Tabel 4.12. Pengaruh Tingkat Kecukupan Protein terhadap Kejadian Anemia Pada Eks Penderita Kusta di UPT Rumah Sakit Kusta Hutasalem
Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir
Tingkat Kecukupan Protein
Kejadian Anemia Total
p-value Anemia
Tidak Anemia n
n n
Cukup 38
64,4 21
35,6 59
100 0,001
Tidak Cukup 48
90,6 5
9,4 53
100
4.8.3. Pengaruh Tingkat Kecukupan Zat Besi terhadap Kejadian Anemia
Diketahui bahwa sebanyak 10 62,5 dari 16 orang memiliki tingkat kecukupan zat besi kategori cukup dan tidak mengalami anemia, sedangkan dari 96
orang yang memiliki tingkat kecukupan zat besi tidak cukup dan tidak anemia hanya ada 16 orang 16,7. Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square diperoleh p-value
sebesar 0,001 p-value ≤ 0.05, yang berarti bahwa tingkat kecukupan zat besi
berpengaruh signifikan terhadap kejadian anemia pada eks penderita kusta. Pada kelompok eks penderita kusta yang tidak anemia tetapi konsumsi zat
besi termasuk dalam kategori kurang kemungkinan eks penderita kusta masih memiliki cadangan zat besi dalam tubuhnya.
Tabel 4.13. Pengaruh Tingkat Kecukupan Zat Besi terhadap Kejadian Anemia Pada Eks Penderita Kusta di UPT Rumah Sakit Kusta Hutasalem
Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir
Tingkat Kecukupan Zat Besi
Kejadian Anemia Total
p-value Anemia
Tidak Anemia n
n n
Cukup 6
37,5 10
62,5 16
100 0,001
Tidak Cukup 80
83,3 16
16,7 96
100
Universitas Sumatera Utara
4.8.4. Pengaruh Tingkat Kecukupan Vitamin C terhadap Kejadian Anemia
Dari hasil tabel silang diperoleh sebanyak 11 28,9 dari 38 orang memiliki tingkat kecukupan vitamin C kategori cukup dan tidak mengalami anemia. Sedangkan
dari 74 orang yang memiliki tingkat kecukupan vitamin C tidak cukup dan tidak anemia hanya ada 15 orang 20,3. Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square
diperoleh p-value sebesar 0,303 p-value 0.05, yang berarti bahwa tingkat kecukupan vitamin C tidak berpengaruh signifikan terhadap kejadian anemia pada
eks penderita kusta.
Tabel 4.14. Pengaruh Tingkat Kecukupan Vitamin C terhadap Kejadian Anemia Pada Eks Penderita Kusta di UPT Rumah Sakit Kusta
Hutasalem Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir
Tingkat Kecukupan Vitamin C
Kejadian Anemia Total
p-value Anemia
Tidak Anemia n
n n
Cukup 27
71,1 11
28,9 38
100 0,303
Tidak Cukup 59
79,7 15
20,3 74
100
4.9. Pengaruh Kebiasaan Konsumsi Teh atau Kopi terhadap Kejadian Anemia
Dari hasil penelitian diperoleh sebanyak 8 14,0 dari 57 orang yang memiliki kebiasaan konsumsi teh atau kopi setiap hari dan tidak mengalami anemia.
Sedangkan dari 55 orang yang mengkonsumsi teh atau kopi tidak setiap hari dan tidak mengalami anemia ada sebanyak 18 orang 32,7. Hasil analisis menggunakan
uji Chi-Square diperoleh p-value sebesar 0,019 p-value ≤ 0.05, yang berarti bahwa
kebiasaan konsumsi teh atau kopi berpengaruh signifikan terhadap kejadian anemia pada eks penderita kusta.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15. Pengaruh Kebiasaan Konsumsi Teh atau Kopi terhadap Kejadian Anemia Pada Eks Penderita Kusta di UPT Rumah Sakit Kusta
Hutasalem Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir
Kebiasaan Konsumsi TehKopi
Kejadian Anemia Total
p-value Anemia
Tidak Anemia n
n n
Setiap Hari 49
86,0
8
14,0
57 100
0,019 Tidak Setiap Hari
37
67,3
18
32,7
55 100
4.10. Pengaruh Penyakit Infeksi terhadap Kejadian Anemia