1.37 1.39 1 5 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Teknik Reaktor

68

4.2.4 Energi Aktivasi Ea dan Frekuensi Tumbukan A

Menurut persamaan Arhenius Atkins, 1986, hubungan antara konstanta laju, energi aktivasi, dan frekuensi tumbukan dapat dinyatakan dalam persamaan [29]: di mana Ea adalah energi aktivasi kJmol, R adalah konstanta gas 0.00813 kJ mol -1 K -1 dan A adalah frekuensi tumbukan menit -1 . Data pada Tabel 11 digunakan untuk menentukan Ea dan A dengan melakukan plot antara ln k dengan kebalikan suhu absolute 1T seperti tersaji dalam Gambar 37, 38 untuk static- mixer dan Gambar 39 untuk blade agitator. Energi aktivasi Ea dan frekuensi tumbukan A yang dihitung berdasarkan persamaan [29] baik tahap awal dan akhir reaksi dalam static-mixer serta E dan A hasil reaksi dalam blade agitator disajikan dalam Tabel 10. Tabel tersebut juga menunjukkan hasil dari percobaan yang dilakukan oleh penelitian lain. Gambar 37. Plot Arhenius antara konstanta laju reaksi ln k 1 tahap awal dengan kebalikan suhu mutlak menggunakan static-mixer ln k = ln A – EaRT …………………………………………………….……[29] y = ‐0.161x + 1.869 R² = 0.827

1.36 1.37

1.38 1.39

1.4 1.41 2.9 2.95 3 3.05 3.1 3.15 ln k m in ‐1 1T x 10 ‐ 3°K 69 Gambar 38. Plot Arhenius antara konstanta laju reaksi ln k 2 tahap akhir dengan kebalikan suhu mutlak menggunakan static-mixer Gambar 39. Plot Arhenius antara konstanta laju reaksi ln k dengan kebalikan suhu mutlak menggunakan blade agitator y = ‐2.013x + 2.185 R² = 0.807 ‐4.2 ‐4.1 ‐4 ‐3.9 ‐3.8 ‐3.7 ‐3.6 2.9 2.95 3 3.05 3.1

3.15

ln k m in ‐1 1T x 10 ‐ 3°K y = ‐1.265x + 0.830 R² = 0.983 ‐3.2 ‐3.1 ‐3 ‐2.9 ‐2.8 2.9 2.95 3 3.05 3.1

3.15

ln k min ‐1 1T x 10 ‐ 3°K 70 Table 10. Perbandingan Energi aktivasi Ea dan frekuensi tumbukan A Hasil Percobaan Ea Jmol A menit -1 Tahap percobaan Waktu menit 1,33 6,48 Tahap awal static-mixer 0 - 1 16,71 8,89 Tahap akhir static-mixer 1 - 90 10,49 2,29 blade agitator 0 - 90 Hasil Penelitian lain Ea Jmol A menit -1 Metode Referensi 0,026 - batch reaktor katalitik Darnoko dan Cheryan 2000a 69,0 x 10 3 6936 superkritik MeOH non-katalitik Kusdiana dan Saka 2001 31,0 x 10 3 4,2 reaktor kolom gelembung superheatednon-katalitik Joelianingsih et al. 2008 Energi aktivasi Ea adalah energi minimum yang diperlukan untuk melangsungkan terjadinya suatu reaksi. Dalam reaksi transesterifikasi Ea adalah energi minimum untuk menghasilkan FAME dan gliserol dari reaktan TG dan MeOH. Jika partikel-partikel bertumbukan dengan energi yang lebih rendah dari energi aktivasi Ea maka fluida yang diproses masih dalam bentuk reaktan TG dan MeOH dan tidak akan terjadi reaksi transesterifikasi. Dalam percobaan static-mixer, nilai Ea dan A pada tahap awal lebih kecil dari Ea dan A tahap akhir yaitu 1,33 Jmol, 16,71 Jmol, 6,48 , menit -1 dan 8,89 menit -1 . Hal ini menunjukkan energi minimum yang digunakan untuk memecah beberapa ikatan- ikatan TG, DG, dan MG menjadi ME dan GL realatif kecil. Kondisi ini dikarenakan jumlah TG dan produk intermediate DG dan MG masih berada dalam jumlah yang cukup banyak. Akan tetapi ketika jumlah reaktan tersebut berada dalam jumlah yang sedikit pada tahap akhir reaksi di mana sebagian sudah terkonversi menjadi produk ME dan GL energi untuk memecahnya akan semakin besar meningkat 15,38 Jmol. Fekuensi tumbukan A dapat diartikan sebagai persentase tumbukan antara bahan yang bereaksi, semakin besar A semakin besar kecepatan reaksi. Dalam percobaan static-mixer, nilai A pada tahap akhir terlihat semakin besar dan meningkat dari 6,48 menit -1 menjadi 8,89 menit -1 , hal ini menunjukkan bahwa tumbukkan yang terjadi antar molekul zat pereaksi semakin banyak. Pada tahap 71 akhir ini jumlah TG, MG, dan DG semakin minimal sehingga untuk melangsungkan laju reaksi diperlukan A semakin besar. Intensitas tumbukan yang tinggi juga sangat diperlukan dikarenakan reakssi transesterifikasi ini juga termasuk reaksi balik reversible yang memungkinkan reaksi mengarah ke kiri. Untuk membandingkan kedua hasil tersebut dengan hasil yang ditemukan dari hasil penelitian lain tidak mudah dikarenakan terdapat adopsi dua tahap laju reaksi dalam penelitian ini. Konstanta laju reaksi untuk non katalis untuk transesterifikais minyak rapseed dalam kondisi superkritik yang dilakukan Kusdiana and Saka 2001 adalah 0,041 menit -1 pada suhu 543 o K dan tekanan 2 MPa, sedangkan Ea and A adalah 69 kJkmol and 6936 menit -1 . Nilai Ea dan A tersebut lebih tinggi dibandingkan nilai hasil percobaan dengan hasil percobaan static-mixer . Perbedaan hasil percobaan tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan kondisi reaksi yang dicoba. Pada percobaan Kusdiana dan Saka dilakukan reaksi pada tekanan 40 MPa di mana polaritas MeOH akan menurun. Sebagai akibatnya TG yang bersifat non-polar dapat disolfasi dengan MeOH superkritik untuk mengubah fase tunggal dari minyak nabatiMeOH. Pada Tabel 10 disajikan nilai Ea dan A hasil penelitian static-mixer yang dilakukan dan dari hasil peneliti lain. Penelitian Ea dan A juga dilakukan oleh Joelianingsih et al. 2008 untuk transesterifikasi minyak sawit dalam reaktor kolom gelembung sistem batch secara non-katalis. Di dalam hasil penelitiannya, reaksi transesterifikasi dilangsungkan dalam tekanan atmosfir, MeOH superheated, dan tanpa pengadukan stirring. Nilai EA dan A yang rendah dihasilkan masing-masing 31 kJmol and 4,2 menit -1 . Percobaan tersebut dilakukan dengan gelembung MeOH yang disebar ke dalam fase minyak serta sistem terdiri dari dua fase. Laju reaksi dibawah kendalipengaruh pindah masa antara fase gas dan liquid. Mekanisme pengadukan seperti ini tentunya akan mempengaruhi besar nilai k, Ea, A, dan waktu reaksi. 72 4.3 Analisis Energi 4.3.1 Analisis Kehilangan Panas