Pengertian Puisi Pembelajaran Sastra

22 = Pembacaan langsung ke baris berikutnya. = Pembacaan dengan tempo tinggi dan cepat. Pembacaan puisi dapat dikatakan berhasil apabila pendengar terhanyut dalam suasana pembacaan. Untuk mencapai tujuan itu, pembaca hendaknya berlatih dan melalui beberapa tahapan sebagai berikut. a Tahap pertama, pembaca hapan secara jelas, misalnyarus mempelajari dan memahami puisi yang akan dibaca. b Tahap kedua, pembaca memahami pemenggalan jeda baik pada kata, frasa, atau kalimat. c Tahap ketiga, pembaca memahami siapa yang menjadi yang menjadi pendengarnya. d Tahap keempat, pembaca harus senang terhadap puisi yang akan dibaca. Di samping tahapan-tahapan diatas, perlu juga memperhatikan pelafalan atau pengucapan secara jelas, misalnya: 1 terhadap intonasi nada naik, turun atau datar secara Fonem diucapkan secara jelas, misalnya huruf a dengan mulut terbuka lebar. 2 Pemberian tekanan atau aksentuasi 3 Penekanan tepat.

4. Tujuan Pembelajaran Sastra

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapanpun dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya, tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian, pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing serta memiliki budi pekerti luhur dan moral yang baik. Mengingat betapa pentingnya arti pendidikan bagi manusia, khususnya masyarakat Indonesia, maka dibuatlah berbagai macam cara agar unsur pendidikan dapat tersalurkan dengan baik. Pemerolehan nilai pendidikan tidak hanya dapat dilalui dengan jalan formal seperti, sekolah. 23 Kehidupan sehari-hari yang kita jalani pun dapat dijadikan sebagai sumber pendidikan. Pada setiap harinya kita mengalami berbagai peristiwa yang dijadikan sebagai pengalaman. Maka pengalaman tersebut merupakan sebuah pelajaran yang berfungsi mendidik. Pengalaman bukan hanya segala sesuatu yang terjadi pada diri kita, tetapi juga segala hal yang terjadi pada orang lain, terjadi di lingkungan sekitar kita, bahkan pada karya sastra. Berbagai konflik yang diceritakan dalam sebuah karya sastra bisa dijadikan pelajaran yang mendidik. Selain itu, sastra juga bisa memberi kenikmatan melalui keindahan isi dan gaya bahasanya. 29 Yus Rusyana dalam bukunya yang berjudul Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan menyatakan bahwa sastra dipelajari hubungannya dengan masyarakat tempat lahirnya, serta dukungan-dukungan yang diperolehnya. Sastra dipelajari nilainya, pada masanya, dan pada masa setelahnya. 30 Hal ini membuktikan bahwa sastra memiliki kaitan yang erat dengan dunia pendidikan, dimana pendidikan merupakan suatu tonggak utama dalam kehidupan. Artinya di saat kita mengilhami nilai dari sebuah karya sastra, maka kita telah menyerap unsur pendidikan yang terkandung di dalam sebuah karya sastra. Berbagai pelajaran yang diceritakan dalam sebuah karya sastra dapat mendidik kita pada berbagai sisi dalam kehidupan. Pengajaran sastra dianggap sebagai hal yang penting untuk pendidikan, tujuan pengajaran sastra, tentulah merupakan bagian dari tujuan pendidikan keseluruhannya, karena proses belajar dan mengajarkan sastra merupakan bagian dari proses pendidikan. Karena tujuan pengajaran menentukan komponen pengajaran lainnya. Jadi, pengajaran sastra sebagai kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan. 31 29 Partini Sardjono Pradotokusumo, Pengkajian Sastra, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008, h. 5-6 30 Yus Rusyana, Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan, Bandung: CV Dipenogoro, 1984, h. 312 31 Ibid., h. 313

Dokumen yang terkait

Efektivitas metode demonstrasi pada pembelajaran PAI hubungan dengan motivasi belajar siswa di SMP PGRI i Ciputat Tengerang Selatan

1 12 115

Peningkatan Minat Belajar Akuntansi Dengan Metode Peer Teaching Pada Konsep Jurnal Umum Dan Laporan Keuangan Siswa Kelas Xi Di Sma Darussalam Ciputat

0 6 170

Motivasi berprestasi dikalangan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) V Cilincing Jakarta Utara

0 12 36

PEMBELAJARAN MEMAHAMI INFORMASI DENGAN MENDENGARKAN BERITA DI KELAS XI Pembelajaran Memahami Informasi Dengan Mendengarkan Berita Di Kelas Xi Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Boyolali.

0 1 15

PENDAHULUAN Pembelajaran Memahami Informasi Dengan Mendengarkan Berita Di Kelas Xi Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Boyolali.

0 1 5

PEMBELAJARAN MEMAHAMI INFORMASI DENGAN MENDENGARKAN BERITA DI KELAS XI Pembelajaran Memahami Informasi Dengan Mendengarkan Berita Di Kelas Xi Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Boyolali.

0 3 18

EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA KELAS XI IPA MADRASAH ALIYAH NEGERI Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 24

EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA KELAS XI IPA MADRASAH ALIYAH NEGERI KARANGANYAR Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 14

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MEDAN.

0 0 34

HUBUNGAN PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH: Studi Korelasional Pada Siswa Kelas XI Sekolah Madrasah Aliyah Negeri Sukamanah.

4 43 45