Hipotesis Kedua Hipotesis Ketiga

151 tabel 4.14 di atas. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil pembelajaran dengan metode STAD akan lebih baik hasilnya daripada metode JIGSAW. Jadi, berdasarkan pada hasil kedua penelitian di atas, apa yang ditemukan pada penelitian ini tidak bertentangan, yaitu: hasil kedua kelas yang dibelajarkan dengan tipe STAD dan JIGSAW signifikan perbedaan rerata prestasinya siswa yang dibelajarkan dengan metode STAD mendapatkan rerata prestasi yang relatif lebih bagus hasilnya. Perhatikan kencerderungan arah pengaruh kedua metode pada gambar 4.5 di atas.

2. Hipotesis Kedua

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan gaya belajar terhadap prestasi belajar besaran dan Satuan, p-value gaya belajar siswa = 0,959 0,050. Uji lanjut menunjukkan bahwa gaya belajar tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar fisika pada materi besaran dan satuan, p-value gaya belajar siswa = 0,857 0,050. Hasil tersebut menandakan tidak adanya pengaruh gaya belajar terhadap prestasi besaran dan satuan. Jika diperhatikan lagi pada hasil rerata kedua gaya belajar diperoleh informasi bahwa rerata prestasi siswa yang gaya belajarnya visual dan auditorial masing-masing 66,26 dan 66,92. Hal itu berarti bahwa faktor gaya belajar siswa tidak menunjang keberhasilan proses pembelajaran, karena faktor Gaya Belajar ternyata dalam penelitian ini tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar besaran dan satuan. Gaya belajar siswa memberikan efek dengan arah yang tidak berbeda terhadap pencapaian prestasi belajar Besaran dan satuan, siswa yang memiliki gaya belajar auditorial maupun visual sama-sama 152 mendapatkan prestasi yang relatif tidak berbeda. Siswa dengan gaya belajar visual memiliki kemampuan yang tidak lebih baik dalam menyelesaikan masalah-masalah besaran dan satuan dibanding siswa yang memiliki gaya belajar auditorial. untuk lebih jelasnya, perhatikanlah gambar 4.8 hasil uji lanjut mean berikut, Gambar 4.8 Grafik Uji ANOM gaya belajar terhadap prestasi belajar besaran dan satuan

3. Hipotesis Ketiga

Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa ada perbedaan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar fisika p-value motivasi berprestasi siswa = 0,000 0,050 dalam proses pembelajaran. Motivasi berprestasi siswa memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar fisika materi Besaran dan satuan. Uji lanjut menunjukkan bahwa motivasi berprestasi siswa memberikan perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar fisika pada materi besaran dan satuan p- value motivasi berprestasi siswa = 0,000 0,050. Hal ini terjadi karena kemampuan motivasi berprestasi yang sifatnya personal bisa mengarahkan siswa pada ketidakmandegan, dalam arti memunculkan perasaan selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya, sehingga memacu siswa untuk selalu memperbaiki apa 153 yang sudah dikuasai dan dipahaminya, khususnya dalam pembelajaran fisika materi besaran dan satuan. Tingkat motivasi berprestasi siswa dapat dikatakan memberikan efek berbeda terhadap pencapaian prestasi belajar fisika, siswa yang memiliki tingkat motivasi berprestasi tinggi dan rendah mendapatkan rerata prestasi berbeda, yaitu 78,75 dan 56,43. Untuk lebih memahami signifikansinya, perhatikan gambar 4.6 di atas.

4. Hipotesis Keempat

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DITINJAU DARI KECERDASANINTERPERSONALSISWA

0 58 270

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) MENGGUNAKAN LAB RIIL DAN LAB VIRTUIL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN GAYA BELAJAR SISWA

0 4 144

PEMBELAJARAN SAINS DENGAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD ( STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVITION ) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN GAYA BELAJAR

0 6 149

Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together ( NHT) Dan Student Team Achievement Division (STAD) pada Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Berprestasi

0 4 100

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan Student Team Achievement Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Ditinjau dari Motivasi Belajar.

0 0 17

Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan Think Pair Share (TPS) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi

0 0 8