Konsep Tata Hijau TINJAUAN PUSTAKA

✬✭ Keterangan: DD = daya dukung orang A = area yang digunakan m 2 S = standard rata-rata individu 12 m 2 orang T = total pengunjung per hari pada area yang diperkenankan orang K = koefisien rotasi N = jam kunjungan per hari pada area yang diperkenankan 6 jamorang R = rata-rata waktu kunjungan 4 jamorang Tabel 11. Daya Tampung dan Total Pengunjung Setiap Ruang Ruang Daya Dukung orang Total Pengunjung yang Diperkenankan oranghari Inti 516 774 Penyangga 391 587 Transisi 512 768 Pengembangan 3500 5250

VI. PERENCANAAN LANSKAP 6.1. Rencana Ruang Wisata

Rencana pembagian ruang wisata merupakan hasil pengembangan konsep ruang yang merupakan hasil overlay antara zona wisata dengan zona pelestarian yang disesuaikan dengan fungsi serta aktivitas wisata. Ruang wisata dibagi menjadi 3 ruang, yaitu: - Ruang inti Ruang inti merupakan ruang utama dari keseluruhan tapak yang akan menampung aktivitas wisata utama. Ruang ini berfungsi untuk memperkenalkan nilai sejarah yang terdapat pada tapak, agar wisatawan yang mengunjungi tapak dapat mengerti mengenai sejarah yang terdapat pada tapak. Aktivitas yang terdapat pada ruang ini, antara lain mengamati dan mempelajari nilai sejarah, interpretasi, melihat-lihat objek sejarah, foto, merasakan suasana, berziarah, dan beribadat. Fasilitas yang terdapat pada ruang inti, antara lain museum, papan informasi, name sign tiap objek, jalur interpretasi, panggung, dan rest area. - Ruang penyangga Ruang ini merupakan ruang yang menghubungkan antara ruang inti dengan ruang pengembangan serta menjaga ruang inti dari pengaruh luar ruang yang dapat mengancam kelestarian ruang inti. Ruang penyangga antara lain berupa jalan, sungai, dan tanaman yang berkaitan dengan interpretasi pada tapak. Ruang ini berfungsi untuk menjaga tapak dari perkembangan kawasan sekitar yang tidak sesuai dengan fungsi dan aktivitas pada tapak. Fungsi dari elemen pada ruang ini harus sesuai dengan fungsinya sebagai penyangga, seperti tanaman dengan fungsi pengarah dan jalan yang dapat merepresentasikan nilai sejarah dan budaya secara menarik dan tidak monoton. Selain itu, terdapat pula zona pelestarian dalam area 60 meter dari tapak. Aktivitas yang terdapat pada ruang penyanggan antara lain, jalan-jalan, menikmati suasana, beristirahat, foto, dan menikmati pemandangan. Fasilitas yang ✮✯✯ menunjang aktivitas pada tapak antara lain, shelter, tempak duduk, jalan dan papan informasi. - Ruang pengembangan Ruang yang berfungsi sebagai area fasilitas penunjang pelayanan dan pengelolaan kawasan ini memiliki dua sub unit, yaitu: 1. Sub unit pelayanan Ruang ini merupakan ruang bagi fasilitas-fasilitas penunjang kegiatan wisata yang memiliki fungsi untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung. Fasilitas pada ruang ini, antara lain kafetaria, stand cinderamata, fasilitas untuk atraksi pendukung, pusat informasi, papan informasi, tempat duduk, dan toilet. Fasilitas tersebut tentunya harus memperhatikan kesatuan dengan konsep keseluruhan tapak, terutama dari segi arsitektur harus disesuaikan dengan gaya arsitektur bangunan yang sudah ada walaupun tidak harus sama persis. Aktivitas yang dapat dilakukan pada ruang ini, antara lain membeli cinderamata, istirahat, duduk-duduk, menikmati suasana, mencari informasi, makan dan minum, dan menikmati atraksi pendukung. 2. Sub unit penerimaan Ruang ini merupakan ruang penyambutan bagi wisatawan. Berdasarkan fungsi tersebut, maka sub unit penerimaan pada tapak, dibagi menjadi sub unit penerimaan utama dan sub unit penerimaan tambahan. Sub unit penerimaan utama berada pada kompleks Gereja Tugu untuk menyambut wisatawan yang datang dari arah Jalan Cakung Cilincing Raya dan Jalan Ke Pemadam. Sedangkan, sub unit penerimaan tambahan berfungsi untuk menyambut wisatawan yang datang dari arah Jalan Plumpang Raya, Jalan Kebangsaan Dua, Jalan Pahlawan, dan Jalan Kramat Raya. Aktivitas yang dilakukan pada ruang ini antara lain, memarkir kendaraan, registrasi, mencari informasi mengenai atraksi dan objek wisata, jalan-jalan, dan menikmati suasana. Fasilitas yang terdapat pada