Kondisi Iklim Biofisik 1. Klasifikasi Jenis Tanah

Kali Cakung dapat dimanfaatkan kembali sebagai sarana transportasi air bagi masyarakat sekitar maupun bagi para wisatawan yang berkunjung ke kawasan Gereja Tugu. Kali Cakung sebagai sarana transportasi air juga dapat mendukung kegiatan wisata, karena dapat menghubungkan Gereja Tugu dengan kawasan wisata lain di Jakarta Utara, seperti Jakarta Islamic Center dan Rumah Si Pitung, karena Kali Cakung juga mengalir melalui kawasan-kawasan tersebut. Namun pengembalian fungsi Kali Cakung sebagai transportasi air tidaklah mudah, membutuhkan program pembersihan kondisi Kali Cakung yang tepat, agar dapat tercipta kondisi yang sesuai untuk dimanfaatkan sebagai sarana transportasi yang nyaman. Pemerintah dapat bekerja sama dengan warga sekitar Kali Cakung untuk melakukan pembersihan Kali Cakung serta pengembalian kondisi air Kali Cakung agar tidak berbau serta tidak berwarna dan jauh dari sampah.

4.1.4.4. Kondisi Iklim

Kawasan Gereja Tugu termasuk kedalam wilayah Jakarta Utara yang merupakan kawasan pantai beriklim panas. Suhu udara rata-rata pada kawasan ini 28.66 C, dengan suhu udara maksimum 33.95 C, dan suhu udara minimum 23.63 C. Sedangkan curah hujan rata-rata pada daerah ini sebesar 149.99 mm 3 bln, tekanan udara 1009.86 mb, kecepatan angin 3.60 knot, penyinaran matahari 54.75, dan kelembapan udara rata-rata sebesar 73.88 Tabel 3. Kondisi iklim pada kawasan studi ini merupakan kawasan dengan iklim pantai yang panas. Iklim pantai yang panas menyebabkan kawasan ini menjadi kawasan kering dan memiliki curah hujan yang rendah sehingga menyebabkan banyaknya debu pada kawasan Kampung Tugu dan sekitarnya. Berdasarkan pengamatan langsung di lapang, didapatkan hasil bahwa kenyamanan pada kawasan penelitian sangat kurang khususnya dari segi iklim. Banyaknya debu dan kendaraan yang lewat menyebabkan debu tersebut berterbangan dan menganggu para pejalan kaki. Menurut Gambar 11. Intensitas hujan BMKG DKI Jakarta, dapat dilihat bahwa kawasan Jakarta Utara termasuk kedalam kawasan dengan intensitas hujan yang rendah, maka dari itu, keadaan curah hujan yang rendah pada kawasan penelitian harus dipertimbangkan khususnya untuk pemilihan vegetasi yang akan ditanam dan untuk menunjang kenyamanan kegiatan wisata. Tabel 3. Data Iklim Sumber: Data Iklim Stasiun Meterologi Maritim Klas I tanjung Priok Tahun 2004-2008 Pengaruh keadaan iklim terhadap kenyamanan thermal yang merupakan suatu kondisi yang dirasakan oleh manusia bukan oleh benda, binatang, dan arsitektur, tetapi dikondisikan oleh lingkungan dan benda-benda sekitar arsitekturnya Surjamanto, 2000. Keberadaan tapak yang berada pada kawasan pantai dengan sinar matahari yang cukup menyengat dapat dilakukan dengan mengurangi radiasi matahari yang masuk ke tapak dengan menggunakan sun shading pembayangan matahari, dimana pembayangan ini memiliki tiga tipe, antara lain pembayangan vertikal, pembayangan horizontal, dan kombinasi pembayangan vertikal dan horizontal. Tipe pembayangan yang terakhir adalah tipe yang paling efektif, karena sekaligus dapat menyelesaikan arah sinar matahari vertikal dan horizontal.

4.1.4.5. Kondisi Vegetasi dan Satwa