Jenis Penelitian Etika Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kejadian anemia pada eks penderita kusta di UPT Rumah Sakit Kusta Hutasalem Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi

Penelitian ini dilakukan di UPT Rumah Sakit Kusta Hutasalem Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir. Pemilihan lokasi penelitian dikarenakan UPT Rumah Sakit Kusta Hutasalem merupakan pemondokan terbesar bagi penderita eks kusta dan rumah sakit yang pertama melayani penderita kusta di Provinsi Sumatera Utara.

3.2.2. Waktu

Waktu penelitian dilakukan dari bulan Desember 2013 sampai dengan Juni 2014. Universitas Sumatera Utara 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh eks penderita kusta di UPT Rumah Sakit Kusta Hutasalem Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir, yaitu sebanyak 112 orang.

3.3.2. Sampel

Sampel penelitian ini adalah total populasi, yaitu seluruh populasi dijadikan sebagai sampel penelitian. Sehingga sampel penelitian ini sebanyak 112 orang. Kriteria eksklusi penelitian ini adalah eks penderita kusta yang tidak sedang hamil. 3.4.Metode Pengumpulan Data

3.4.1. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini meliputi: pengetahuan tentang gizi, konsumsi zat gizi tingkat kecukupan energi, protein, zat besi, dan vitamin C, konsumsi teh atau kopi, dan penyakit infeksi, serta kejadian anemia. Metode pengumpulan data primer yaitu: a. Pengetahuan tentang gizi diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. b. Konsumsi zat gizi tingkat kecukupan energi, protein, zat besi, dan vitamin C dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan formulir food recall 24 jam. Universitas Sumatera Utara c. Konsumsi teh atau kopi dan penyakit infeksi diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. d. Kejadian anemia dilakukan dengan pemeriksaan kadar Hb. Pemeriksaan kadar Hb dilakukan dengan menggunakan Digital Acute Check untuk menentukan status anemia dimana pengambilan darah dilakukan oleh seorang tenaga analis yang didampingi oleh peneliti. Darah yang diambil adalah dari arteri yang selanjutnya diukur kadar Hb-nya. 3.4.2. Data Sekunder Data sekunder terdiri dari gambaran demografi dan letak geografis Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir yang diperoleh dari Kantor Camat Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir. Data sosio demografi pasien eks penderita kusta yang meliputi: jumlah eks penderita kusta, jenis kelamin, umur, suku, agama, dan status perkawinan diperoleh dari UPT Rumah Sakit Kusta Hutasalem Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir. 3.5.Variabel dan Definisi Operasional

3.5.1. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas independent Variabel bebas dalam penelitian ini meliputi: pengetahuan tentang gizi, konsumsi zat gizi tingkat kecukupan energi, protein, zat besi, dan vitamin C, konsumsi teh atau kopi, dan penyakit infeksi. Universitas Sumatera Utara 2. Variabel terikat dependent Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian anemia pada eks penderita kusta.

3.5.2. Definisi Operasional

1. Eks penderita kusta adalah orang yang merupakan mantan penderita kusta. 2. Pengetahuan gizi dalam hal ini mencakup pengetahuan tentang macam zat gizi sumber protein nabati dan hewani, gejala anemia, zat gizi yang berpengaruh terhadap anemia, dan cara pengobatan anemia. 3. Konsumsi zat gizi adalah jumlah energi, protein, zat besi, dan vitamin C yang dikonsumsi dalam sehari, dan dibandingkan dengan angka kecukupan gizi yang dianjurkan. 4. Konsumsi teh atau kopi adalah kebiasaan minum teh atau kopi dalam setiap hari. 5. Penyakit infeksi adalah kejadian penyakit infeksi, seperti diare, dan ISPA pada eks penderita kusta dalam satu bulan terakhir. 6. Kejadian anemia adalah keadaan kadar hemoglobin darah eks penderita kusta dibawah batas normal, yaitu 12 grdl untuk perempuan, dan 13 grdl untuk laki- laki. Universitas Sumatera Utara 3.6. Aspek Pengukuran 3.6.1. Status Anemia Kejadian anemia dikategorikan menjadi 2 kategori, yaitu: − Tidak Anemia, bila kadar Hb dalam darah ≥12 grdl wanita, dan ≥13 grdl laki- laki − Anemia, bila kadar Hb dalam darah 12 grdl wanita, dan 13 grdl laki-laki.

3.6.2. Pengetahuan

Pengetahuan responden diukur melalui 10 pertanyaan. Bila responden dapat menjawab dengan benar diberi nilai 1, tetapi jika salah atau jawaban tidak tahu diberi nilai 0. Berdasarkan jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 2 kategori, dengan mengacu kepada Arikunto 2009, yaitu: − Baik : Jika skor total jawaban 50 , atau dalam interval 6-10 − Tidak Baik : Jika skor total jawaban ≤ 50 , atau dalam interval 0-5.

3.6.3. Konsumsi Zat Gizi

Dari hasil food recall 24 jam, dihitung jumlah konsumsi energi, protein, besi, dan vitamin C kemudian dibandingkan dengan angka kecukupan gizi. Berdasarkan Buku Pedoman Petugas Gizi Puskesmas, Depkes, RI., 1990 dalam Supariasa, dkk, 2002, maka pengkategorian konsumsi energi, protein, zat besi, dan vitamin C dibagi menjadi empat, yaitu: − Baik : ≥ 100 AKG − Sedang : 80 - 99 AKG Universitas Sumatera Utara − Kurang : 70 - 80 AKG − Defisit : 70 AKG Penghitungan tingkat kecukupan zat gizi adalah sebagai berikut: Tingkat kecukupan zat gizi = 100 x AKG Jumlah Konsumsi Jumlah Untuk kepentingan analisis data yaitu dengan melakukan crosstab, maka tingkat kecukupan gizi dibagi menjadi 2 kategori: − Cukup : ≥ 80 AKG − Tidak Cukup : 80 AKG

3.6.4. Kebiasan Minum Teh atau Kopi

Konsumsi minum teh atau kopi dikategorikan berdasarkan kebiasaannya mengkonsumsi teh atau kopi setiap hari: − Setiap hari − Tidak setiap hari

3.6.5. Penyakit Infeksi

Penyakit infeksi dikategorikan berdasarkan pernah atau tidak pernah responden mengalami kejadian penyakit infeksi, seperti diare dan ISPA dalam satu bulan terakhir: − Infeksi − Tidak Infeksi Universitas Sumatera Utara

3.7. Etika Penelitian

Sebelum penelitian ini dilakukan responden diberi informasi tentang tujuan penelitian dan prosedur yang akan dilakukan dalam penelitian, yaitu wawancara dalam menjawab kuesioner, dan food recall 24 jam, serta pemeriksaan kadar Hb dengan menggunakan Digital Acute Check. Setiap responden diberi hak penuh untuk bersediatidak menjadi responden. Responden yang bersedia membubuhkan tanda tangan pada lembar persetujuan informed concent. Peneliti menjamin kerahasiaan identitas dan informasi yang diberikan oleh responden selama dan sesudah penelitian. Selama kegiatan penelitian, responden diberikan kenyamanan dan keamanan serta diberlakukan sama. Untuk meminimalkan efek samping dari proses pengambilan darah untuk pemeriksaan Hb, maka pengambilan darah dilakukan secara steril. Namun bila terjadi kelainan luka pada area pengambilan darah, maka akan dilakukan perawatan luka atau dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit dengan biaya ditanggung oleh peneliti. 3.8. Metode Analisis Data 1. Analisis Univariat Tujuan analisis univariat adalah untuk menjelaskan distribusi frekuensi dari masing-masing variabel independen pengetahuan, tingkat kecukupan gizi yang meliputi tingkat kecukupan energi, protein, zat besi, dan vitamin C, konsumsi teh atau kopi, dan penyakit infeksi, serta variabel dependen kejadian anemia. Universitas Sumatera Utara 2. Analisis Bivariat : Tujuan analisis ini untuk menjelaskan pengaruh antara variabel independen yang diduga kuat mempunyai pengaruh yang bermakna dengan variabel dependen, dengan menggunakan uji Chi-Square. Uji chi-square dapat digunakan untuk mengestimasi atau mengevaluasi frekuensi yang diselidiki atau hasil observasi untuk dianalisis apakah terdapat pengaruh atau perbedaan yang signifikan atau tidak, yang menggunakan data nominal Riduwan, 2008. 3. Analisis multivariat: Tujuannya untuk mencari faktor yang paling dominan variabel bebas memengaruhi dengan variabel terikat yang ditunjukkan dari nilai koefisien regresi. Analisis multivariat dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik berganda. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1. Letak Geografis Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Kusta Hutasalem berada di Desa Sintongmarnipi Kecamatan Laguboti mulai berdiri tahun 1900 yang dirintis oleh Pendeta Steinssig dengan bantuan Reinische Zending berkebangsaan Jerman. Rumah Sakit Kusta Hutasalem merupakan Rumah Sakit Kusta Rujukan di Wilayah Indonesia Bagian Barat, dan merupakan salah satu Rumah Sakit Kusta Binaan yang ada di Propinsi Sumatera Utara. Batas wilayah UPT Rumah Sakit Hutasalem adalah: a. Sebelah Barat berbatasan dengan desa Ujung Tanduk b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sidulang c. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Haunatas II d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Simatibung Rumah Sakit Kusta Hutasalem digunakan sebagai tempat pengobatan penderita kusta dan tempat penampungan pada penderita eks kusta dengan luas 60 Ha. Rumah Sakit Kusta Hutasalem mempunyai tugas melaksanakan usaha-usaha perawatan, pengobatan dan rehabilitasi penderita kusta. Instalasi Rumah Sakit Kusta Hutasalem terdiri dari instalasi laboratorium, instalasi farmasi, instalasi radiologi, dan instalasi gizi. Jumlah pegawai sebanyak 14 orang, meliputi dokter 2 orang, D-III Universitas Sumatera Utara