Pengaruh Tingkat Kecukupan Energi terhadap Kejadian Anemia Pengaruh Tingkat Kecukupan Protein terhadap Kejadian Anemia

4.8. Pengaruh Tingkat Kecukupan Gizi terhadap Kejadian Anemia

Kecukupan zat gizi dalam penelitian ini meliputi kecukupan energi, protein, zat besi, dan vitamin C yang dikonsumsi dalam sehari, dan dibandingkan dengan angka kecukupan gizi yang dianjurkan. Hasil tabel silang antara tingkat kecukupan gizi dengan kejadian anemia dapat dapat dijelaskan sebagai berikut:

4.8.1. Pengaruh Tingkat Kecukupan Energi terhadap Kejadian Anemia

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 63 orang yang memiliki tingkat kecukupan energi cukup dan tidak anemia sebanyak 17 27,0, sedangkan dari 49 orang yang memiliki tingkat kecukupan energi tidak cuku dan tidak anemia ada 9 orang 18,4. Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square diperoleh p-value sebesar 0,284 p-value 0.05, yang berarti bahwa tingkat kecukupan energi tidak berpengaruh signifikan terhadap kejadian anemia pada eks penderita kusta. Adanya ditemukan eks penderita kusta yang tingkat kecukupan energinya baik, tetapi mengalami anemia dikarenakan sumber energi yang umumnya dikonsumsi responden hanya berasal dari nasi. Padahal sumber energi dapat dikonsumsi dari makanan lainnya, seperti ubi jalar dan jagung yang memiliki kandungan vitamin yang dibutuhkan tubuh untuk membantu penyerapan zat besi. Sementara eks penderita kusta yang tingkat kecukupan energinya kurang dan defisit, tetapi tidak anemia dikarenakan eks penderita kusta tersebut tidak memiliki kebiasaan minum teh atau kopi. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11. Pengaruh Tingkat Kecukupan Energi terhadap Kejadian Anemia Pada Eks Penderita Kusta di UPT Rumah Sakit Kusta Hutasalem Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir Tingkat Kecukupan Energi Kejadian Anemia Total p-value Anemia Tidak Anemia n n n Cukup 46 73,0 17 27,0 63 100 0,284 Tidak Cukup 40 81,6 9 18,4 49 100

4.8.2. Pengaruh Tingkat Kecukupan Protein terhadap Kejadian Anemia

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 21 35,6 dari 59 orang memiliki tingkat kecukupan protein cukup dan tidak mengalami anemia, sedangkan dari 53 orang yang memiliki tingkat kecukupan protein tidak cukup dan tidak anemia ada 5 orang 9,4. Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square diperoleh p-value sebesar 0,001 p-value ≤ 0.05, yang berarti bahwa tingkat kecukupan protein berpengaruh signifikan terhadap kejadian anemia pada eks penderita kusta. Meskipun dari hasil penelitian terlihat bahwa tingkat kecukupan protein baik tetapi mengalami anemia, dikarenakan sumber protein yang dikonsumsi oleh eks penderita kusta mayoritas berasal dari makanan nabati, seperti tahu dan tempe. Sementara tingkat kecukupan protein kurang dan defisit tetapi tidak anemia dikarenakan eks penderita kusta cukup dalam mengonsumsi makanan sumber vitamin, yaitu sayur-sayuran seperti: daun ubi, kangkung, bayam, kacang panjang, jipang, dan labu. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12. Pengaruh Tingkat Kecukupan Protein terhadap Kejadian Anemia Pada Eks Penderita Kusta di UPT Rumah Sakit Kusta Hutasalem Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir Tingkat Kecukupan Protein Kejadian Anemia Total p-value Anemia Tidak Anemia n n n Cukup 38 64,4 21 35,6 59 100 0,001 Tidak Cukup 48 90,6 5 9,4 53 100

4.8.3. Pengaruh Tingkat Kecukupan Zat Besi terhadap Kejadian Anemia