Universitas Sumatera Utara
tersurat bermaksud untuk memaknai istilah tersebut secara menyeluruh umum. Istilah
canggih
yakni pada kalimat terakhir, memberikan kesan bahwa khusus untuk staf yang menjabat sebagai relationship manager di setiap bank, saat
ini banyak menemui kritikan dan pembicaraan yang luas karena kasus yang menjerat Malinda adalah staf yang duduk sebagai pemegang jabatan tersebut.
Istilah kata
canggih
adalah jenis kata sifat yang menurut tataran denotatifnya, memiliki makna mutakhir sesuai dengan objek kalimat yang pada umumnya
sering dikaitkan dengan kata canggih yakni berhubungan dengan teknologi. Namun, jika dianalogikan dengan tataran konotatifnya, maka istilah ini mengarah
pada seseorang yang harus cakap, banyak wawasan dan pengalaman, bergaya intelektual, serta aktif berkomunikasi.
4.2.5 Analisis Berita dengan Judu l “
Dalam Seminggu Nama Saya Hancur
” bagian „Laporan Utama‟ edisi 11 April 2011
Petang itu Malinda membalut tubuhnya dengan serba hitam. Dari kerudung, baju, hingga celana panjangnya. Kerudungnya terjuntai
panjang menutupi dadanya. Tubuhnya terlihat sangat kurus dibanding foto dirinya yang banyak muncul di internet atau berseliweran di layar
Blackberry. Poni khasnya menyeruak dari balik kerudungnya yang tergerai di keningnya yang mulus
Kalimat tersebut adalah cuplikan dari beberapa gabungan paragraf dari pemberitaan Malinda mengenai citra namanya yang hancur hanya dalam hitungan
tujuh hari selama beredar pemberitaan mengenai kasusnya.
Tempo
kembali memakai istilah-istilah unik untuk menggambarkan situasi serta kondisi yang
menyelimuti Malinda saat ini. Seperti pada kalimat
Malinda membalut tubuhnya dengan serba hitam
menunjukkan bahwa Malinda saat ini tengah mengubah penampilannya selama berada di tahanan dengan pakaian serba hitam. Namun,
istilah kata kerja
membalut
tersebut yang secara harfiah atau denotatif bermakna membungkus atau membebat, maka makna konotatifnya menganalogikan sesuatu
yang karena selama ini tidak pernah „dibungkus‟ dengan benar, akhirnya mau tidak mau harus ditutupi agar tampak sedikit perbedaannya.
Universitas Sumatera Utara
Kalimat selanjutnya yang berbunyi
kerudungnya terjuntai panjang menutupi dadanya
menggambarkan penampilan Malinda saat itu yang serba hitam semakin tertutup dengan mengenakan kerudung yang terjuntai lebih panjang sehingga
menutupi dadanya, menganalogikan seolah-olah dengan kejadian yang menimpa Malinda ini telah mengubah gaya hidupnya seketika selama berada di tahanan
dengan mengubah penampilan dirinya kini menjadi lebih sopan dan bersahaja. Kalimat selanjutnya yang berbunyi
tubuhnya terlihat sangat kurus dibanding foto dirinya yang banyak muncul di media sosial
menandakan bahwa bahkan sampai kondisi fisik Malinda pun begitu disoroti media khususnya
Tempo
dengan memberi perumpamaan seolah-olah pembaca ataupun khalayak ikut berempati
ataupun merasakan perbedaan yang signifikan terhadap kondisi jasmani Malinda yang semakin kurang terperhatikan selama berada di dalam tahanan. Selain itu,
spekulasi lain yang muncul mengisyaratkan bahwa seolah-olah khalayak pembaca merindukan sosok fisik Malinda yang selama ini dikenal bertubuh
bohai
dan seksi.
Dan pada kalimat terakhir yang semakin menggambarkan kondisi jasmani yang dialami Malinda saat ini berbunyi
poni khasnya menyeruak dari balik
kerudungnya yang tergerai di keningnya yang mulus
. Memiliki kemiripan
dengan konteks kalimat pada berita yang sudah dianalisis sebelumnya yang juga membahas tentang istilah
poni,
menandakan bahwa kalimat ini mendeskripsikan sesuatu yang mengandung unsur pertentangan, dimana selama ini kerudung
difungsikan sebagai sehelai kain yang berguna untuk menutupi kepala dan rambut secara keseluruhan, namun dibedafungsikan oleh Malinda, yang masih
membentuknya dengan gaya sendiri yakni membiarkan beberapa helai poni rambutnya keluar dan terlihat sehingga
Tempo
memberikan sebutan dengan istilah
poni khasnya
.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Pembahasan