Aktivitas Murni Pondok Pesantren

1 Kegiatan pribadi misalnya mandi, mencuci pakaian, membersihkan kamar, makan dan minum, membaca belajar, mengobrol dengan teman dan istirahat. 2 Kegiatan belajar termasuk waktu belajar di kelas baik di madrasah diniyah maupun di sekolah formal, kegiatan pengajian kitab kuning di dalem bapak Kyai atau Ibu Nyai, dan di masjid setiap pagi, sore, dan malam hari, dan mengerjakan tugas atau belajar sendiri. 3 Kegiatan sholat lima waktu 4 Kegiatan ekstrakurikuler misalnya ro’an kerja baktijum’at bersih, yasin tahlil, manaqib, sholawat diba’, sholawat burdah, istighosah, rotibu l haddat, khitobah, dan nasoran. Pengajian nashoran yang mana santrinya adalah segala profesi dari lapisan masyarakat, yaitu para bapak-bapak mulai dari masyarakat awam sampai dengan para pejabat, bahkan para guru, dosen yang bergelar doktor sampai profesor dan sebagainya. Pengajian nashoran adalah pengajian dan dzikir dengan membaca kalimat-kalimat thoyibah serta mendekatkan diri kepada Allah dan selalu mengerjakan amal shaleh, menjalankan perintah Allah dan menjahui semua larangan-Nya. Dari paparan data di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa pelaksanaan manajemen pondok pesantren berbasis pendidikan karakter merupakan wujud kegiatan pembelajaran baik kegiatan pembelajaran pondok pesantren, kegiatan pembelajaran madrasah diniyah, maupun kegiatan pembelajaran sekolah formal, Kegiatan pembelajaran pondok pesantren dilaksnakan dengan cara menanamkan pendidikan karakter yaitu karakter kedisiplinan sebagai pembiasaan pribadi santri yang ada di pondok pesantren dengan tujuan dapat melahirkan pribadi santri yang berpengetahuan agama yang mendalam serta berakhlakul karimah dengan terbiasanya melakukan kegiatan-kegiatan yang mulia.

b. AktivitasPembelajaran Madrasah Diniyah

Usaha untuk menyusun materi pembinaan sebagai program kegiatan pondok pesantren tidaklah mudah. Sekilas dapat dilihat tidak dapat dilakukan perubahan dalam konsepnya sehingga melahirkan keadaan yang seakan-akan berada pada jalur yang sama yakni memberikan materi pembinaan dengan jalan membacakan teks yang selalu sama dari masa ke masa karena dalam hal ini materi yang diajarkan di madrasah diniyah adalah hasil kesepakatan dari para ulama’ dimasa lalu akan aspek -aspek dari ilmu pengetahuan agama Isam. Selanjutnya kegiatan pembelajaran yang ada di madrasah diniyah pondok pesantren “Ann uriy yah” khus usnya kegiatan pembelajaran kitab kuning dilaksanakan dengan sistem klasikal, dengan tujuan untuk mempermudah penyampaian materi sesuai dengan tingkatan pemahaman santri, sebagaimana yang disampaikan oleh ustadz Shoutul Azkiya’ kepada peneliti beliau menyatakan bahwa: “Dengan banyaknya santri yang ada di pondok pesantren “Ann uriy yah” ini, maka penyampaian materi pembelajaran madrasah diniyah dilaksnakan secara klasikal , dalam kegiatan pembelajaran sistem ini dirasa sangat efektif sehingga mempermudah para ustadz dan ustadzah dalam memberikan perhatian kepada santri yang memiliki pemahaman yang berbeda”Wwawancara tanggal 30 Oktober 2013. Dari paparan diatas dapat peneliti simpulkan bahwa pelaksanaan manajemen berbasis pendidikan karakter khususnya pembelajaran di madrasah diniyah dilaksanakan dengan sistem klasikal dan penerapan program kegiatan telah tersusun secara rapi. Pembelajaran sistem klasikal dilaksnakan dengan cara menanamkan pendidikan karakter yaitu karakter kedisiplinan sebagai pembiasaan pribadi santri yang ada di pondok pesantren dengan tujuan dapat melahirkan pribadi santri yang berpengetahuan agama yang mendalam serta berakhlakul karimah dengan terbiasanya melakukan kegiatan-kegiatan yang mulia.

c. AktivititasPembelajaran MTs dan MA

Untuk aktivitaspembelajaran madrasah tsanawiyah MTs dan madrasah aliyah MA sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan dalam peraturan menteri Agama Republik Indonesia.

4. Pengawasan Controling Pondok Pesantren berbasis Pendidikan Karakter

di Pondok Pesantren “Ann uriy yah” Kaliwini ng Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember. . Pada dasarnya pengawasan merupakan wujud tindak lanjut dari manajemen yang ada kaitannya dengan fungsi perencanaan karena tanpa rencana maka pengawasan tidak akan terlaksana, sebab tidak adanya pedoman pelaksanaan pengawasan begitu juga sebaliknya perencanaan tanpa pengawasan kemungkinan besar akan terjadi penyimpangan karena tidak adanya sarana atau pedoman untuk pengawasannya. Pengawasan pondok pesantren berbasis pendidikan karakter mengacu kepada sebuah program kegiatan yang dilaksanakan di pesantren. Manajemen pesantren tidak akan bisa berjalan dengan efisien dan efektif, jika tidak diadakan pengawasan atau evaluasi tujuannya untuk mengetahui sampai dimana program kegiatan itu berjalan dan sampai dimana santri telah melaksanakan program kegiatan tersebut. Dalam hal ini peneliti wawancara dengan Ibu Nyai Latifah salah satu pengasuh pondok pesantren putri “Ann uri yyah” Kaliwining Rambipuji Jember. Beliau mengungkapkan sebagai berikut. “Pengawasan atau evaluasi dilakukan sebagai feedbeckumpan balik dimana dengan evaluasi diketahui kekurangan, kelebihan dan perkembangan yang dicapai oleh para santri dalam arti bisa untuk mengetahui sampai dimana santri mematuhi tata tertib pondok pesantren, dan mengikuti semua program yang ada. Selain itu untuk mengetahui sikap santri yang sudah memahami betul materi kitab yang telah diajarkan khususnya yang berkaitan dengan pendidikan karakter yaitu nilai-nilai dasar agama, nilai-nilai moral, etika, dan nilai-nilai sosial yang meliputi sopan santun, tata krama, kepedulian sosial , dan lain sebagainya” Wawancara tanggal 30 Oktober 2013. Berkaitan dengan pengawasan atau evaluasi manajemen pondok pesantren berbasis pendidikan karakter Bapak KH. Moch. Nuru Sholeh selaku pengasuh dan pimpinan pondok pesantren “Ann uriy yah” mengungkapkan sebagai berikut. “Mengenai masalah pengawasan terhadap kegiatan yang ada di lembaga - lembaga yang berada di bawa h naungan pondok pesantren “Ann uriy yah”