Tindak LanjutPengembangan Perencanaan Tindakan

1. Perencanaan a. Hasil refleksi dievaluasi, didiskusikan, dan mencari upaya perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya. b. Mendata masalah dan kendala yang dihadapin saat pembelajaran c. Merancang rencana pembelajaran setelah perbaikan berdasarkan refleksi siklus I. 2. Pelaksanaan a. Melaksanakan tindakan sesuai dengan perbaikan dari siklus I dan memaksimalkan penerapan model pembelajaran PBL Problem Based Learning. b. Melaksanakan langkah-langkah sesuai rencana pembelajaran yang disusun sesuai dengan perbaikan. 1 Melakukan tes awal pada kelas sampel penelitian untuk mengetahui kemampuan awal siswa. 2 Memberi perlakuan berupa model pembelajaran PBL Problem Based Learning dengan metode pemecahan masalah. 3 Ketika proses peembelajaran berlangsung dilakukan observasi mengenai kinerja guru dan siswa. 4 Melakukan tes akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa sesudah diterapkannya model pembelajaran PBL Problem Based Learning. 3. Pengamatan a. Mengumpulkan data sesuai dengan instrumen yang telah disusun b. Melakukan diskusi dengan guru kimia untuk membahas tentang kelemahan atau kekurangan proses pembelajaran yang telah dilakukan. 4. Refleksi Menganalisa, mengevaluasi, dan refleksi dari data penelitian yang diperoleh. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui apakah dari tindakan yang telah dilakukan menghasilkan perubahan kearah yang lebih baik dari siklus I. Jika hasil yang diperoleh sudah mencapai target yang diharapkan maka penelitian ini dicukupkan pada siklus ke II ini.

M. Indikator Pencapaian

Adapun yang menjadi indikator keberhasilan penelitian ini adalah meningkatnya rata-rata hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah Problem Based Learning dalam pembelajaran pada konsep kesetimbangan kimia berdasarkan ketuntasan belajar, yaitu ≥ 65. Kriteria keberhasilan belajar yang diharapkan mencapai persentase 75 dengan nilai KKM ≥ 65. 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Temuan Penelitian

1. Siklus 1

a. Perencanaan Tahap perencanaan pada siklus 1 dimulai dengan mengidentifikasi permasalahan yang terdapat di sekolah. Dari penelitian pendahuluan didapatkan bahwa pada sekolah yang akan diteliti mengalami permasalahan pada rendahnya hasil belajar kimia siswa dan kurangnya keaktifan pada saat pembelajaran berlangsung. Dari permasalahan tersebut, peneliti merancang desain pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan, kreativitas, kemandirian, dan berpikir kritis, serta pembelajaran yang mementingkan proses agar terbentuk suatu konsep. Desain pembelajaran yang disiapkan meliputi rencana pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran PBL Problem Based Learning dengan memakai beberapa metode seperti; eksperimen dan pemecahan masalah secara individu maupun kelompok, LKS Lembar Kerja Siswa, lembar observasi dan catatan lapangan, wawancara, alat dan bahan untuk praktikum, instrumen tes soal uraian untuk pretest dan postest serta membentuk kelompok belajar siswa. Pembelajaran siklus I dilakukan dalam 3 kali pertemuan. Pada pertemuan pertama, pembelajaran dilaksanakan dilaboratorium, pada pertemuan kedua pembelajaran dilaksanakan dikelas dan pertemuan ketiga pembelajaran dilaksanakan di laboratorium. Indikator pembelajaran dari konsep kesetimbangan kimia yang diterapkan pada siklus pertama ini diantaranya: 1 Menjelaskan konsep kesetimbangan kimia reversible dan Irreversible. 2 Mendeskripsikan kesetimbangan kimia dinamis