Pendaftaran Hak Tanggungan Perlindungan Hukum Terhadap Bank Sebagai Kreditor Pemegang Hak Tanggungan Dalam Penangguhan Eksekusi Jaminan Berkaitan Dengan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan

4. Pendaftaran Hak Tanggungan

Setelah perjanjian pokok yang biasanya berupa perjanjian hutang piutang antara subjek pemberi dan pemegang hak tanggungan dibuat 140 maka langkah selanjutnya yang ditempuh adalah pembuatan perjanjian hak tanggungan sebagai jaminan bagi pelunasan piutang kreditor. Langkah inilah yang mengawali lahirnya hak tanggungan. Pemberian hak tanggungan dilakukan dengan pembuatan Akta Pemberian Hak Tanggungan oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah, 141 yang bentuk dan isinya ditetapkan dengan Peraturan Menteri AgrariaKepala BPN Nomor 3 Tahun 1996. Pembuatan akta pemberian hak tanggungan wajib dihadiri oleh pemberi hak tanggungan, kreditor sebagai penerima hak tanggungan dan 2 dua orang saksi. Dalam pembuatan akta pemberian hak tanggungan maka harus menerapkan syarat spesialitas yang ditetapkan secara rinci dalam pasal 11 ayat 1 Undang-Undang Hak Tanggungan, didalam Akta Pemberian Hak Tanggungan wajib dicantumkan: 1. Nama dan identitas pemberi dan penerima hak tanggungan. 2. Domisili pihak-pihak tertentu. 3. Penunjukkan secara jelas utang atau utang-utang yang dijamin yang meliputi juga nama dan identitas debitor, kalau pemberi hak tanggungan bukan debitor. 4. Nilai Tanggungan. 5. Uraian yang jelas mengenai objek hak tanggungan. 140 Perjanjian yang menimbulkan hubungan hutang piutang ini dapat dibuat dengan akta dibawah tangan atau harus dibuat dengan akta otentik, tergantung pada ketentuan hukum yang mengatur materi perjanjian itu 141 Undang-Undang tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah, UU Nomor 4 tahun 1996, LN Nomor 42 tahun 1996, TLN Nomor 3632, Pasal 10 Universitas Sumatera Utara Ketentuang mengenai isi akta pemberian hak tanggungan tersebut sifatnya wajib bagi sahnya pemberian hak tanggungan yang bersangkutan. Jika tidak mencantumkan asas spesialitas secara lengkap di dalam akta pemberian hak tanggungan maka akta pemberian hak tanggungan yang bersangkutan batal demi hukum. Pendaftaran objek hak tanggungan berdasarkan ketentuan pasal 17 Undang- Undang Hak Tanggungan dilakukan di kantor pertanahan kotakabupaten setempat. Lembaga pendaftaran tanah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pokok Agraria jo PP Nomor 10 tahun 1960 lebih tepat dinamakan sebagai stelsel campuran yakni antara stelsel negatif dan stelsel positif. 142 Artinya pendaftaran tanah memberikan perlindungan kepada pemilik yang berhak dan menjamin dengan sempurna bahwa nama yang terdaftar dalam buku pemiliklah yang berhak. Berdasarkan ketentuan pasal 17 Undang-Undang Hak Tanggungan tidaklah berlebihan apabila lembaga pendaftaran tanah menurut Undang-Undang Hak Tanggungan juga menganut stelsel campuran. 143 Selain asas spesialitas, hak tanggungan juga mengenal asas publisitas. Oleh karena itu didaftarkannya pemberian hak tanggungan merupakan syarat mutlak untuk lahirnya hak tanggungan tersebut dan mengikatnya hak tanggungan tersebut kepada pihak ketiga. Pendaftaran hak tanggungan diatur dalam pasal 18 Undang-Undang Hak Tanggungan, Peraturan Pemerintah Nomor 241997 tentang Pendaftaran Tanah dan 142 Mariam Darus Badrulzaman 3, Op. cit. , hal. 11 143 Efendy Hasibuan, Dampak Pelaksanaan Eksekusi Hipotek dan Hak Tanggungan Terhadap Pencairan Kredit Macet Pada Perbankan di Jakarta , Jakarta: Laporan Penelitian, 1997 hal. 38 Universitas Sumatera Utara peraturan pelaksanaannya, Peraturan Menteri AgrariaKepala BPN Nomor 31977 serta Surat Menteri AgrariaKepala BPN tanggal 26 Juni 1996 Nomor 630.1-1826. 144 Pendaftaran hak tanggungan dilakukan oleh kantor pertanahan dengan membuatkan buku tanah hak tanggungan dan mencatatnya dalam buku tanah hak atas tanah yang menjadi objek hak tanggungan serta menyalin catatan tersebut pada sertipikat hak atas tanah yang bersangkutan. Dengan dibuatkannya buku tanah tersebut, hak tanggungan yang bersangkutan lahir dan kreditor menjadi kreditor pemegang hak tanggungan dengan kedudukan mendahului dari kreditor kreditor lain. Semua perikatan hak tanggungan dan hipotek yang sudah dalam proses pemasangan yang belum didaftarkan dianggap belum ada dan tidak dapat dimintakan eksekusi penjualan lelang berdasarkan pasal 224 Het Herziene Indonesisch Reglement. 145

5. Sertipikat Hak Tanggungan

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hak Kreditor Dengan Jaminan Fidusia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia

0 10 149

TINJAUAN YURIDIS TENTANG HAK KREDITOR DALAM MELAKSANAKAN EKSEKUSI SELAKU PEMEGANG HAK TANGGUNGAN DIKAITKAN Tinjauan Yuridis Tentang Hak Kreditor Dalam Melaksanakan Eksekusi Selaku Pemegang Hak Tanggungan Dikaitkan Dengan Undang – Undang Nomor 4 Tahun 19

0 0 13

PENDAHULUAN Tinjauan Yuridis Tentang Hak Kreditor Dalam Melaksanakan Eksekusi Selaku Pemegang Hak Tanggungan Dikaitkan Dengan Undang – Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Dan Undang – Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penunda

0 2 14

TINJAUAN YURIDIS TENTANG HAK KREDITOR DALAM MELAKSANAKAN EKSEKUSI SELAKU PEMEGANG JAMINAN DENGAN HAK TANGGUNGAN Tinjauan Yuridis Tentang Hak Kreditor Dalam Melaksanakan Eksekusi Selaku Pemegang Hak Tanggungan Dikaitkan Dengan Undang – Undang Nomor 4 Tah

0 0 22

PELAKSANAAN EKSEKUSI BARANG JAMINAN PADA MASA PENANGGUHAN (STAY) YANG DILAKUKAN OLEH KREDITOR SEPARATIS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN P.

0 0 2

HAK KREDITOR DALAM MELAKSANAKAN EKSEKUSI SEBAGAI PEMEGANG HAK TANGGUNGAN DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DAN UNDANG-UNDAN.

0 0 1

KEDUDUKAN DAN PERLINDUNGAN HUKUM KREDITOR SEPARATIS SEHUBUNGAN DENGAN PENOLAKAN PERMOHONAN KEPAILITAN OLEH HAKIM PENGADILAN NIAGA DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILIT.

1 2 1

IMPLIKASI PEMBATALAN KEPAILITAN TERHADAP KEDUDUKAN BANK SEBAGAI KREDITOR SEPARATIS YANG MEMEGANG HAK TANGGUNGAN DITINJAU BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN K.

0 0 1

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KREDITOR PEMEGANG HAK TANGGUNGAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 4 TAHUN 1996 DALAM HAL PENANGGUHAN EKSEKUSI JAMINAN UTANG DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 37 TAHUN 2004 TE.

0 1 1

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KREDITOR BERKAITAN DENGAN KEPASTIAN PEMBAYARAN OLEH DEBITOR SEJAK DITETAPKANNYA MASA INSOLVENSI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUN.

0 0 1