Dimensi Indikator Minat Manfaat Penelitian
15
pengetahuan; 4. Kitab; pustaka; primbon berisi ramalan, hitungan, dsb; 5. Tulisan; huruf.
16
Sedangkan kata karya diartikan 1. Pekerjaan; 2. Hasil perbuatan; buatan; ciptaan terutama hasil karangan. Dan kata karya sastra diartikan sebagai hasil
sastra, baik berupa puisi, prosa, maupun lakon.
17
Sastra dalam bahasa Inggris disebut literature. Karya lisan atau tertulis yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan,
keindahan dalam isi dan ungkapannya. Meskipun demikian, sungguh mustahil memberikan suatu definisi mengenai sastra yang berlaku untuk semua lingkungan
kebudayaan dan semua zaman. Sifat-sifat yang pada zaman tertentu dianggap ciri khas bagi sastra misalnya rekaan, kiasan, pada zaman lain dianggap tidak
relevan.
18
Sastra sebagai seni sastra, adalah kegiatan kreatif manusia yang dijelmakan manusia dalam medium bahasa. Sastra berada dalam dunia fiksi, yaitu
hasil kegiatan kreatif manusia, hasil proses pengamatan, tanggapan, fantasi, perasaan, pikiran, dan kehendak yang bersatu padu, yang diwujudkan dengan
menggunakan bahasa. Perwujudan itu berupa karangan.
19
Dalam bahasa Indonesia kata sastra berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu dari akar kata sas dalam kata kerja turunan yang berarti mengarahkan, mengajar,
memberi petunjuk atau instruksi. Akhiran tra biasanya menunjukkan alat atau sarana. Oleh sebab itu, sastra dapat berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk,
buku instruksi atau pengajaran; misalnya, Nitisastra, kitab petunjuk tentang kebijaksanaan hidup, Silpasastra, buku petunjuk tentang arsitektur, Kamasastra,
buku petunjuk mengenai seni bercinta, dan sebagainya.
20
16
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, edisi ke- 3,2005, h. 1001-1002
17
Ibid, h. 511
18
Dewan Redaksi Ensiklopedia Sastra Indonesia, Ensiklopedi Sastra Indonesia, Bandung: Titian Ilmu, 2004, h. 716
19
Yus Rusyana, Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan, Bandung: CV Dipenogoro, 1984, h. 311-312
20
Partini Sardjono Pradotokusumo, Pengkajian Sastra, PT Gramedia Pustaka Utama, 2008, h. 7
16
Istilah sastra dianggap berasal dari bahasa Sansekerta dan Kawi yang artinya tulisan, surat, buku.
21
Entah sejak kapan mulainya saya berpraduga sejak beberapa pemuda Indonesia belajar dan sekolah-sekolah di Belanda, istilah
sastra dibatasi pengertiannya pada buah pena pengarang. Artinya karya cipta seni tertulis.
22
Sejak tingkat sekolah lanjutan, guru-guru kita mengajarkan bahwa kesusasteraan adalah hal ihwal susastra, yang berasal dari gabungan su yang
artinya baikbagus indah ditambah sastra yang artinya tulisan . Diuraikan secara ilmu tata bentuk-kata morfologis kata kesusasteraan berasal dari kata dasar
susastra yang diberi imbuhan ke-an. Kata dasar susastra sebenarnya kata dasar kedua secundairestam karena dapat diuraikan pula atas su dan sastra; kedua-
duanya berasal dari bahasa Sansekerta; su berarti baik, sastra berarti tulisan.
23
Kata susastra sendiri dalam bahasa Indonesia tidak hidup pemakaiannya kecuali dalam kata bentukan kesusasteraan. Untuk pengertian susastra dewasa ini dipakai
kata sastra saja, sedangkan kesusasteraan mengandung pengertian jamak yaitu semua yang meliputi sastra. Kesusasteraan Indonesia artinya semua hal yang
meliputi sastra Indonesia. Usman Effendy, sebagaimana dikutip JS. Badudu mengemukakan definisi
sastra atau kesusasteraan sebagai berikut: Kesusasteraan sastra ialah ciptaan manusia dalam bentuk bahasa lisan mapun
tulisan yang dapat menimbulkan rasa bagus. Jadi, karangan yang bersifat buku pelajaran atau bersifat laporan tidaklah termasuk ke dalam kesusasteraan karena
tidak menimbulkan rasa bagus atau rasa indah.
24
Sedangkan Nyonya B. Simurangkir Sumandjutak dalam buku Kesusasteraannya jilid I yang dikutip dari JS. Badudu, membagi kesusastraan atas 2 bagian:
a. Kesusastraan khusus b. Kesusastraan umum
21
Prawiroatmojo, Bausastra Jawa-Indonesia, Jakarta: Gunung Agung, 1981, h. 171
22
Ariel Heryanto, Perdebatan Sastra Kontekstual, Jakarta: CV Rajawali, 1985, h. 373
23
Ibid, h. 373
24
J. S. Badudu, Sari Kesusastraan Indonesia, Bandung: CV Pustaka Prima, h. 5