Merumuskan Tujuan serta Menetapkan Langkah-langkah Kegiatan Pelaksanaan

bagi tugas atau pekerjaan di antara anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien. Pembagian dan penusunan struktur hendaknya sesuai dengan keterampilan dan kemampuan orang-orang yang ada dalam lembaga, agar tujuan lembaga dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pengorganisasian manajemen pondok pesantren berbasis pendidikan karakter di pondok pesantren “Ann uriy yah” Kaliwinin g Rambipuji Jember telah dilakukan pimpinan pondok pesantren terhadap beberapa status kelembagaan yang ada di dalam pondok mulai dari aktivitas pondok pesantren seperti mengaji Al- Qur’an, mengaji kitab kuning wetonan atau sorogan secara rutin di masjid dan di dalem bapak KH. Moch. Nuru Sholeh, pembelajaran di madrasah diniyah, sampai pembelajaran di lembaga formal MTs dan MA selalu dimanaj atau dikelola dengan baik terbukti kewenangan struktur kelembagaan telah diberikan kepada masing-masing instansi, sehingga dengan pegorganisasian ini membuktikan bahwa pimpinan pondok pesantren “Ann uriy yah” berusaha untuk memberikan kemudahan dan wewenang terhadap semua komplek dengan menentukan kegiatan yang ada di bawah naungan pondok pesantren dengan tujuan untuk memaksimalkan semua kegiatan yang ada dengan baik. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa di pondok pesantren “Ann uriy yah” tidak ter jadi masalah apa-apa walaupun ada tiga komplek diasuh oleh ustadz atau ustadzah yang berbeda. Semuanya itu berkat kepemimpinan Bapak KH. Moch. Nuru Sholeh yang selalu terbuka, berbesar hati, legowo, dan selalu memberi kebebasan kepada masing-masing komplek untuk menentukan program dan menata kegiatan pondok pesantren dengan syarat semua program harus memiliki nilai positif dan bermanfaat bagi para santri. Selanjutnya dari sini dapat peneliti paparkan tentang konsep pengorganisasian manajemen pondok pesantren berbasis pendidikan karakter yang meliputi aktivitas murni di pondok, madrasah diniyah dan pendidikan for mal baik itu MTs maupun MA “Ann uriy yah” dengan mencoba mendiskusikan pengorganisasian tersebut terhadap beberapa kajian pustaka yang terkait, hal ini sengaja ditera pkan oleh pondok pesantren “Ann uriy yah” dengan tujuan untuk mempermudah dalam kegiatan operasional sehari-hari. Adapun bentuk kelembagaan dalam pondok pesantren dapat diorganisasikan sebagai berikut:

a. Pondok Pesantren

Menurut M. Arifin yang dikutip oleh Qomar 2002 mengungkapkan pengertian pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh serta diakui masyarakat sekitar, dengan sistem asrama komplek dimana para santri menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian atau madrasah yang sepenuhnya berada di bawah kedaulatan dari leadership seorang atau beberapa orang Kyai dengan ciri-ciri khas yang bersifat kharismatik serta independen dalam segala hal. Mengacu pada pengertian di atas keberadaan pondok dalam pesantren “Ann uriy yah” ini dimanfaatkan sebagai tempat menginap bagi para santri namun disisi lain pondok yang ada di pesantren ini selain sebagai tempat untuk beristirahat bagi seluruh santri juga mempunyai manfaat penting lainnya yakni sebagai pusat kegiatan pembelajaran santri seperti pembelajaran mengaji al- Qur’an, mengaji kitab kuning, diskusi, belajar, ibadah sholat berjama’ah, wiridan, membaca sholawat, istighosah, rotibul haddat, manaqib dan lain sebagainya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian pondok pesantren seperti yang dikemukakan oleh M. Arifin memang sesuai adanya dengan keberadaan pondok pesantrn “Ann uriy yah” karena pondok sebagi salah satu unsur pesantren memiliki peran yang sangat penting dalam rangka kegiatan pembelajaran di pesantren, sehingga pengorganisasian dari pondok sendiri merupakan hal yang mutlak perlu dilakukan mengingat dari banyaknya kegiatan dan tuntutan yang ada di dalam pondok pesantren.

b. Madrasah Diniyah

Menurut Zamahsyari 1994: 49 madrasah merupakan komponen dari pondok pesantren dimana dapat diartikan sebagai sekumpulan ruang kelas yang dibangun secara berjenjang. Di samping kegiatan belajar mengajar dilakukan di masjid, lembaga pondok pesantren menerapkan sistem klasikal dengan