Kependudukan HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Umum

4.1.5. Kependudukan

Kawasan Kampung Tugu termasuk ke dalam wilayah administrasi Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kelurahan Semper Barat terdiri dari 245 RT dan 17 RW. Jumlah penduduk kelurahan Semper Barat pada tahun 2009 berjumlah 61.583 jiwa atau 13.312 KK, dengan jumlah penduduk laki-laki 29.971 orang dan jumlah penduduk perempuan 31.574 orang. Kelompok umur produktif manusia secara ekonomi 15 – 64 tahun pada Kelurahan Semper Barat berjumlah 44.423 jiwa. Tingginya jumlah masyarakat produktif dapat membantu kegiatan pariwisata yang akan dilaksanakan pada Kelurahan Semper Barat, dengan berpartisipasi sebagai pengelola kawasan maupun kegiatan promosi kawasan wisata. Kawasan Kampung Tugu merupakan kawasan yang pada jaman dahulu dihuni oleh masyarakat yang mayoritas beragama Kristen dan keturunan Portugis. Namun saat ini mayoritas penduduk pada kawasan tersebut beragama Islam, yaitu sebanyak 41.661 orang atau 67.65, dengan etnis yang beragam. Data yang didapat dari monografi Kelurahan Semper Barat, jumlah penduduk yang memiliki mata pencaharian sebanyak 24.166 orang atau 39.24 dari keseluruhan penduduk Kelurahan Semper Barat. Data tersebut menunjukkan bahwa penduduk di Kelurahan Semper Barat sebagian besar belum memiliki pekerjaan atau belum memiliki pekerjaan yang tetap. Permasalahan tersebut dapat ditanggulangi melalui langkah-langkah yang tepat dari pemerintah untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dan memperhatikan kesejahteraan warganya. Salah satu lapangan pekerjaan yang dapat diciptakan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk adalah dalam bidang pariwisata, dengan memanfaatkan kemampuan masyarakat dalam aktivitas yang mendukung kegiatan wisata. Tingkat pendidikan penduduk di Kelurahan Semper Barat cukup tinggi. Sebanyak 9.498 82.65 penduduk kelurahan Semper Barat berpendidikan, baik yang tamat SD, tamat SLTP, tamat SLTA, hingga yang tamat akademi. Tingkat pendidikan yang baik dan banyaknya masyarakat produktif dapat mendukung kegiatan wisata. Sebagian penduduk dapat dimanfaatkan untuk membantu kegiatan wisata di sekitar kawasan Kelurahan Semper Barat. Peran serta masyarakat antara lain sebagai pihak yang menjelaskan kegiatan wisata pada kawasan pariwisata, pihak yang mempromosikan kawasan, dan juga sebagai pihak pengelola kawasan wisata. Selain itu, kegiatan wisata juga diharapkan dapat memberikan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar dan dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk Kelurahan Semper Barat. 4.2. Kesejarahan Kawasan 4.2.1. Sejarah Kampung Tugu Kampung Tugu terletak kurang lebih 4 km sebelah tenggara pelabuhan Tanjung Priok. Jika dilihat dari keadaan geografisnya, Kampung Tugu merupakan dataran rendah. Pada jaman dahulu kawasan ini merupakan daerah persawahan yang cukup luas dan irigasi yang baik dengan diselingi rawa-rawa. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya kali buatan atau irigasi tersier yang berinduk pada Kali Cakung. Semula masyarakat yang berada pada kawasan Kampung Tugu adalah orang Portugis yang merupakan bekas tawanan perang atau budak-belian, yang dibawa oleh Belanda dari daerah Portugis di sekitar Malaka, dari India dan Sri Lanka. Kawasan ini telah dihuni sejak tahun 1661, ketika sebanyak 23 keluarga kurang lebih 150 jiwa dipindahkan dari Kampung Bandan ke tempat yang sekarang disebut Kampung Tugu. Setelah selama 20 tahun sejak kekalahan Portugis dari Belanda dalam perang Malaka pada tahun 1641, mereka dijadikan budak oleh Belanda. Perpindahan ini dilakukan oleh gereja di Batavia, dengan persetujuan VOC, setelah terlebih dahulu para budak ini dimerdekakan Heuken, 1997. Oleh penguasa pada saat itu mereka disebut Mardika atau Mardijkers yang berarti orang yang dimerdekakan. Tetapi kemerdekaan ini harus mereka bayar, Belanda tidak semudah itu melepaskan mereka, nama Portugis mereka harus menjadi nama yang berbau Belanda. Belanda juga mengharuskan mengganti agama mereka, yakni dari katolik menjadi protestan, sedapat mungkin mereka