Pengawasan Controling Pondok Pesantren berbasis Pendidikan Karakter

dengan bersih. Hal tersebut diungkapkan oleh santri yang bernama Rifa ketika wawancara dengan peneliti pada tanggal 30 Oktober 2013. Pengawasan di pondok pe santren “Ann uriy yah” khususnya di komplek A biasanya dilakukan berkaitan dengan fokus kinerja dan prestasi setiap kemampuan individu, sebgaimana yang dikemukakan oleh ustadzah Muyassaroh selaku pengurus sebagai berikut; “ Pengawasan yang biasa dilakukan oleh Kyai sebagai pimpinan pondok pesantren terhadap semua lembaga yang ada di pondok pesantren baik itu tentang kepengurusan pondok, madrasah diniyah, maupun sekolah formal MTs dan MA terbagi dalam beberapa hal yakni: pertama setiap lembaga yang ada di baw ah naungan pondok pesantren “An - Nuriyah” diwajibkan untuk melakukan evaluasi program kerja selama satu bulan sekali dan hasilnya dilaporkan kepada pengasuh pondok pesantren tentang perkembangan kegiatan yang ada. Kedua dilaksanakan pertemuan seluruh keluarga besar pondok pes antren “Ann uriy yah” baik itu pengurus pondok, struktural madrasah diniyah dan struktural MTs dan MA “Ann uriy yah” setiap 6 bulan atau satu semester sekali sebagai wujud evaluasi dan program tindak lanjut yang akan direalisasikan dari masing-masing lembaga yang ada di bawa h naungan pondok pesantren “Ann uriy yah” Wawancara tanggal 31 Oktober 2013. Lebih lajut berkaitan dengan pengawasan pondok pesantren berbasis pendidikan karakter, Bapak KH. Nuru Sholeh selaku pengasuh pondok pesantren “ Annuriy yah” menuturkan sebagai berikut. “Untuk pengawasan di pondok pesantren ini telah menerapkan sanksi bagi santri yang telah melanggar peraturan atau tidak mengikuti program kegiatan yang telah ditetapkan di pondok pesantren ini. Sanksi yang telah diberikan sesuai dengan pelanggaran yang telah dilakukan. Sanksi tersebut bervariasi mulai dari disuruh sholat, membaca sholawat, membersihkan kamar mandi, membersihkan musholla, dan lain-lain jika pelanggarannya sudah teralu berat, maka orang tua santri di panggil untuk membawa putrinya pulang jika nanti sudah insaf pengasuh pondok pesantren bersedia menerima mereka kembali untuk belajar di pondok ini. Intinya tidak ada santri yang dikelu arkan dari pondok pesantren “An nuri yyah” Kaliwining Rambipuji Jember. Karena pondok ini memang bertujuan untuk membina dan membimbing para santri agar menjadi manusia yang berakhlakul karimah´wawancara pada tanggal 29 Oktober 2013. Berdasarkan pengamatan peneliti setiap kali sowan ke dalem Bapak KH. Moch. Nuru Sholeh, Beliau memang selalu memperhatikan santrinya dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, misalnya ketika ada santri yang tidak datang untuk mengikuti mengaji kitab tafsir jalalain, beliau menanyakan santri tersebut kepada temannya yang lain dengan sapaan kok tidak kelihatan si sholeh kemana ? kemudian santri temannya tadi menjawab sholeh agak sakit pak kyai oh iya sudah Observasi tanggal 30 Agustus 2013. Dengan demikian dapat peneliti simpulkan bahwa kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan pondok pesantren terhadap semua elemen lem baga yang ada di pesantren “Ann uriy yah” sudah diterapkan secara maksimal mungkin baik itu ketika dilihat dari model pengawasan langsung maupun tidak langsung yang dilakukan oleh pengasuh sebagai pimpinan pondok pesantren maupun ketika dilihat dari rapat bulanan atau rapat 6 bulan satu semester atau ketika ada suatu masalah yang diterapkan dilingkungan pondok pesantren dengan tujuan sebagai evaluasi kinerja dari masing-masing lembaga sehingga dapat dijadikan barometer untuk perkembangan kegiatan sebuah lembaga di masa yang akan datang.

B. Pembahasan Temuan Penelitian

Berdasarkan paparan data diatas dapat peneliti gambarkan temuan penelitian dan sekaligus peneliti akan melakukan pembahasan atau analisis temuan penelitian dengan cara mendiskusikan dan menginterpretasikan antara hasil temuan penelitian yang telah dirumuskan dalam bentuk tema penelitian dengan kajian pustaka yang relevan. Selanjutnya dapat dijelaskan yang mendasari tema penelitian ini adalah fokus penelitian. Adapun keempat fokus penelitian yakni sebagai berikut.

1. Perencanaan Planing Pondok Pesantren Berbasis Pendidikan Karakter

di Pondok P esantren “Ann uri yyah” Kaliwining Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember. Temuan pertama adalah perencanaan pondok pesantren berbasis pendidikan karakter yang dilakukan di po ndok pesantren “Ann uriy yah” adalah 1 pengasuh bersama pengurus komplek A, U, dan M bermusyawarah melalui rapat untuk merumuskan program kegiatan pondok pesantren, dan 2 setiap komplek merumuskan program kegiatan sendiri-sendiri namun dikonsultasikan terlebih dahulu kepada pengasuh pondok yaitu Bapak Kyai Haji Nuru Sholeh, jika beliau setuju maka program tersebut akan dilaksanakan. Pada dasarnya semua program kegiatan pembelajaran mulai dari pembelajaran pondok pesantren, pembelajaran madrasah dininyah, dan pembelajaran di pendidikan formal telah direncanakan dengan tujuan untuk membina, mendidik, mengarahkan, mengembangkan, dan membentuk sikap, tabiat, dan watak kepribadian anak menjadi mandiri yang sesuai dengan tiga esensi nilai karakter yaitu 1 nilai ideologikebangsaan, 2 nilai relegiagama, dan 3 nilai culturebudaya. Yang mana tiga nilai esensi tersebut oleh Kemediknas dirumuskan menjadi sembilan karakter dasar yang menjadi tujuan pendidikan karakter, yaitu; 1 cinta kepada Allah dan semesta beserta isinya; 2 tanggung jawab, disiplin dan mandiri; 3 jujur; 4 hormat dan santun; 5 kasih sayang, peduli, dan kerjasama; 6 percaya diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah; 7 keadilan dan kepemimpinan; 8 baik dan rendah hati; 9 toleransi, cinta damai dan persatuan. Menurut Handoko 2001: 77 perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan yang selanjutnya diputuskan apa yang dilakukan, siapa yang melakukan, kapan, dimana, kenapa, bagaimana kegitan itu dilaksanakan. Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa sebuah perencanaan yang akan dilakukan oleh seorang pengasuh pondok pesantren harus mampu memberikan job description sesuai dengan kualifikasi kemampuan. Oleh karena itu perencanaan manajemen pondok pesantren berbasis pendidikan ka rakter di pondok pesantren “Ann uriy yah” tentunya mmembutuhkan waktu yang tidak sebentar dan butuh orang-orang yang benar- benar ahli didalamnya yang bisa memberi masukan kepada pihak pondok pesantren agar pengelolaan pondok pesantren ini profesional dan bisa membawa pesantren lebih maju dan berkembang. Sebenarnya pondok pesantren “Ann uriy yah” sudah memiliki tenaga ahli seperti Gus Ubaid, Gus Yayak, Gus Rozi, dan lain-lain, hanya samapai dimana beliau-beliau ini mampu mengupayakan kemajuan dan pengembangan pesantren ini. Selanjutnya menurut Handoko 2001 perencanaan manajemen pondok pesantren berbasis pendidikan karakter dalam pengembangan sebuah lembaga pada dasarnya bisa dilakukan dengan beberapa langkah antara lain:

a. Mengkaji Kebijakan yang Relevan Pusat dan Daerah

Dalam kegiatan untuk mengkaji kebijakan yang relevan antara pusat dan daerah dalam perencanaan manajemen pondok pesantren berbasis pendidikan karakter harus ada keselarasan antara kurikulum pondok pesantren dengan kurikulum pusat kemendiknas diantaranya penyemaian pendidikan karakter. Hal ini bisa direalisasikan dengan memasukkan nilai pendidikan karakter dalam kurikulum pondok pesantren baik secara formal maupun secara hidden tersembunyi. Semua program kegiatan yang ada di pondok pesantren “Ann uriy yah” berbasis pendidikan karakter sebagai contoh kebiasaan berperilaku jujur, percaya diri, mandiri, bertanggungjawab, bersikap adil, cinta kepada Allah dan cinta kepada sesama makhluk di dunia ini serta bersikap baik, rendah hati, toleransi dengan sesama itu semua menunjukkan adanya penanaman nilai pendidikan karakter di pesantren ini. Dari sini dapat peneliti paparkan bahwa langkah untuk mengkaji kebijakan yang relevan antara pusat dengan daerah dalam pengembangan konsep pendidikan karakter yang dil akukan di pondok pesantren “Ann uriy yah” telah dilakukan dengan tujuan awal sebagai apresiasi terhadap kebijakan pemerintah, sehingga secara tidak langsung dapat dikatakan keberadaan pondok pesantren ini merupakan pondok pesantren salaf yang mempunyai tujuan yang sama dengan lembaga pendidikan formal yakni sama-sama bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan menjadikan manusia Indonesia seutuhnya dalam arti menjadikan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berbudi pekerti luhur, berakhlakul karimah, berilmu, cerdas, kreatif, manidiri, demokrasi dan bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri, masyarakat dan bangsanya.