32 static-mixer
dirancang untuk dua aliran fluida dengan viskositas tinggi atau untuk mencampur blending dua atau lebih bahan ingredients, non-clog static-mixer
digunakan untuk mencampur bahan-bahan yang berserat fibrous materials, dan wafer style mixer
diaplikasikan untuk pencampuran aliran bahan yang mempunyai
kecepatan tinggi atau bahan-bahan yang dicampur mempunyai masalah dengan
kepanjangan pipa. Pada Gambar 10 b. dapat dilihat salah satu jenis static-mixer jenis helical.
a Profil turbulensi static-mixer
b Elemen static-mixer jenis helical
Gambar 10. Profil turbulensi static mixer dan jenis elemen tipe helical
33
2.3.3 Aplikasi Static-mixer
Secara garis besar klasifikasi atau pemakaian static-mixer terbagi dalam bidang-bidang sebgai berikut :
1. Umum General Use
Untuk reaksi pengadukan biasa, ekstraksi, pewarnaan, polimerisasi, emulsifikasi, netralisasi, pindah panas, pengendalian pH, netralisasi, pencampuran
gas dan serbuk. Bahan berasal dari : Carbon Steel, 304SS, 316SS, PVC, Teflon, PP, PE, dan lainnya
2. Pangan dan Farmasi
Untuk pengadukan edible oil, mayonnaise, es krim, coklat, minuman, susu, kecap, dan pengadukan bahan-bahan farmasi, bahan biasanya terbuat dari
metil stainless steel 304SS, 316SS
3. Pilot Plant
Biasanya digunakan untuk pengadukan dalam jumlah kecil resin dan hardener, bahan biasanya terbuat dari metil 304SS, 316SS, Glass atau Acrylic
Housing dengan 304SS atau 316SS element
4. Viscous FluidsHigh Pressure
Digunakan untuk mengaduk polimer cair dan resin, pencampuran dan distribusi panas, pencampuran fluida dengan kecepatan tinggi. Bahan konstruksi
biasanya terbuat dari metil Carbon Steel, 304SS, 316SS, 316SS TI
5. High Shear Mixers HSM
Digunakan untuk pencampuran yang efektif dari dispersi larutan dengan berbagai viskositas, untuk waktu pengadukan yang pendek, untuk reaksi bahan-
bahan kimia cair dan gas yang mempunyai viskositas rendah. Beberapa guidelines
penggunaan static-mixer disajikan dalam Tabel 6 di bawah ini
34
Tabel 6. Petunjuk penggunaan static-mixer
Applikasi Kecepatan
Jumlah elemen Material bahan
konstruksi Raw Water
Blending 1-3 fps
2-4 FRP
Flash mixing 3-5 fps
2-4 Stainless Steel, FRP,
PVC Chemical
Premixing 1-3 fps
2-4 Stainless Steel, FRP,
PVC Polymer Dilution
3-5 fps 6-12
Stainless Steel, PVC Polymer Addition
1-2 fps 6-12
FRP, PVC PH Adjustment
3-5 fps 4-6
FRP, PVC ChlorinationDechlorination
LiquidLiquid 1-5 fps
2-4 Stainless Steel, FRP,
PVC GasLiquid
4-10 fps 4-6
FRP, Stainless Steel In-line Aeration
8-10 fps 4-6
Stainless Steel, FRP Dissolved Air
Flotation 10-12 fps 60 psi
4-6 Stainless Steel
Sludge Blending 1-3 fps
4-6 Stainless Steel, FRP
Sumber: Paul 2003 2.4. Blade agitator
Sejauh ini reaktor transesterifikasi biodiesel skala pilot plant atau skala produksi masih menggunakan blade agitator atau reaktor CSTR continous stirrer
tank reaktor. Komponen utama untuk reaktor transesterifikasi tersebut terdiri
dari tangki reaktor, pemanas heater dari steam, pengaduk blade agitator, serta pompa transfer untuk pengaliran atau sirkulasi produk. Kekurangan reaktor ini
yaitu turbulensi yang dihasilkan kurang intensif dan menimbulkan vortex atau shear stress
yang tidak maksimal karena fluida hanya diputar dibandingkan dengan mekanisme homogenisasi yang terjadi pada static-mixer. Menurut
Levenspiel 1972, bila reaktanfluida A dan reaktan B dicampur dengan menggunakan blade agitator maka bila terjadi reaksi, reaksi yang terbentuk
berada pada suatu zona reaksi sekitar as pengaduk blade agitator, di samping itu akan terbentuk pula zona non-homgen di mana terdapat reaktan yang masih belum
bereaksi Gambar 11. Bila reaktan yang bereaksi antara A dan B membentuk R kemudian R beraksi dengan B membentuk S maka profil zona reaksi masing-
masing reaktan dan produk akan terlihat seperti Gambar 12 Levenspiel, 1972.