PT Tifa Finance Tbk Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
Angka-angka Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain
PT Tifa Finance Tbk Notes to Financial Statements
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
Figures are Presented in Thousands of Rupiah, unless Otherwise Stated
- 77 - Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
jika mata uang melemahmenguat sebesar 10 terhadap Dolar Amerika Serikat dengan
variabel lain konstan, laba setelah pajak untuk tahun berjalan akan lebih tinggirendah
sebesar Rp 805.901 dan Rp 911.590, terutama diakibatkan keuntungankerugian
dari penjabaran aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
serta
keuntungankerugian penjabaran
pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.
As of December 31, 2014 and 2013, if the Rupiah
currency had
weakened strengthened
by 10,
against the
U.S. Dollar with all other variables held constant, post-tax profit for the years would
have been Rp 805,901 and Rp 911,590 higherlower, mainly as a result of foreign
exchange gains losses on translation of U.S. Dollar-denominated financial assets
and financial liabilities.
d. Risiko Suku Bunga
d. Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa
datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku
bunga pasar. Eksposur Perusahaan yang terpengaruh risiko suku bunga terutama
terkait dengan pinjaman yang diterima. Interest rate risk is the risk that the fair
value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to
changes in market interest rates. The Company’s exposures to the interest rate
risk relates primarily to loans received.
Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Perusahaan mengelola beban bunga melalui
kombinasi utang dengan suku bunga tetap dan
suku bunga
variabel, dengan
mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar.
Manajemen juga
melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang
ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum
mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang.
To minimize interest rate risk, the Company manages interest cost through a mix of
fixed-rate and variable-rate debts, by evaluating
market rate
trends. Management also conducts assessments
among interest rates offered by creditors to obtain the most favorable interest rate
before takes any decision to enter a new loan agreement.
Tabel berikut
adalah nilai
tercatat, berdasarkan
jatuh temponya
liabilitas keuangan Perusahaan yang terkait risiko
suku bunga: The following table sets out the carrying
amount, by maturity, of the Company’s financial liabilities that are exposed to
interest rate risk:
Kurang dari Lebih dari
Lebih dari Kurang dari
Lebih dari Lebih dari
atau sama dengan 1 - 2 tahun
2 tahun atau sama dengan
1 - 2 tahun 2 tahun
1 tahun More than
More than 1 tahun
More than More than
Jumlah Within 1 year
1 - 2 year 2 year
Within 1 year 1 - 2 year
2 year Total
Liabilitas Liabilities
Pinjaman yang diterima 87.211.209
69.329.965 20.395.629
278.528.212 137.082.774
43.399.667 635.947.456
Loans received 2014
Suku bunga mengambang Floating interest rate
Suku bunga tetap Fixed interest rate
Kurang dari Lebih dari
Lebih dari Kurang dari
Lebih dari Lebih dari
atau sama dengan 1 - 2 tahun
2 tahun atau sama dengan
1 - 2 tahun 2 tahun
1 tahun More than
More than 1 tahun
More than More than
Jumlah Within 1 year
1 - 2 year 2 year
Within 1 year 1 - 2 year
2 year Total
Liabilitas Liabilities
Pinjaman yang diterima -
- -
441.048.911 294.803.987
- 735.852.898
Loans received 2013
Suku bunga mengambang Floating interest rate
Suku bunga tetap Fixed interest rate
PT Tifa Finance Tbk Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
Angka-angka Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain
PT Tifa Finance Tbk Notes to Financial Statements
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
Figures are Presented in Thousands of Rupiah, unless Otherwise Stated
- 78 - Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
jika suku bunga atas pinjaman yang didenominasikan
dalam Rupiah
lebih tinggirendah 1 dan variabel lain dianggap
tetap, laba setelah pajak untuk tahun berjalan akan lebih rendahtinggi sebesar
Rp 4.747.259 dan Rp 4.892.808, terutama sebagai akibat tingginyarendahnya beban
bunga dari pinjaman dengan suku bunga mengambang.
As of December 31, 2014 and 2013, if interest rates on Rupiah-denominated
borrowings had been 1 higherlower with all other variables held constant, post-tax
profit for the period would have been Rp
4,747,259 and
Rp 4,892,808
lowerhigher, mainly as a result of higherlower interest expense on floating
rate Rupiah borrowings.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, apabila
suku bunga
atas pinjaman
berdenominasi Dolar
Amerika Serikat
meningkatmenurun sebesar
1 dan
variabel lain tetap, laba setelah pajak untuk tahun berjalan akan lebih rendahtinggi
sebesar Rp 835.599 dan Rp 767.072, sebagian besar akibat beban bunga yang
lebih tinggirendah dari pinjaman dengan suku bunga mengambang.
As of December 31, 2014 and 2013, if interest rates on U.S. Dollar-denominated
borrowings at that date had been 1 higherlower with all other variables held
constant, post- tax profit for the period would have been Rp 835,599 and
Rp 767,072 lowerhigher, mainly as a result of higherlower interest expense on floating
rate U.S. Dollar denominated borrowings.
e. Risiko Likuiditas
e. Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perusahaan tidak memiliki
arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya.
Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Company is not enough
to cover the liabilities which become due.
Untuk mengurangi
risiko pendanaan,
Perusahaan mendiversifikasi sumber dana. Selain dari modal sendiri dan penerimaan
angsuran pelanggan,
Perusahaan memperoleh sumber dana dari pinjaman
bank. To reduce the exposure to liquidity risk, the
Company diversified its sources of funding. Apart from its own capital and receipt of
customer payment, the Company obtained source of fund from bank loans.
Tabel di bawah ini menganalisa liabilitas keuangan Perusahaan yang dikelompokkan
berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual.
Jumlah yang diungkapkan dalam tabel merupakan arus kas kontraktual yang tidak
didiskontokan. The table below analyzes the Company’s
financial liabilities based on the remaining period to the contractual maturity date. The
amounts disclosed in the table are the contractual undiscounted cash flows.
2014 = 1 tahun
1-2 tahun 3-5 tahun
Jumlah Biaya transaksi
Nilai Tercatat = 1 Year
1-2 Years 3-5 Years
Total Transaction Costs
As Reported
Liabilitas Other financial liabilities
Pinjaman yang diterima 365.889.698
206.963.535 64.747.947
637.601.180 1.653.724
635.947.456 Loan received
Surat utang jangka menengah
124.400.000 -
- 124.400.000
325.000 124.075.000
Medium term notes Beban akrual
3.134.499 -
- 3.134.499
- 3.134.499
Accrued expenses Liabilitas lain-lain
9.976.673 -
- 9.976.673
- 9.976.673
Other Liabilities
Jumlah 503.400.870
206.963.535 64.747.947
775.112.352 1.978.724
773.133.628 Total
2013 = 1 tahun
1-2 tahun 3-5 tahun
Jumlah Biaya transaksi
Nilai Tercatat = 1 Year
1-2 Years 3-5 Years
Total Transaction Costs
As Reported
Liabilitas Other financial liabilities
Pinjaman yang diterima 442.290.409
295.355.217 -
737.645.626 1.792.728
735.852.898 Loan received
Beban akrual 3.105.534
- -
3.105.534 -
3.105.534 Accrued expenses
Liabilitas lain-lain 13.549.191
- -
13.549.191 -
13.549.191 Other Liabilities
Jumlah 458.945.134
295.355.217 -
754.300.351 1.792.728
752.507.623 Total