Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Trusworthiness Studi

Tabel 3.8. Hasil Uji Validitas Soal No Jenis Tes Jumlah butir soal Jumlah soal yang valid 1. Tes hasil belajar siklus I 10 5 2. Tes hasil belajar siklus II 10 5 Sedangkan data pengolahan untuk validitas setiap butir soal dapat dilihat pada lampiran 14-15. 2. Reliabilitas Reliabilitas dapat diartikan sebagai keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, atau konsistensi. Dapat diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya dan konsisten. 9 Untuk menghitung reliabilitas soal uraian dan angket menggunakan rumus 10 : r ii = [1 - ] Keterangan: Tabel 3.10. Kriteria Reliabilitas Instrumen Kriteria Koefisien Reliabilitas Sangat Reliabel 90 Reliabel 0,7 – 0,9 Cukup Reliabel 0,4 – 0,7 Kurang Reliabel 0,2 – 0,4 Tidak Reliabel 0,2 Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas untuk soal tes hasil belajar siswa terhadap model pembelajaran PBL Problem Based Learning pada konsep kesetimbangan kimia, diperoleh hasil sebagai berikut: 9 Ahmad Sofyan, op.cit., h. 105 10 Ahmad Sofyan, op.cit., h. 108 Tabel 3.11. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen No Jenis Tes Reliabilitas Kategori 1. Tes hasil belajar siklus I 0,90 Reliabel 2. Tes hasil belajar siklus II 0,74 Reliabel 3. Tingkat Kesukaran Soal Rumus : I = BN Katerangan: I = Indeks Kesukaran B = Jumlah siswa yang menjawab benar N = Jumlah peserta tes Kriteria Indeks Kesulitan Soal adalah: Tabel 3.12. Pedoman Kriteria Indeks Kesukaran Soal Skor Indeks Kesukaran Soal Kriteria 0,00 – 0,30 Sukar 0,31 – 0,70 Sedang 0,71 – 1,00 Mudah Berdasarkan uji tingkat kesukaran soal pada soal tes hasil belajar siswa pada model pembelajaran PBL Problem Based Learning pada konsep kesetimbangan kimia diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3.13. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal No Jenis Tes Persentase Soal Sukar Sedang Mudah 1. Tes hasil belajar siklus I 50 50 - 2. Tes hasil belajar siklus II 70 30 - 4. Daya Beda Soal Rumus : D = Ba-Bb 0,5 N 11 11 Ahmad Sofyan, op.cit., h.107 Keterangan: D = Daya Beda Soal Ba = Jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas Bb = Jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah N = Jumlah peserta Klasifikasi daya pembeda: 12 Tabel 3.14. Pedoman Klasifikasi Daya Pembeda Soal Skor Daya Pembeda D Klasifikasi 0,00 – 0,20 Jelek Poor 0,20 – 0,40 Cukup Satisfactory 0,40 – 0,70 Baik good 0,70 – 1,00 Baik Sekali good excellent Negatif Semuanya tidak baik Berdasarkan uji daya beda soal terhadap tes hasil belajar siswa diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3.15. Hasil Uji Daya Beda Soal No. Jenis Tes Persentase daya beda Jelek Cukup Baik Sangat Baik 1. Tes hasil belajar siklus I 60 - 40 - 2. Tes hasil belajar siklus II 70 20 - 10

K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis

Setelah data terkumpul maka dilakukan teknik analisis data, peneliti memberi uraian mengenai hasil penelitian. Menganalisis data merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya orang yang meneliti, tetapi juga orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian. Data yang didapat berupa hasil belajar siswa pada ranah kognitif, lembar observasi, kegiatan siswa dan guru pada proses pembelajaran, catatan lapangan, dan wawancara. 12 Ibid. 1. Tes Hasil Belajar Dalam menganalisis data hasil belajar pada aspek kognitif atau penguasaan konsep menggunakan analisis deskriptif dari setiap siklus dengan menggunakan skor N-gain. Normalized Gain N – gain adalah selisih antara nilai postest dengan pretest dibagi dengan kenaikan skor maksimum, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan guru. g = 13 Terdapat tiga kategorisasi perolehan skor gain ternormalisasi: g-tinggi : nilai g 0,7 g-sedang : nilai 0,7 ≥ g ≥ 0,3 g-rendah : nilai g 0,3 2. Data Observasi a. Data Observasi kegiatan Guru Data hasil olah kegiatan guru diolah secara kualitatif. Skor rata- rata kegiatan guru akan dibagi menjadi empat kategori skala ordinal yaitu baik, cukup baik, sedang, dan kurang baik seperti klasifikasi pada tabel berikut. Tabel 3.16. Klasifikasi Penilaian Indikator PBL Problem Based Learning Skor Kualitatif Keterangan 4 Baik Kegiatan PBL Problem Based Learning ada dan sesuai dengan tahapan-tahapan PBL 3 Cukup baik Kegiatan PBL Problem Based Learning ada dan kurang sesuai dengan tahapan-tahapan PBL 2 Sedang Kegiatan PBL Problem Based Learning ada dan tidak sesuai dengan tahapan-tahapan PBL 1 Kurang baik Kegiatan PBL Problem based Learning tidak ada 13 David E. Meltzer, Normalized Learning Gain : A Key Measure Of Student Learning, Department of Physics and Astronomy, Iowa State University, Ames, Iowa 50011, 2010