Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui dan menyelidiki permasalahan dalam memperoleh suatu jawaban melalui langkah-
langkah sistematis Ardial, 2014:517. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode. Jadi,
metodologi penelitian adalah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan- peraturan yang terdapat dalam penelitian Usman Setiady, 2009:41. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang didasarkan pada penafsiran, dengan konsep-konsep yang umumnya tidak
memberikan angka numerik, seperti etnometodologi dan jenis wawancara tertentu. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi secara
mendalam. Menurut Taylor dan Bogdan 1984, Penelitian kualitatif diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan
maupun tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Suyanto Sutinah, 2005:166.
Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata dan melakukan studi pada situasi yang alami Ardial, 2014:249. Dalam
penelitian kualitatif ada dua hal yang ingin dicapai, yaitu: 1 menganalisis proses berlangsungnya suatu fenomena sosial dan memperoleh suatu gambaran yang
tuntas terhadap proses tersebut; dan 2 menganalisis makna yang ada di balik informasi, data, dan proses suatu fenomena sosial itu. Berdasarkan tujuan yang
kedua, peneliti menggunakan analisis semiotika untuk metode penelitian yang sifatnya memaparkan situasi ataupun peristiwa dengan melukiskan variable satu
per satu Rakhmat, 2006:25. Dalam kajian komunikasi, teknik penelitian dengan menggunakan analisis
semiotika ini cenderung lebih banyak mengarah pada sumber penerimaan pesan. Penelitian dengan menggunakan teknik analisis semiotika selalu melibatkan dan
menuntut daya pikir, pengalaman, budaya, dan emosi setiap manusia dalam
Universitas Sumatera Utara
pertemuannya dengan suatu tanda. Pendekatan penelitian berbasis semiotika juga mengedepankan penyajian data secara terstruktur serta memberikan gambaran
terperinci tentang objek penelitian dalam beberapa pesan komunikasi melalui bentuk tanda.
Dalam penelitian ini, analisis semiotika yang dipilih adalah semiologi Roland Barthes, yaitu penelitian yang mencari makna penanda, petanda, dan
tanda-tanda semiotik yang ada, dengan signifikasi dua tahap
two order signification
yang menelusuri pemaknaan tanda melalui unsur denotasi makna riiltersurat, konotasi makna tersiratungkapan, dan mitos. Hal ini disebabkan
karena tanda tidak bisa berdiri sendiri tanpa ada makna di dalamnya, maka dalam hal ini peneliti ingin membongkar makna yang tersembunyi khususnya dalam
pemberitaan
Malinda Dee
di majalah Tempo yang terdiri dari gambar sampul dan berita yang terkait.
Penelitian ini juga menggunakan perspektif atau paradigma konstruktivis yang menganggap bahwa tidak ada makna yang mandiri, tidak ada deskripsi yang
murni objektif. Kita tidak dapat secara transparan melihat „apa yang ada disana‟ atau „apa yang ada disini‟ tanpa termediasi oleh teori, kerangka konseptual atau
bahasa yang disepakati secara sosial. Ide tentang tidak adanya satu representasi dan ketersembunyian semesta membuka peluang pluralism metodologi, karena
tidak adanya suatu representasi yang memiliki akses istimewa terhadap semesta. Bahasa bukan cerminan semesta tetapi sebaliknya berperan membentuk semesta.
Setiap bahasa mengkonstruksi aspek-aspek spesifik dari semesta dengan caranya sendiri Ardianto Q Anees, 2007 : 152-153.
3.2 Subjek Penelitian