Konsep Pondok Pesantren a. Pengertian Pondok Pesantren

pernah mencita-citakan model pesantren ini sebagai sistem pendidikan nasional. Menurutnya ini merupakan hasil kreasi budaya bangsa yang tak ternilai harganya yang patut dipertahankan dan dikembangkan.

2. Pengertian Manajemen Pondok Pesantren

Manajemen adalah suatu proses kegiatan yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan dengan menggunakan potensi sumber daya manusia dan sumber daya non i.manusia penting lainnya. Sedangkan pondok pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional Islam untuk memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam dengan menekankan pentingnya moral agama Islam sebagai pedoman hidup bermasyarakat sehari-hari. Dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pondok pesantren adalah suatu proses kegiatan yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang dilakukan di lembaga pendidikan tradisional Islam untuk memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam dengan menekankan pentingnya moral agama Islam sebagai pedoman hidup bermasyarakat sehari-hari.

3. Tujuan dan Orientasi Pendidikan Pesantren 1 Tujuan Pesantren

Secara umum tujuan pendidikan di pondok pesantren adalah menciptakan dan mengembangkan kepribadian muslim dalam arti kepribadian yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT., berakhlak mulia, menjadi pelayan masyarakat sebagaimana kepribadian nabi Muhammad SAW., mampu berdiri sendiri, bebas dan teguh dalam kepribadian, menyebarkan agama atau menegakkan Islam dan kejayaan umat Islam di tengah-tengah masyarakat, mencintai ilmu dalam rangka mengembangkan kepribadian Indonesia. Idealnya pengembangan kepribadian yang ingin dituju oleh pondok pesantren adalah kepribadian muslim Mansur, 2004:35-36. Pendidikan pesantren sebagai sebuah media pembelajaran bagi kondisi bangsa Indonesia yang semakin kehilangan moralitasnya sebagai bangsa berbudaya dan berakhlak dalam banyak sorortan media massa mengungkapan krisisi moral yang ditimbulkan oleh para pelajar diakibatkan gagalnya proses pendidikan yang diemban oleh lembaga-lembaga pendidikan umum. Minimnya pengetahuan tentang agama menjadi salah satu faktor dari memicunya aksi-aksi kekerasan, brutalitas, kenakalan remaja, penjbretan yang dilakukan pelajar dan sebagainya. Pesantren merupakan penggodokan kader-kader ulama yang mampu menjadi media transformasi dalam mengatasi problematika sosial, membentuk insan yang bertaqwa dan beriman kepada Allah SWT. Peran ulama menjadi sangat strategis dalam ikut serta mengusung cita-cita pendidikan nasional yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia yaitu terciptanya manusia seutuhnya. Dalam konteks Al-Hayatu Al-Islamiyah kehidupan Islam, para ulama berusaha keras berijtihad untuk memecahkan segenap problem kehidupan masyarakat yang terus berkembang Yusanto: 1998. Menurut Mastuhu, ada 8 prinsip yang berlaku pada pendidikan di pesantren. Kedelapan prinsip itu menggambarkan kira-kira 8 ciri utama tujuan pendidikan pesantren, antara lain: 1 Memiliki kebijakan menurut ajaran Islam 2 Memiliki kebebasan yang terpimpin 3 Berkemampuan mengatur diri sendiri 4 Memiliki rasa kebersamaan yang tinggi 5 Menghormati orang tua dan guru 6 Cinta kepada ilmu 7 Mandiri 8 Kesederhanaan Tafsir: 2010. Pondok pesantren memiliki keduduka dan peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia mendatang. Sejarah menunjukkan banyaknya tokoh nasional bahkan internasional yang lahir dari lingkungan pesantren. Hal ini membuktikan bahwa pesantren mempunyai kekuatan dan kemampuan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas, memiliki pengetahuan luas, berpikir maju, wawasan kebangsaan, yang dibingkai oleh iman dn taqwa kepada Allah SWT. Tujuan pendidikan pesantren diharapkan mempunyai dua paradigma yang menjadi tolok ukur keberhasilan dari pondok pesantren itu sendiri. Pertama, tujuan pesantren menciptakan dan mengembangkan kepribadian muslim yaitu kepribadian yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT., berakhlak mulia, mandiri, dan menegakkan Islam. Kedua, ikut serta mencerdaskan bangsa, memiliki keterampilan dan berkembang di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. 2 Orientasi Pendidikan Pesantren Masa Depan Selama dua dasawarsa kebelakang pendidikan pesantren hanya menghasilkan jumlah santri yang menjadi ulama. Sementara itu juga kebutuhan akan profesionalitas dalam bidang ilmu pengetahuan akan profesionalitas dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi masih belum ada. Kebutuhan dunia pasar menjadi faktor penting dalam meningkatkan kemajuan pendidikan pesantren sehingga orientasi pondok pesantren tidak tidak hanya memproduksi ulama, tapi juga menciptakan tenaga-tenaga yang terampil, profesional dan mempunyai keterampilan khusus dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Disitulah akhirnya pendidikan pesantren dapat dilihat sebagai salah satu jenis pendidikan yang lebih berorientasi pada