MTs dan MA “Ann
sosok kyai ini memang merupakan pribadi yang terbuka akan perubahan sehingga dalam pelaksanaan kebijakan pondok pesantren yang memadukan 3
macam proses pembelajaran yang ada di pesantren ini tidak ada masalah tetap ketiganya bisa berjalan dengan baik dan lancar. Hal ini membuktikan bahwa
KH. Moch. Nuru Sholeh selaku pimpinanpengasuh pondok pesantren telah menjalankan tugasnya dengan baik terlihat dari berkenannya Beliau memberi
kebebasan penuh terhadap tim ahli yang memang mumpuni dibidangnya, untuk menentukan dan melaksanakan program kegiatan dimasing-masing komplek
yang ada di pondok “Ann
Nuriy
yah” ini
. Begitu juga Beliau terbuka dengan masukan-masukan dari luar yang sangat membantu terhadap keberadaan
lembaga yang ada di pondok pesantren semisal dalam pendidikan formal banyak mengambil tenaga pengajar dari luar pondok pesantren hal ini
dilakukan demi mewujudkan pembelajaran pendidikan formal yang lebih maksimal Observasi pada tanggal 20 Oktober 2013.
Selanjutnya peneliti konfirmasikan dengan salah satu putra dari pengasuh pondok pesantren yakni ustadz Ubaid. Beliau menyatakan sebagai
berikut.
“Sebagai putra dari pengasuh pondok pesantren ini saya mempunyai
pandangan bagaimana supaya keberadaan pondok pesantren ini masih diterima oleh masyarakat karena inti tujuan dari pondok pesantren ini
hanya sederhana bagaimana anak itu tetap mau mengaji disamping ia juga harus sekolah formal di pagi hari dan sekolah diniyah di sore hari oleh
karena itu, saya sepakat dan memeberikan kebebasan penuh terhadap pengurus dalam memberikan masukan-masukan terhadap perkembangan
pendidikan di pesantren semisal dalam pengelolaan kegiatan di pesantren seperti kegiatan mengaji kitab, kegiatan pembelajaran di madrasah
Diniyah maupun kegiatan di lembaga pendidikan formal MTs dan MA”
Wawancara tanggal 18 Oktober 2013. Senada dengan apa yang dikemukakan Gus Ubaid, Gus Yayak juga
mengungkapkan sebagai berikut.
“Dalam pelaksanaan manajemen pondok pesantren berbasis pendidikan
karakter ini misalnya tentang program kegiatan pembelajaran madrasah Diniya itu sesuai dengan kesepakatan bersama antara pengurus dan
pengasuh pondok pesantren. Sedangkan untuk program kegiatan sekolah formal khususnya kurikulum itu sesuai dengan yang diberlakukan oleh
pemerintah namun dalam pelaksanaannya kami tetap memberikan materi
keagamaan yang lebih ut
ama sebagai ciri khas pondok pesantren “An
-
Nuriyah”. Berbeda dengan ini untuk masalah materi kitab yang diajarkan
di kegiatan pondok pesantren selain dari madrsh Diniyah itu murni semua dari otoritas pengasuh karena mmemang untuk kajian kitab kuning selain
Diniyah semua disi sendiri langsung oleh pengasuh sedangkan untu kegiatan lain dipercayakan kepada para ustadz dan ustadzah yang ada
dipesantren ini” Wawancara tanggal 30 Oktober 2013.
Benar apa yang dikatakan gus Yayak, peneliti melihat sendiri bahwasannya untuk masalah pelaksanaan manajemen pondok pesantren di
“
Annuriy
yah” sudah berbasis pendidikan karakter karena di pesantren ini telah
diajarkan nilai-nilai sebagaimana yang terkandung dalam pendidikan karakter. Selain itu kegiatan di pondok pesantren ini memang sudah disesuaikan dengan
kurikulum madrasah diniyah namun ada banyak pelajaran yang memang ditambahkan di pesantren ini mengingat dari latar belakang dan kebutuhan
santri yang berbeda-beda untuk masalah kurikulum yang diajarkan dalam pendidikan formal sudah sesuai dengan standar tuntutan dari pemerintah
namun ada tambahan jam untuk materi keagamaan karena seperti pesan dari pengasuh pondok pesantren ini harus
tetap diprioritaskan” Observasi
tanggal 25 Oktober 2013.