44 Selama proses pengolahan dilakukan pengambilan sampel hasil untuk
dianalisis. Pengukuran dilakukan untuk selang waktu 1, 5, 10, 15, 20, 30, 40, 50, 55, 60, 65, 70, 80, dan 90 menit. Tujuan pengukuran hasil adalah untuk
mengetahui waktu yang diperlukan proses transesterifikasi untuk mencapai kandungan metil ester standard 96,5 ww. Posisi pengambilan sampel untuk
masing-masing percobaan baik reaktor static-mixer dan blade agitator disajikan dalam Gambar 16. Parameter mutu metil ester dianalisa dengan menggunakan
metoda uji bioddiesel SNI 04-7128-2006. Pada Gambar 15 disajikan flow proses pembuatan biodiesel secara keseluruhan.
3.5.4 Analisis Kehilangan Panas
Analisis kehilangan panas pada reaktor dilakukan dengan cara pengukuran suhu dilakukan terhadap 13 titik pengukuran, yakni suhu pada : 1 uap MeOH
keluar, 2 tutup atas 3 kran sampel atas 4 kran sampel tengah, 5 heater, 6 tutup bawah, 7. kran sampel bawah, 8 dinding luar, 9 glasswool, 10 dinding
static-mixer, 11 dinding dalam, 12 pipa, 13 lingkungan. Data hasil
pengukuran suhu tersebut digunakan untuk mengukur kehilangan panas pada dinding tangki utama q1, kehilangan panas dari dinding luar ke udara sekitar
q2, kehilangan panas dari pipa ke udara luar q3, kehilangan panas melalui dinding static-mixer q4, kehilangan panas melalui tutup atas q5, dan
kehilangan panas melalui tutup bawah q6.
3.5.5 Analisis Energi
Pengukuran energi dilakukan dengan menggunakan kWh-meter pada pemanas heater dan pompa. Pengukuran energi untuk heater dilakukan pada
tahap: 1 pemanasan awal minyak, 2 proses transesterifikasi, 3 pemanasan air dan pencucian, dan 4 pengeringan biodiesel. Pengukuran energi untuk pompa
digunakan untuk: 1 pengaliran dan pencampuran reaktan 2 distribusi air panas untuk pencucian, 3 pengaliran atau distribusi biodiesel untuk pengeringan, dan 4
tenaga motor blade gitator. Pengukuran dan pengamatan dalam proses transesterifikasi dilakukan hingga kandungan metil ester persyaratan minimum
memenuhi yang dipersyaratkan Standard National Indonesia SNI yaitu 96.5.
45 Secara skematis diagram produksi biodiesel dan pengukuran energi dengan kWh-
meter disajikan dalam Gambar 16. Pada lampiran 12 disajikan gambar kWh meter
untuk pengukuran konsumsi energi.
Energi yang dibutuhkan untuk memproduksi biodiesel Q
in
dihitung dengan menjumlahkan energi untuk pemanasan awal RBDPO dan MeOH
E
pemanasan awal
, energi untuk proses transesterifikasi E
trans
, dan energi untuk proses purifikasi atau untuk pencucian dan pengeringan biodiesel E
purifikasi
seperti yang disajikan dalam persamaan [19]. Energi untuk pencucian adalah energi untuk memanaskan 30 liter air hingga temperatur 90°C sedangkan energi
untuk pengeringan adalah energi yang digunakan untuk menguapkan air selama 30 menit pada temperatur 110°C.
Pengujian Reaktor dan pengukuran proses transesterifikasi disajikan dalam lampiran 13.
Gambar 16. Diagram posisi pengukuran kondisi proses a static-mixer , b
reaktor, dan c tangki pencucian
46 Q
E E
E
f
…………………......................[19] Energi untuk proses transesterifikasi E
trans
dihitung dengan menjumlahkan energi yang dibutuhkan untuk proses pemanasan campuran TG, MeOH, dan katalis
E
heating
-
mix
dalam proses transesterifikasi dan energi untuk motor pompa static- mixer
E
motor
seperti disajikan dalam persamaan [20] E
E E
…………………..……………...…....………....[20] Rasio energi Er didefinisikan sebagai perbedaan kandungan energi dari
biodiesel yang dihasilkan Q
2
dikurangi dengan energi yang terkandung dalam RBDPO sebelum proses transesterifikasi Q
1
dibagi dengan energi yang dibutuhkan untuk proses pengolahan biodiesel Q
in
. Dalam analisa energi ini kandungan energi didasarkan atas kandungan energi low heating value LHV.
Menurut Pischinger et al., 1982 LHV dari biodiesel dari minyak curah atau palm oil
Q
2
adalah 37.8 MJkg, sedangkan LHV dari RBDPO Q
1
adalah 36.70 MJkg Gros, 2009. Persamaan rasio energi dalam produksi biodiesel disajikan
dalam persamaan [21] dan [22]. TG MeO
ME GL ......................................................................[21]
E
.................................................................................................[22] di mana :
Q
in
: jumlah energi pemanasan awal, transesterifikasi, dan purifikasi kJkg Q
2
: nilai kalor biodiesel dari RBDPO sebesar 37.8 MJkg Pischinger et al.,1982 Q
1
: nilai kalor RBDPO sebesar 36.70 MJkg Gros, 2009
Q
1
Q
2
Q
in
47
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Teknik Reaktor