Pengumpulan Data PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

Tahap ini dilakukan untuk mengumpulkan data-data dengan beberapa teknik pengumpulan data yang mencakup : 1. Teknik observasi, yakni melakukan pengamatan langsung terhadap proses yang terjadi pada bagian produksi. 2. Teknik dokumentasi, yaitu memfotocopy data yang dibutuhkan untuk bahan penelitian yang ada di perusahaan. 3. Teknik wawancara, yaitu dengan melakukan wawancara atau mensosialisasikan kepada pekerja dan asisten tentang dilakukannya penelitian ini, sehingga data yang diperoleh dapat dicapai secara akurat.

5.1.1. Data Primer

Data primer yang diperoleh melalui pengamatan langsung, wawancara dan diskusi adalah kondisi daerah yang dianggap rawan kecelakaan kerja dan penggunaan alat pelindung diri APD yang digunakan oleh para pekerja perusahaan. Data alat-alat pelindung diri yang harus digunakan oleh pekerja adalah : 1. Safety helmet pelindung kepala. Berguna untuk melindungi kepala pekerja dari kemungkinan terjadinya kejatuhan benda-benda dari atas daerah kerja. Universitas Sumatera Utara 2. Working cloth seragam kerja. Seragam ini disediakan oleh perusahaan sesuai dengan ukuran dimensi tubuh pekerja serta jenis pekerjaannya. Seragam ini digunakan untuk melindungi tubuh pekerja dari bahan-bahan berbahaya. 3. Hand gloves sarung tangan. Digunakan pekerja untuk mencegah terjadinya kontak langsung terhadap benda panas, luka teriris, luka lecet dan dari benda-benda tajam. 4. Safety Shoes sepatu pelindung. Alat ini digunakan untuk melindungi kaki dari cedera akibat bahan-bahan berbahaya maupun benda-benda terjatuh.

5.1.2. Data Sekunder

Data sekunder ini diperoleh dari pencatatan langsung terhadap data dan informasi dari arsip perusahaan yang ada. Data sekunder yang diambil dalam penelitian ini adalah data kecelakaan kerja yang terjadi dalam kurun 4 tahun terakhir yaitu : Tabel 5.1. Data kecelakaan kerja di PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Begerpang POM Tahun 2006 No. Tanggal Kecelakaan Tempat Kecelakaan Luka Pada Sumber Kecelakaan Sebab Kecelakaan 1. 18 Februari 2006 Workshop Jari manis tangan kanan Terpukul Martil Kurangnya perhatian pekerja sewaktu menggunakan martil 2. 18 Februari 2006 Workshop Ibu jari tangan kiri Terpukul Martil Kurangnya perhatian pekerja sewaktu menggunakan martil Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1. Data kecelakaan kerja di PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Begerpang POM Tahun 2006 lanjutan No. Tanggal Kecelakaan Tempat Kecelakaan Luka Pada Sumber Kecelakaan Sebab Kecelakaan 3. 6 Maret 2006 Stasiun Thresser Kepala bagian atas Terhantuk besi thresser Operator tidak memakai safety helmet APD 4. 8 Juni 2006 Stasiun Boiler Mata kiri Kemasukkan serat Fiber Operator tidak memakai kacamata pelindung APD yang disediakan 5. 9 Juni 2006 Stasiun Sterillizer Telapak tangan atas Tertusuk serabut kabel sling Tertusuk peralatan kerja yang rusak karena kurangnya pemeliharaan 6. 21 Juni 2006 Loading Ramp Bagian pipi dan leher Tersambar Near miss hand drill loading ramp Operator menggunakan peralatan kerja yang berbahaya dan kurangnya pemeliharaan 7. 12 Juli 2006 Stasiun Sterillizer Kepala bagian atas Terhantuk Fruit cages Operator Terpeleset akibat lantai yang licin 8. 21 Juli 2006 Stasiun Boiler Tangan sebelah kiri Terkena percikan api boiler Tidak memakai kacamata pelindung APD 9. 21 Juli 2006 Stasiun Klarifikasi Kaki kiri Terkena air panas dari hot water tank Operator terjatuh akibat posisi kerja yang tidak aman dengan keadaan lantai yang licin 10. 20 Agustus 2006 Stasiun Pressing Bagian wajah Tersiram oil condensate Kurangnya pengawasan operator saat bekerja Sumber : PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Begerpang POM Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data kecelakaan dari Tabel 5.1 dapat digambarkan bar chart kecelakaan kerja pada tahun 2006 dengan menggunakan histogram untuk memperjelas pengelompokan pekerjaan yang paling tinggi resiko terjadinya bahaya yang dapat dilihat pada Gambar 5.1. Gambar 5.1. Data Kecelakaan Kerja Tahun 2006 Pada tahun 2006 dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap kecelakaan kerja yang telah terjadi maupun yang belum terjadi, sehingga dapat memperkecil dan mencegah kecelakaan yang dapat terjadi pada tahun berikutnya dengan cara : 1. Melakukan pelatihan, instruksi, dan pengawasan kecelakaan kerja pada setiap karyawan dari setiap stasiun kerja secara periodik. 2. Membuat satuan kerja yang berkompeten dalam penanganan kecelakaan diarea terjadi kecelakaan kerja, penanganan bahaya kebakaran, proses evakuasi dan tindakan pertolongan pada penyakit akibat kerja. 3. Pemeriksaan atas kecelakaan yang timbul diarea kerja. Universitas Sumatera Utara Yaitu dengan mengidentifikasikan jenis dan proses terjadinya kecelakaan, mencari langkah-langkah pengendalian bahaya kemudian melakukan tindakan pencegahan kecelakaan seperti : - Melakukan tindakan perawatan. - Memasangkan tanda-tanda peringatan bahaya. - Menerapkan cara kerja yang aman. - Membuat prosedur operasi baku SOP - Memberikan pelatihantraining K3. - Setiap bulan dilakukan penjadwalan perawatan dan pembersihan pada lantai produksi. - Mensosialisasikan peraturan K3 pada setiap karyawan seperti peraturan tentang prosedur keselamatan kerja, lingkungan kerja, sangsi bagi yang melanggar peraturan K3. Tabel 5.2. Data kecelakaan kerja di PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Begerpang POM Tahun 2007 No. Tanggal Kecelakaan Tempat Kecelakaan Luka Pada Sumber Kecelakaan Sebab Kecelakaan 1. 1 April 2007 Stasiun Kernel Pengolahan Biji Kaki kanan Terjepit Cake Breaker Conveyor CBC Operator tidak memakai alat bantu untuk memindahkan cake, tetapi memakai kaki 2. 7 April 2007 Stasiun Sterillizer Alis mata Tersambar kabel sling Tertusuk peralatan kerja yang rusak karena kurangnya pemeliharaan 3. 15 September 2007 Stasiun Sterillizer Dada kanan bagian dalam Tersambar Hook kabel sling Operator tersambar hook yang terlepas dari kabel sling pada saat penarikkan lorry Sumber : PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Begerpang POM Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data kecelakaan dari Tabel 5.2 dapat digambarkan bar chart kecelakaan kerja pada tahun 2007 dengan menggunakan histogram untuk memperjelas pengelompokan pekerjaan yang paling tinggi resiko terjadinya bahaya yang dapat dilihat pada Gambar 5.2 berikut. Gambar 5.2. Data Kecelakaan Kerja Tahun 2007 Sedang tahun 2007 juga dilakukan perbaikan-perbaikan dengan tujuan dapat memperkecil dan mencegah kecelakaan yang dapat terjadi pada tahun berikutnya dengan cara : 1. Melakukan pelatihan, instruksi, dan pengawasan kecelakaan kerja pada setiap karyawan dari setiap stasiun kerja secara periodik. 2. Membuat satuan kerja yang berkompeten dalam penanganan kecelakaan diarea terjadi kecelakaan kerja, penanganan bahaya kebakaran, proses evakuasi dan tindakan pertolongan pada penyakit akibat kerja. 3. Pemeriksaan atas kecelakaan yang timbul diarea kerja. Yaitu dengan mengidentifikasikan jenis dan proses terjadinya kecelakaan, mencari langkah-langkah pengendalian bahaya kemudian melakukan tindakan pencegahan kecelakaan seperti : Universitas Sumatera Utara - Melakukan tindakan perawatan. - Memasangkan tanda-tanda peringatan bahaya. - Menerapkan cara kerja yang aman. - Membuat prosedur operasi baku SOP - Memberikan pelatihantraining K3. - Setiap bulan dilakukan penjadwalan perawatan dan pembersihan pada lantai produksi. - Mensosialisasikan peraturan K3 pada setiap karyawan seperti peraturan tentang prosedur keselamatan kerja, lingkungan kerja, sangsi bagi yang melanggar peraturan K3. Tabel 5.3. Data kecelakaan kerja di PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Begerpang POM Tahun 2008 No. Tanggal Kecelakaan Tempat Kecelakaan Luka Pada Sumber Kecelakaan Sebab Kecelakaan 1. 15 Januari 2008 Stasiun Water Treatment Jari tengah tangan kanan Terjepit dan terpotong Sand Cyclone Operator tidak menggunakan alat bantu tetapi memakai tangan untuk membersihkan sand cyclone sehingga saat pintu sand cyclone tertutup, jari operator terjepit dan terpotong 2. 15 Juli 2008 Jalan Kebun Patah tulang pada kaki kanan Terjatuh dari sepeda motor Sepeda motor terjatuh karena jalan yang licin akibat hujan pada saat perjalanan menuju tempat kerja 3. 12 Agustus 2008 Stasiun Thresser Ibu Jari Terjepit pintu Thressing Kurangnya perhatian operator pada saat menutup pintu thressing Sumber : PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Begerpang POM Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data kecelakaan dari Tabel 5.3 dapat digambarkan bar chart kecelakaan kerja pada tahun 2008 dengan menggunakan histogram untuk memperjelas pengelompokan jenis pekerjaan yang paling tinggi resiko terjadinya bahaya yang dapat dilihat pada Gambar 5.3 berikut. Gambar 5.3. Data Kecelakaan Kerja Tahun 2008 Pada tahun 2008 tetap dilakukan perbaikan terhadap kecelakaan kerja yang telah terjadi maupun yang belum terjadi untuk dapat memperkecil dan mencegah kecelakaan yang dapat terjadi pada tahun berikutnya dengan cara : 1. Membuat satuan kerja yang berkompeten dalam penanganan kecelakaan diarea terjadi kecelakaan kerja, penanganan bahaya kebakaran, proses evakuasi dan tindakan pertolongan pada penyakit akibat kerja. 2. Pemeriksaan atas kecelakaan yang timbul diarea kerja. Yaitu dengan mengidentifikasikan jenis dan proses terjadinya kecelakaan, mencari langkah-langkah pengendalian bahaya kemudian melakukan tindakan pencegahan kecelakaan seperti : - Melakukan tindakan perawatan. - Memasangkan tanda-tanda peringatan bahaya. Universitas Sumatera Utara - Menerapkan cara kerja yang aman. - Membuat prosedur operasi baku SOP - Memberikan pelatihantraining K3. 3. Setiap bulan dilakukan penjadwalan perawatan dan pembersihan pada lantai produksi. 4. Setiap hari senin pagi melakukan briefingsosialisasi pada karyawan tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan saat bekerja. 5. Setiap bulan melakukan rapat K3 dengan pihak manajemen perusahaan. Sedangkan pada tahun 2009 tidak pernah terjadi kecelakaan kerja atau zero accident di PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk kebun Begerpang POM ini, sehingga data kecelakaan tahun 2009 dianggap kosong. Hal ini terjadi karena perusahaan dari tahun ke tahun berusaha untuk memperkecil tingkat kecelakaan dengan cara : 1. Setiap hari senin pagi melakukan briefingsosialisasi pada karyawan tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan saat bekerja. 2. Setiap bulan melakukan rapat K3 dengan pihak manajemen perusahaan. 3. Mensosialisasikan peraturan K3 pada setiap karyawan seperti peraturan tentang prosedur keselamatan kerja, lingkungan kerja, sangsi bagi yang melanggar peraturan K3. 4. Meningkatkan peraturan K3. Yaitu dengan mengamati proses produksi mulai dari FFB ditimbang hingga menjadi CPO dan PKO, untuk diidentifikasi daerah kerja mana yang memiliki resiko hazard paling tinggi untuk menyebabkan kecelakaan kerja dan juga dengan melihat data-data kecelakaan kerja yang telah lalu dan Universitas Sumatera Utara peraturan-peraturan K3 yang diterapkan. Kemudian dicari solusi-solusi penanggulangan atau pencegahan kecelakaan kerja tersebut.

5.2. Pengolahan Data

Dokumen yang terkait

Analisa Potensi Bahaya Dengan Menggunakan Metode Job Safety Analysis (JSA) Pada Proses Coal Chain di Pertambanagan Batubara PT Mifa Bersaudara Meulaboh Tahun 2014

28 233 147

Analisis Kecelakaan Kerja Dengan Menggunakan Metode Job Safety Analysis Di PT. Anugrah Pratama

7 91 99

Analisis Potensi Bahaya Sebagai Upaya Penanggulangan Kecelakaan Kerja Dengan Metode Job Safety Analysis (JSA) Di PT. Serba Indah Aneka Pangan.

3 83 127

Analisis Bahaya Pekerjaan Bagian Paper Machine Berdasarkan Metode Job Safety Analysis (JSA) Dalam Upaya Pengendalian Bahaya

0 38 6

ANALISIS BAHAYA PEKERJAAN BAGIAN PAPER MACHINE BERDASARKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) DALAM UPAYA PENGENDALIAN BAHAYA (Studi Kualitatif di Industri Kertas)

0 23 23

ANALISIS POTENSI DAN PENGENDALIAN BAHAYA DENGAN METODE RISK ASSESSMENT DAN ANALISIS POTENSI DAN PENGENDALIAN BAHAYA DENGAN METODE RISK ASSESSMENT DAN JOB SAFETY ANALYSIS DI UKM WIJAYA PRIMA SOLO.

0 3 16

BAB 1 ANALISIS POTENSI DAN PENGENDALIAN BAHAYA DENGAN METODE RISK ASSESSMENT DAN JOB SAFETY ANALYSIS DI UKM WIJAYA PRIMA SOLO.

1 7 10

PENILAIAN RISIKO PEKERJAAN DENGAN JOB SAFETY ANALYSIS Penilaian Risiko Pekerjaan Dengan Job Safety Analysis (Jsa) Terhadap Angka Kecelakaan Kerja Pada Karyawan Pt. Indo Acidatama Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar.

0 2 18

PENILAIAN RISIKO PEKERJAAN DENGAN JOB SAFETY ANALYSIS Penilaian Risiko Pekerjaan Dengan Job Safety Analysis (Jsa) Terhadap Angka Kecelakaan Kerja Pada Karyawan Pt. Indo Acidatama Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar.

2 3 28

Analisa Potensi Bahaya Dengan Menggunakan Metode Job Safety Analysis (JSA) Pada Proses Coal Chain di Pertambanagan Batubara PT Mifa Bersaudara Meulaboh Tahun 2014

0 0 15