Dengan adanya lembaga penangguhan pelaksanaan hak dari kreditor preferen dalam Undang-Undang Kepailitan selama 90 sembilan puluh hari maka objek
jaminan debitor yang telah dibebani hak tanggungan untuk kepentingan kreditor berada dalam kondisi tidak boleh diganggu gugat. Hal ini dilakukan agar kurator bisa
mengupayakan terjadinya perdamaian. Sehingga pada masa ini sungguhpun kreditor pemegang hak tanggungan sebagai kreditor terpisah yang secara umum memiliki hak
preferen terhadap jaminan yang telah dibebankan hak tanggungan tidak bisa melaksanakan kewenangannya selaku kreditor preferen. Dalam hal ini Hukum
Kepailitan telah mengaburkan konsep dan tujuan dari hukum jaminan. Disatu pihak mengakui hak dari kreditor separatis tetapi di pihak lain justru mengingkari hak
separatis tersebut yaitu dengan tidak menempatkan benda-benda debitor pailit yang dibebani hak jaminan sebagai benda-benda di luar harta pailit maka hal ini dapat
menimbulkan suatu masalah mengingat tingginya kedudukan kreditor pemegang hak tanggungan sebagaimana yang dikenal dalam hukum jaminan yang berlaku di
Indonesia. Oleh karena itu maka berdasarkan pemikiran diatas perlu dilakukan penelitian
yang akan dituangkan dengan judul “ Perlindungan Hukum Terhadap Bank Sebagai Kreditor Pemegang Hak Tanggungan Dalam Penangguhan Eksekusi Jaminan
Berkaitan Dengan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan diteliti dibatasi sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Bagaimanakah proses eksekusi hak tanggungan oleh bank sebagai kreditor
separatis dan perlindungan hukum yang didapat oleh kreditur tersebut? 2.
Bagaimanakah kedudukan kreditor pemegang hak tanggungan dengan adanya lembaga penangguhan eksekusi ?
3. Bila penangguhan eksekusi yang diakhiri oleh debitor insolven tidak mampu
membayar utang-utangnya, bagaimanakah hak eksekusi kreditor pemegang hak tanggungan dilaksanakan?
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang merupakan tujuan dari tesis ini adalah untuk mendapatkan gambaran dan jawaban dari perumusan masalah, sehingga dapat memberikan
penjelasan sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui dan menganalisis proses eksekusi hak tanggungan oleh bank sebagai kreditor separatis dan perlindungan hukum terhadap kreditur berdasarkan
Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan. 2.
Untuk mengetahui dan menganalisis kedudukan kreditor pemegang hak tanggungan dengan adanya lembaga penangguhan eksekusi.
3. Untuk mengetahui pelaksanaan hak eksekusi kreditor pemegang hak tanggungan
terhadap debitor yang dinyatakan insolven tidak mampu membayar utang- utangnya setelah terjadinya penangguhan eksekusi.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Secara akademis-teoritis, penulisan ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi ilmu
pengetahuan, khususnya mengenai perlindungan hukum terhadap kreditor pemegang hak tanggungan dalam penangguhan eksekusi jaminan.
2. Secara sosial-praktis adalah memberikan sumbangan pemikiran terhadap
mahasiswa-mahasiswa atau praktisi-praktisi hukum dalam mengetahui tentang kepailitan yang dihubungkan dengan penangguhan eksekusi jaminan.
E. Keaslian Penelitian
Setelah melakukan penelusuran kepustakaan, maka diketahui belum ada tulisan yang mengangkat mengenai “Perlindungan Hukum Terhadap Kreditor
Pemegang Hak Tanggungan Dalam Penangguhan Eksekusi Jaminan”. Penulisan ini dilakukan berdasarkan literatur-literatur yang berkaitan dengan lembaga hak
tanggungan, hukum kepailitan dan lembaga-lembaga yang dibentuk pemerintah yang juga ditujukan untuk penyelesaian masalah utang piutang, memang ada penelitian
sebelumnya dilakukan oleh : 1.
Saudari Yenni, NIM: 067011107, Magister Kenotariatan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, dengan judul “Analisis Perlindungan Hukum
Terhadap Kreditor Menurut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah,
dan permasalahan yang diteliti adalah : a.
Apakah pengikatan hak tanggungan atas tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah telah sesuai dengan prosedur yang berlaku?
Universitas Sumatera Utara
b. Adakah perlindungan terhadap kreditor dalam hal kredit yang diberikan
dijamin dengan hak tanggungan atas tanah, sehubungan dengan keberadaan Undang-Undang Hak Tanggungan?
c. Apakah eksekusi hak tanggungan atas tanah dapat dilakukan sesuai dengan
undang-undang yaitu pelaksanaan eksekusi hak tanggungan apabila debitor wanprestasi?
2. Herlina Sihombing, NIM : 047011029, Magister Kenotariatan Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, dengan judul “ Kedudukan Kreditor Separatis Ditinjau Dari Undang-Undang Kepailitan Dikaitkan Dengan Objek Hak
Tanggungan”, dan permasalahan yang diteliti adalah: a.
Bagaimanakah pengaruh kepailitan terhadap objek hak tanggungan dalam praktek pelaksanaan eksekusi?
b. Bagaimanakah Undang-Undang Kepailitan memberikan jaminan kepastian
hukum terhadap pelunasan piutang kreditor separatis yang dijamin dengan hak tanggungan dari debitor yang dinyatakan pailit?
3. Nieke Dewi Sulistiyani, Fakultas Hukum-Universitas Indonesia, 2006, Magister
Kenotariatan Sekolah Pascasarjana Universitas Indonesia, dengan judul “Analisa Yuridis Mengenai Perlindungan Hukum Kreditor Pemegang Hak Tanggungan
Tehadap Penangguhan Eksekusi Jaminan Utang Berdasarkan Hukum Kepailitan Indonesia”, dan permasalahan yang diteliti adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Bagaimanakah kewenangan kreditor pemegang hak tanggungan pada proses
penyelesaian utang piutang terhadap harta kepailitan dalam praktek di Pengadilan?.
b. Bagaimana pengaturan masalah penangguhan eksekusi kreditor pemegang hak
tanggungan dan pelaksanaan eksekusi oleh kreditur pemegang hak tanggungan menurut Undang-undang Kepailitan?
c. Bagaimana perlindungan hukum terhadap kreditor separatis selama masa
penangguhan eksekusi jaminan hutang? Jika dihadapkan pada masalah yang diteliti sebelumnya sebagaimana
disebutkan diatas dengan penelitian yang dilakukan ini adalah berbeda. Oleh karena itu, tulisan ini merupakan sebuah karya asli dan sesuai dengan azas-azas keilmuan
yang jujur, rasional, objektif dan terbuka. Semua ini merupakan implikasi etis dari proses
menemukan kebenaran
ilmiah. Sehingga
tulisan ini
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
F. Kerangka Teori dan Konsepsi