Hipotesis Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup dan Outline Disertasi

8 Sejauh ini penelitian pengolahan biodiesel dengan menggunakan static- mixer masih terbatas. Thompson 2007 melakukan penelitian pengolahan biodiesel canola metil ester dari minyak canola menggunakan static-mixer skala 30 ml dengan melihat pengaruh berbagai konsentrasi katalis. Reaktor static-mixer merupakan reaktor skala laboratorium dengan lebar elemen 4,9 mm dan panjang 300 mm. Hasil penelitian menunjukkan waktu pengolahan metil ester yang terbaik total gliserol terendah dicapai pada suhu 60 o C, konsentrasi katalis 1,5 dengan waktu proses 30 menit. Untuk memperbaiki rekayasa proses ini diperlukan suatu rancangan peralatan yang baru yaitu reaktor static mixer yang mampu memberikan konstanta reaksi yang lebih tinggi dan memberikan efisiensi energi rasio energi output- input yang tinggi.

1.4 Hipotesis

Tiga hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Konstanta laju reaksi k dan frekuensi tumbukan A dapat meningkat dengan sistem pengadukan static-mixer 2. Waktu reaksi pembentukan biodiesel fatty acid methyl ester atau FAME dengan static-mixer akan lebih singkat dibandingkan waktu reaksi menggunakan blade agitator 3. Konsumsi energi dapat berkurang dengan penerapan static-mixer dalam reaktor pengolahan biodiesel

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji reaksi pengolahan biodiesel dari minyak sawit dengan reaktor static-mixer sehingga diperoleh waktu transesterifikasi lebih singkat dan kebutuhan energi pengolahan relatif lebih kecil dibandingkan reaktor blade agitator. Secara spesifik tujuan penelitian adalah untuk: 1. Menentukan kinetika reaksi transesterifikasi laju reaksi, konstanta laju reaksi k, energi aktivasi Ea, dan frekuensi tumbukan A menggunakan reaktor 9 static-mixer pada beberapa tingkat suhu yaitu 50, 55, 60, 65, dan 70 o C pada tingkat suhu yang sama pada tekanan atmosfir. Sebagai pembanding proses transesterifikasi dengan menggunakan blade agitator dilakukan. 2. Mengkaji kebutuhan energi transesterifikasi, kebutuhan energi pemanasan awal dan purifikasi pencucian dan pengeringan dan rasio energi biodiesel dari minyak curah sawit refined bleached deodorized palm olein RBDPO.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah untuk 1 memberikan informasi karakteristik transesterifikasi biodiesel dengan reaktor static-mixer , 2 memberikan informasi rancangan sebagai bahan scale up reaktor, dan 3 memberikan alternatif rancangan pengolahan biodiesel dengan waktu yang lebih singkat dan energi pengolahan biodiesel lebih kecil.

1.7 Ruang Lingkup dan Outline Disertasi

Penelitian ini mengkaji pembuatan biodiesel dengan menggunakan sistem pengadukan static-mixer. Dalam proses pembuatan biodiesel tersebut digunakan bahan baku feedstock trigliserida TG dari minyak goreng sawit RBDPO, methanol MeOH dengan bantuan katalis KOH. Percobaan dilakukan dengan mengunakan reaktor static-mixer dengan mereaksikan reaktan TG, MeOH, dan katalis sebanyak 16,5 liter kapasitas maksimum reaktor 23 liter. Secara garis besar pembuatan biodiesel terdiri dari tahap proses pemanasan awal minyak, proses transesterifikasi, dan proses purifikasi pencucian dan pengeringan. Untuk memvalidasi hasil proses transesterifikasi dengan static-mixer maka dilakukan juga percobaan yang sama dengan menggunakan reaktor blade agitator. Secara garis besar pembahasan dalam penelitian ini terdiri dari 3 pembahasan, yaitu: Pertama, pembahasan mengenai uji performansi keseimbangan massa dan analisis pindah panas reaktor static-mixer. Analisis pindah panas yang diamati dalam reaktor pada bagian pipa, dinding tangki, tutup atas, tutup bawah, dan static- mixer. 10 Kedua, pembahasan mengenai kajian tentang menentukan kinetika reaksi transesterifikasi laju reaksi, konstanta laju reaksi k, energi aktivasi Ea, dan frekuensi tumbukan A menggunakan reaktor static-mixer pada beberapa tingkat suhu yaitu 50, 55, 60, 65, and 70 o C pada tekanan atmosfir. Hasilnya dibandingkan dengan hasil yang dicoba dengan menggunakan reaktor blade agitator pada kondisi percobaan yang sama. Ketiga, pembahasan mengenai analisis kebutuhan energi pemanasan awal, energi transesterifikasi, dan energi untuk purifikasi pencucian dan pengeringan dan rasio energi biodiesel dari minyak curah sawit RBDPO. Penelitian dilakukan dengan menggunakan reaktor static-mixer yang dioperasikan pada suhu 50, 55, 60, 65, and 70 o C. Percobaan dengan kondisi yang sama juga dilakukan dengan reaktor blade agitator untuk memvalidasi efisiensi energi. 11

II. TINJAUAN PUSTAKA