Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis

1. Tes Hasil Belajar Dalam menganalisis data hasil belajar pada aspek kognitif atau penguasaan konsep menggunakan analisis deskriptif dari setiap siklus dengan menggunakan skor N-gain. Normalized Gain N – gain adalah selisih antara nilai postest dengan pretest dibagi dengan kenaikan skor maksimum, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan guru. g = 13 Terdapat tiga kategorisasi perolehan skor gain ternormalisasi: g-tinggi : nilai g 0,7 g-sedang : nilai 0,7 ≥ g ≥ 0,3 g-rendah : nilai g 0,3 2. Data Observasi a. Data Observasi kegiatan Guru Data hasil olah kegiatan guru diolah secara kualitatif. Skor rata- rata kegiatan guru akan dibagi menjadi empat kategori skala ordinal yaitu baik, cukup baik, sedang, dan kurang baik seperti klasifikasi pada tabel berikut. Tabel 3.16. Klasifikasi Penilaian Indikator PBL Problem Based Learning Skor Kualitatif Keterangan 4 Baik Kegiatan PBL Problem Based Learning ada dan sesuai dengan tahapan-tahapan PBL 3 Cukup baik Kegiatan PBL Problem Based Learning ada dan kurang sesuai dengan tahapan-tahapan PBL 2 Sedang Kegiatan PBL Problem Based Learning ada dan tidak sesuai dengan tahapan-tahapan PBL 1 Kurang baik Kegiatan PBL Problem based Learning tidak ada 13 David E. Meltzer, Normalized Learning Gain : A Key Measure Of Student Learning, Department of Physics and Astronomy, Iowa State University, Ames, Iowa 50011, 2010 b. Data Observasi Kegiatan Siswa Analisis data kegiatan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan format observasi. Observasi kegiatan siswa dilakukan pada setiap pertemuan ketika proses belajar mengajar berlangsung. Data yang diperoleh dari observasi merupakan data kualitatif dan dikonversi ke dalam bentuk penskoran kuantitatif berdasarkan jumlah siswa yang memunculkan tiap aspek. Pada pengolahan data ini digunakan rumus: P = x 100 Keterangan : P = angka presentasi F = frekuensi siswa yang memunculkan indikator n = jumlah responden 14 Adapun kriteria pengujian: P = 80 - 100 = Sangat baik P = 70 - 79 = Baik P = 60 - 69 = Cukup P = 50 - 59 = Kurang P = 0 - 49 = Sangat Kurang

L. Tindak LanjutPengembangan Perencanaan Tindakan

Setelah peneliti melakukan tindakan pada siklus I, maka ditindak lanjuti dengan melakukan tahapan pada siklus II, adapun tahapan pada siklus II adalah sebagai berikut: 14 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008 h. 43 1. Perencanaan a. Hasil refleksi dievaluasi, didiskusikan, dan mencari upaya perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya. b. Mendata masalah dan kendala yang dihadapin saat pembelajaran c. Merancang rencana pembelajaran setelah perbaikan berdasarkan refleksi siklus I. 2. Pelaksanaan a. Melaksanakan tindakan sesuai dengan perbaikan dari siklus I dan memaksimalkan penerapan model pembelajaran PBL Problem Based Learning. b. Melaksanakan langkah-langkah sesuai rencana pembelajaran yang disusun sesuai dengan perbaikan. 1 Melakukan tes awal pada kelas sampel penelitian untuk mengetahui kemampuan awal siswa. 2 Memberi perlakuan berupa model pembelajaran PBL Problem Based Learning dengan metode pemecahan masalah. 3 Ketika proses peembelajaran berlangsung dilakukan observasi mengenai kinerja guru dan siswa. 4 Melakukan tes akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa sesudah diterapkannya model pembelajaran PBL Problem Based Learning. 3. Pengamatan a. Mengumpulkan data sesuai dengan instrumen yang telah disusun