PT Tifa Finance Tbk Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
Angka-angka Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain
PT Tifa Finance Tbk Notes to Financial Statements
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
Figures are Presented in Thousands of Rupiah, unless Otherwise Stated
- 28 -
n. Tagihan dari Jaminan yang Dikuasai Kembali
n. Claims from Collateral
Tagihan dari jaminan yang dikuasai kembali dinyatakan berdasarkan nilai realisasi bersih
yaitu nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen terkait investasi sewa neto
dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai pasar atas jaminan yang dikuasai kembali.
Investasi sewa neto direklasifikasi menjadi tagihan dari jaminan yang dikuasai kembali
ketika jaminan ditarik karena konsumen tidak dapat memenuhi kewajibannya.
Claims from collateral are stated at net realizable value, which is carrying value of
related net investments in finance lease deducted for impairment in market value of
the collateral. Net investments in finance lease are reclassified as claims from
collateral when collateral assets have been replaced under the Company’s authority
because customers can not fulfill their obligations.
Selisih antara nilai tercatat piutang dengan nilai
realisasi bersih
dicatat sebagai
“cadangan kerugian penurunan nilai pasar” dari tagihan dari jaminan yang dikuasai
kembali dan diakui sebagai beban di laporan laba rugi komprehensif.
Difference between the carrying value of related claims and net realizable value is
recorded as “impairment losses” in the Statements of Comprehensive Income.
Selisih lebih antara hasil penjualan dengan utang bersih pelanggan akan dikembalikan ke
pelanggan. Sedangkan selisih kurang akan dihapuskan terhadap tagihan dari jaminan
yang dikuasai kembali. If the proceeds from sale of collateral is
more than the outstanding balance of the receivable, the excess is refunded to the
customer. Otherwise,
the excess
of receivable over the proceeds from sale is
written off.
o. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan o.
Impairment of Non-Financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Perusahaan menelaah apakah terdapat
indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada
saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan
maka Perusahaan
membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Company assesses at each annual reporting period whether there is an
indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual
impairment testing for an asset is required, the Company makes an estimate of the
asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi
antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas UPK dikurangi biaya untuk menjual
dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang
secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset
lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami
penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan
nilai menjadi
sebesar nilai
terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada
laporan laba rugi komprehensif sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai
pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan
ke nilai
kini dengan
menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari
nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or Cash Generating Unit’s
CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an
individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely
independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying
amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired
and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing
operations are recognized in the statements of comprehensive income as “impairment
losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are
discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current
market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In
determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into
account, if available.
PT Tifa Finance Tbk Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
Angka-angka Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain
PT Tifa Finance Tbk Notes to Financial Statements
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
Figures are Presented in Thousands of Rupiah, unless Otherwise Stated
- 29 - Jika transaksi pasar kini tidak tersedia,
Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar
aset. Perhitungan-perhitungan
ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu
valuation multiples atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.
If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to
determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation
multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif sesuai dengan
kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses are recognized in the statements of comprehensive income under
expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui
apakah terdapat
indikasi bahwa
rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam
periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi
dimaksud ditemukan, maka Perusahaan mengestimasi
jumlah terpulihkan
aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang
diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi
yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan
aset tersebut
sejak rugi
penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah
terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi
jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak
ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun
sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang
untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar
yang
sistematis selama
sisa umur
manfaatnya. An assessment is made at each annual
reporting period as to whether there is any indication
that previously
recognized impairment losses recognized for an asset
may not longer exist or may have decreased. If such indication exists, the
recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for
an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to
determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was
recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its
recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets
does not exceed its recoverable amount nor exceed the carrying amount that would
have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for
the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the
statements of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on
the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying
amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful
life.
p. Biaya Emisi Saham p.
Stock Issuance Cost
Biaya emisi
saham disajikan
sebagai pengurang akun tambahan modal disetor dan
tidak diamortisasi. Stock issuance costs are deducted from the
additional paid-in capital portion of the related proceeds from issuance of shares
and are not amortized.
q. Pengakuan Pendapatan dan Beban q.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diakui
apabila besar
kemungkinan manfaat ekonomis masa depan akan
mengalir ke
Perusahaan dan
pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan tersebut harus
terpenuhi sebelum pengakuan pendapatan diakui.
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow
to the Company and the revenue can be reliably measured. The following specific
recognition criteria must also be met before revenue is recognized.
PT Tifa Finance Tbk Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
Angka-angka Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain
PT Tifa Finance Tbk Notes to Financial Statements
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
Figures are Presented in Thousands of Rupiah, unless Otherwise Stated
- 30 - Pendapatan bunga dan beban bunga diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif menggunakan metode suku bunga efektif,
kecuali pendapatan bunga dari piutang pembiayaan
konsumen yang
telah menunggak pembayaran lebih dari 90 hari,
dimana pendapatan bunga tersebut diakui pada saat telah diterima.
Interest income and interest expense are recognized
in the
statements of
comprehensive income on an accrual basis using the effective interest rate method,
except for interest income from consumer financing receivables which are overdue for
more than 90 days which is recognized only when already received.
Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan
secara langsung
terhadap perolehan
atau penerbitan
instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar
melalui laporan
laba rugi
diamortisasi sepanjang
umur instrumen
keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan
dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset
keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas
keuangan. Transaction costs that are incurred and are
directly attributable to the acquisition or issuance of financial instruments not
measured at FVPL are amortized over the life of financial instruments using the
effective interest rate method and recorded as part of interest income for transaction
costs related to financial assets, and as part of interest expense for transaction costs
related to financial liabilities.
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa dalam kategori dimiliki
hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang, serta tersedia untuk dijual
mengalami
penurunan nilai,
maka pendapatan bunga yang diperoleh setelah
penurunan nilai tersebut diakui berdasarkan suku
bunga yang
digunakan untuk
mendiskontokan arus kas masa datang pada saat perhitungan penurunan nilai.
If a financial asset or group of similar financial assets in the category classified as
held to maturity, loans and receivables, and AFS are impaired, the interest income
earned after the impairment loss is recognized is based on the interest rate for
discounting future cash flows in calculating impairment losses.
Pendapatan dari aset untuk disewakan pendapatan
sewa operasi
dibukukan dengan menggunakan metode garis lurus
selama masa periode sewa. Revenues from assets for lease operating
lease is recognized on a straight-line basis over the lease term.
Pendapatan administrasi
yang terjadi
sehubungan dengan
transaksi sewa,
pembiayaan konsumen dan anjak piutang masing-masing diakui pada saat terjadinya.
Administration income in relation with lease financing, consumer financing and factoring
activities are recognized when earned while the related expenses are recognized when
incurred.
Pendapatan dan beban lainnya masing- masing diakui pada saat terjadinya dan
sesuai dengan masa manfaatnya accrual basis.
Other income and expenses are recognized when earned and incurred accrual basis,
respectively.
r. Imbalan Kerja
r. Employee Benefits
Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, bonus, dan tunjangan lainnya.
Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas
pada laporan posisi keuangan setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar,
dan sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Short-term employee benefits are in the form of wages, salaries, bonuses and other
employee benefits. Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted
amount as a liability, after deducting any amount already paid, in the statements of
financial position, and as an expense in the statements of comprehensive income.
PT Tifa Finance Tbk Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
Angka-angka Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain
PT Tifa Finance Tbk Notes to Financial Statements
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
Figures are Presented in Thousands of Rupiah, unless Otherwise Stated
- 31 -
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Long-term employee benefits liability
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan imbalan pasca-kerja manfaat
pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah
penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk
menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait, dan beban jasa
lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu
yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian jika
ada
diakui pada
laporan laba
rugi komprehensif tahun berjalan. Beban jasa lalu
yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial yang
timbul dari penyesuaian atau perubahan asumsi aktuarial yang melebihi batas koridor
atau 10 dari nilai kini imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan ke komponen
laba rugi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, sampai imbalan
tersebut menjadi hak karyawan vested. Long-term
employee benefits
liability repesents
post-employment benefits,
unfunded defined-benefit
plans which
amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the
time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value
of defined-benefit liability, related current service costs, and past service costs is the
Projected Unit Credit. Current service costs, interest costs, vested past service costs, and
effects of curtailments and settlements if any are charged directly to current
operations. Past service costs which are not yet vested and actuarial gains and losses
arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess
of the corridor or 10 of the present value of the defined benefit obligation are charged or
credited to profit or loss over the employees expected average remaining working lives,
until the benefits become vested.
s. Pajak Penghasilan s.
Income Tax Pajak Penghasilan Final
Final Income Tax
Sesuai dengan
peraturan perundangan
perpajakan, pendapatan
yang telah
dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak,
dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak
penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban
tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak
terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau liabilitas pajak
tangguhan. In accordance with the tax laws and
regulations, income subject to final income tax is not to be reported as taxable income
and all expenses related to income subject to final income tax are not deductible.
However, such income and expenses are included in the profit and loss calculation for
accounting
purposes. Accordingly,
no temporary difference, deferred tax asset and
liability are recognized.
Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final
berbeda dari dasar pengenaan pajaknya maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai
aset atau liabilitas pajak tangguhan. If the recorded value of an asset or liability
related to the final income tax differs from its taxable base, the difference is not
recognized as deferred tax asset liability.
Beban pajak
atas pendapatan
yang dikenakan pajak penghasilan final diakui
secara proporsional
dengan jumlah
pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.
The current tax expense on income subject to final income tax is recognized in
proportion to the total income recognized during the year for accounting purposes.
Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terutang dengan jumlah yang dibebankan
sebagai pajak kini pada laporan laba rugi komprehensif diakui sebagai pajak dibayar
dimuka atau utang pajak. The difference between the amount of final
income tax payable and the amount charged as current tax in the statements of
comprehensive income is recognized as either prepaid taxes and taxes payable,
accordingly.