132
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data sampel penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak, maka digunakan uji
Ryan-Joiner dengan menggunakan rumus Mohammad Pribadi, 2008: 40-41:
2 i
2 i
i p
b 1
n S
b Y
R å
- å
=
Keterangan rumus: Y
i
= observasi yang diminta ordered observations b
i
= skor normal dari data yang diminta normal scores of your ordered data S
2
= varians sampel sample variance Tes Ryan-Joiner memberikan koefisien korelasi 0,991 lebih besar dari p-value 0,05
yang menunjukkan korelasi antara data penelitian dengan skor normal data penelitian. Jika koefisien korelasi mendekati satu, berarti data penelitian mendekati
plot probabilitas normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi homogen Mohammad Pribadi, 2008: 45-46. Dalam penelitian ini,
analisis yang digunakan untuk menguji homogenitas adalah Friedman-test F-test dan sebagai pendukung keputusan dilakukan juga uji Levene.
2. Pengujian Hipotesis
Uji yang digunakan pada penelitian ini adalah “Analisis Variansi ANAVA Tiga Jalan 2 ´ 2 ´ 2”, dengan frekuensi sel tak sama. Asumsi pada uji ANAVA
adalah populasi berdistribusi normal dan homogen. Pengolahan data adalah dengan
133
menggunakan aplikasi program MINITAB 15 series. Adapun tata letak data
penelitian seperti pada tabel 3.2 berikut, Tabel 3.2 Tata Letak Data Penelitian
B1 B2
C1 C2
C1 C2
1 2
3 4
A1 A1B1C1 A1B1C2 A1B2C1 A1B2C2
5 6
7 8
A2 A2B1C1 A2B1C2 A2B2C1 A2B2C2
Keterangan : A
: Pembelajaran kooperatif A1 : Tipe JIGSAW
A2 : Tipe STAD B
: Gaya belajar B1 : Gaya belajar Visual
B2 : Gaya belajar Auditorial C
: Motivasi berprestasi C1 : Motivasi berprestasi kategori tinggi
C2 : Motivasi berprestasi kategori rendah 1 A1B1C1 :
Sampel yang diberi perlakuan pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW, memiliki gaya belajar visual dan auditorial.
2 A1B1C2 : Sampel yang diberi perlakuan pembelajaran kooperatif tipe
STAD, memiliki gaya belajar visual dan auditorial. 3 A1B2C1 :
Sampel yang diberi perlakuan pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW, gaya belajar visual dan motivasi berprestasi tinggi.
134
4 A1B2C2 : Sampel yang diberi perlakuan pembelajaran kooperatif JIGSAW,
memiliki gaya belajar visual dan motivasi berprestasi rendah. 5 A2B1C1 :
Sampel yang diberi perlakuan pembelajaran kooperatif tipe STAD, memiliki gaya belajar auditorial dan motivasi berprestasi
tinggi. 6 A2B1C2 :
Sampel yang diberi perlakuan pembelajaran kooperatif tipe STAD, memiliki gaya belajar visual dan motivasi berprestasi
rendah. 7 A2B2C1 :
Sampel yang diberi perlakuan pembelajaran kooperatif tipe STAD, memiliki gaya belajar auditorial dan motivasi
berprestasi tinggi. 8 A2B2C2 :
Sampel yang diberi perlakuan pembelajaran kooperatif tipe STAD, memiliki gaya belajar auditorial dan motivasi berprestasi
rendah. Jika dijabarkan, langkah-langkah ANAVA yang ditempuh dalam penelitian
ini adalah: a.
Mengisi sel dengan nilai: n, mean, ∑X, ∑X
2
, dan SS = ∑X
2
– ∑X
2
N b.
Membuat tabel rangkuman ABC, AB, AC, BC c.
Menghitung rerata harmonik: nh = pqr1n d.
Menghitung kesalahan sel: SS
error
= ∑SS
ijk
e. Menghitung jumlah kuadrat JK
f. Menghitung tabel rangkuman
g. Membandingkan F
dan F
t
135
h. Mengambil keputusan H
diterima atau ditolak
3. Uji Lanjut ANAVA