Dengan demikian dapat peneliti simpulkan bahawa perorganisasian pondok pesantren berbasis pendidikan karakter yang dilakukan oleh pemimpin
atau
pengasuh pondok pesantren “Ann
uriy
yah” terhadap beberapa status
kelembagaan yang ada di pondok pesantren mulai dari aktivitas pembelajaran murni pondok pesantren yakni mengaji Al-
Qur’an, mengaji kitab ku
ning di pondok pesantren maupun di lembaga madrasah diniyah, samapai
pembelajaran pengetahuan umum di lembaga pendidikan formal MTs dan MA selalu dimaksimalkan terbukti dengan kewenangan struktur kelembagaan
yang diberikan
kepada masing-masing
instansi sehingga
dengan pengorganisasian ini membuktikan bahwa pimpinan pondok pesantren
“Ann
uriy
yah” telah berusaha semaksimal mungkin untuk memberi kemudahan
terhadap semua kegiatan yang ada di pondok pesantren dengan tujuan untuk memaksimalkan semua kegiatan yang ada baik itu kegiatan pondok pesantren,
kegiatan madarasah diniyah, maupun kegiatan pemebelajaran yang ada di pendidik
an formal yakni MTs dan MA “Ann
uriy
yah”.
3. Pelaksanaan Actuating Pondok Pesantren Berbasis Pendidikan Karakter
di Pondok Pesant
ren “Ann
uriy
yah” Kaliwini
ng Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember.
Menurut Siagian 1992: 186 pelaksanaan actuating sebagai fungsi manajemen adalah keseluruhan cara, usaha, teknik, dan metode untuk
mendorong para organisasi agar mau dan ikhlas bekerja dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien.
Lebih lanjut penemuan penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan actuating yang dilakukan pimpinan pondok pesantren khususnya yang
berkaitan dengan pelaksanaan pondok pesantren berbasis pendidikan karakter, pondok pesantren telah berusaha untuk memberikan kebebasan kepada semua
lembaga
yang ada di naungan pondok pesantren “An
nuriy
yah”
baik aktivitas pembelajaran
pondok pesantren, aktivitas
madrasah diniyah maupun pendidikan formal MTs dan MA untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan
perencanaan program kegiatan pembelajaran yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dengan ketentuan semua aktivitas harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan serta sebaik mungkin demi tercapainya tujuan,
visi, dan misi pondok pesantren. Lebih lanjut masih menurut Siagian 1992 keberhasilan proses
actuating yang dilakukan pimpinan pondok pesantren dipengaruhi oleh beberapa diantaranya.
a. Kepemimpinan
Kepemimpinan yang ada di pondok p
esantren “Ann
uriy
yah” sangat
tergantung pada figur seorang pengasuh. Dimana pengasuh adalah penentu kebijakan yang membawa konsekuensi terhadap perubahan pola hubungan
dengan warga pondok pesantren maupun kepada hubungan kemitraan. Kebijakan pengasuh pondok pesantren dalam melaksanakan manajemen
berbasis pendidikan karakter lebih cenderung flesibel, dan terbuka terhadap perubahan dan tuntutan kebutuhan masyarakat.
Oleh karena itu dengan figur kepemimpinan pengasuh yang kharismatik, arif, dan bijaksana, maka mampu memberikan dampak yang
positif terhadap kemudahan dalam pelaksanaan manajemen pondok pesantren berbasis pendidikan karakter.
1 Aktivitas Pondok Pesantren
Pada dasarnya kegiatan yang dilakukan secara rutin di pondok pesantren mulai bangun tidur sampai menjelang tidur kembali itulah sebagai
materi pembelajaran yang sesungguhnya yang ada di pondok pesantren, oleh karena itu dalam pengelolaan manajemen kegiatan pondok pesantren
pengasuh beserta pengurus pondok pesantren lainnya selalu berupaya untuk mampu mencapai tujuan pondok pesantren yaitu mewujudkan pribadi santri
yang berakhlakuk karimah, mandri, jujur, amanah, memiliki sikap peduli terhadap sesama, tanggung jawab, disiplin dan mandiri, hormat dan santun;
kasih sayang, peduli, dan kerjasama, percaya diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah, keadilan dan kepemimpinan, baik dan rendah hati,
toleransi, cinta damai dan persatuan.
Lebih lanjut tujuan pendidikan pondok pesantren itu diwujudkan dalam bentuk pembiasaan-pembiasaan yang diberlakukan dalam jadwal
kegiatan santri mulai dari bangun tidur sampai dengan tidur kembali yang ada
di pesantren “Annuriyah” Kaliwining Rambipuji
Jember.
2 Aktivitas Madrasah Diniyah
Selanjutnya kegiatan ya
ng ada di pondok pesantren “Ann
uriy
yah”
selain menerapkan kegiatan pembelajaran kitab kuning secara terjadwal dalam satu minggu, juga menerapkan kegiatan pembelajaran dengan sistem klasikal,
dengan tujuan untuk mempermudah penyampaian materi sesuai dengan tingkatan pemahaman santri. Lebih lanjut dengan penerapan kurikulum di
madrasah diniyah yang terjadwal dengan rapi, madrasah diniyah di pondok
pesantren “Ann
uriy
yah” mampu menerapkan sistem evaluasi yang terbagi
dalam beberapa hal yakni ada ujian tengah semester dan ada ujian akhir semester.
3 Pembelajaran di MTs dan MA
Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan. Yang dimaksud dengan pendidikan formal adalah jalur
pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri dari pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan tinggi PP. Nomer 19 Tahun 2005: 2.
Berkaitan dengan penerapan pendidikan formal yang ada di pesantren
“Ann
uriy
yah” maka pengasuh beserta pengurus pondok pesantren selalu
berupaya untuk mewujudkan dari beberapa hal yang diperlukan dalam penerapan pendidikan formal dilingkungan pondok pesantren salah satunya
penerapan konsep kurikulum dalam sistem pembelajaran yang ada. Selanjutnya sistem pembelajaran yang dilaksanakan di MTs dan MA
“Ann
uriy
yah” adalah disesuaikan dengan standar nasional pendidikan ki
ta. Namun ada beberapa kegiatan pembelajaran pesantren yang dimasukkan di
dalam kurikulum MTs dan MA. Begitu juga untuk evaluasinya disesuaikan dengan pendidikan formal lainnya yaitu ada evaluasi proses ada evaluasi hasil.
Evaluasi proses dilaksanakan dengan melihat keaktifan masuk siswa, keaktifan mengerjakan tugas baik tugas individu maupun tugas kelompok, keaktifan