Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah di atas ada beberapa hal yang dapat diidentifikasi antra lain: 1. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi sastra. 2. Kurangnya minat siswa terhadap pelajaran sastra. 3. Metode ceramah kurang efektif digunakan dalam belajar sastra. 4. Kurangnya upaya guru dalam menggunakan metode demonstrasi 5. Kurangnya upaya guru dalam mengimbangi kemajuan teknologi

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah ada di atas, maka perlu adanya batasan sebagai fokus penelitian. Oleh karena itu, peneliti membatasi masalah yang akan diteliti sebagai berikut: “Minat Belajar Siswa pada Pembelajaran Sastra dengan Metode Demonstrasi”. Pembelajaran sastra yang akan dipilih adalah membaca puisi dan puisi yang digunakan untuk pembelajaran adalah puisi W.S. Rendra yang berju dul “Doa Di Jakarta”. .

D. Perumusan Masalah

Dari masalah-masalah yang telah dibatasi maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut: “Bagaimana minat belajar siswa pada pembelajaran sastra dengan menggunakan metode Demons trasi”?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana minat belajar siswa pada pembelajaran sastra dengan menggunakan metode demonstrasi.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat baik sekolah, guru, maupun penulis. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain: 1. Penelitian ini diharapkan menjadi inspirasi dan rujukan, dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran ke arah yang lebih baik. Sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah khususnya pada mata pelajaran sastra 2. Sebagai referensi guru sastra untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode pembelajaran demonstrasi terhadap minat belajar sastra, agar guru sastra dapat mempertimbangkannya sebagai alternatif metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk menunjang jalannya proses belajar mengajar. 6 BAB II KAJIAN TEORI A. MINAT BELAJAR 1. Pengertian Minat Menurut Wayan Nurkancana di dalam bukunya yang berjudul Evaluasi Pendidikan. Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang minat. Jersild dan Tasch Menekankan bahwa minat atau interest menyangkut aktifitas-aktifitas yang dipilih secara bebas oleh individu. Sedangkan menurut Doyles Fryer minat atau aktivitas yang menstimulir perasaan senang pada individu. Minat senantiasa erat hubungannya dengan perasaan individu, objek, aktivitas, dan situasi. 1 Dari berbagai definisi tersebut dapat dilihat bahwa minat adalah segala aktivitas atau suatu kegiataan yang dipilihnya sebagai suatu kebiasaan yang dilakukan dengan perasaan yang senang baik terhadap individu, objek, dan situasi. Demikian pula menurut Kurt Singer minat adalah suatu landasan yang paling meyakinkan demi keberhasilan suatu proses belajar. Jika seorang murid memiliki rasa ingin belajar, ia akan cepat dapat mengerti dan mengingatnya. Belajar akan menjadi suatu siksaan dan tidak akan memberi manfaat, jika tidak disertai adanya sifat terbuka terhadap materi pelajaran. 2 Rasa ingin mempelajari sesuatu yang disenangi oleh murid, akan membuat murid merasa berminat dan selalu ingin belajar secara terus menerus untuk mengingatnya sebagai suatu keberhasilan belajar untuk mencapai prestasi. Menurut Crow Crow seperti yang dikutip oleh Djaali, dalam bukunya Educational Psychology halaman 248, minat atau interest bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda atau kegiataan, atau pun bisa berupa pengalaman yang afektif yang dirangsang oleh kegiataan itu sendiri. Dengan kata lain, minat dapat menjadi 1 Wayan Nurkanca dan Samartana, Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1986, Cet IV, h. 229 2 Kurt Singer, Membina Hasrat Belajar di Sekolah, Penerjemaah Bergman Sitorus Bandung: Remadja Karya, 1987, h.78 7 penyebab kegiataan dan penyebab partisipasi dalam kegiataan. Pengertian yang tak jauh beda dari itu juga disampaikan oleh WitheringtonBukhori, 1978, halaman 124. 3 Arti Minat menurut H.C. Witherington adalah kesadaran seseorang, bahwa suatu objek, seseorang, suatu soal atau suatu situasi mengandung sangkutpaut dengan dirinya. Rupa-rupanya minat harus dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar, kalau tidak demikian minat itu tidak mempunyai arti sama sekali. Oleh sebab itu pengetahuan atau informasi tentang seseorang atau suatu objek pasti harus ada lebih dahulu daripada minat terhadap orang atau obyek tadi. Minat yang terdapat dalam diri seseorang untuk mempelajari suatu aktivitas atau objek tertentu haru disadari oleh individu sebagai suatu sambutan untuk mengetahui tentang pengetahuan, wawasan, dan informasi yang ingin dipelajarinya sehingga akan menimbulkan perasaan senang setiap mempelajarinya. 4 Menurut Elizabeth B. Hurlock, dalam bukunya yang berjudul Child Development minat adalah sumber motivasi yang mendorong seorang individu untuk melakukan apa yang mereka inginkan secara bebas dalam memilih, ketika mereka melihat dan merasa bahwa sesuatu itu akan bermanfaat unatuk mereka, mereka akan menjadi tertarik akan sesuatu itu. Maka mereka akan merasa ada kepuasan dalam dirinya. Ketika mereka merasa puas, maka mereka akan berminat. 5 Demikian pula pendapat yang dikatakan oleh Ahmad D Marimba bahwa minat ialah kecenderungan jiwa pada sesuatu, karena kita merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu, 6 pada umumnya disertai dengan perasaan senang akan sesuatu itu. Orang yang berminat dengan sesuatu maka ia akan merasa bahwa sesuatu itu 3 Djaali, Psikologi Pendidikan, PT Bumi Aksara, 2008, Cet III, h. 112 4 Witherington, H.C, Psikologi Pendidikan, Penerjemaah Buchori, Jakarta: Aksara Baru, 1978, h. 124 5 Elizabeth B Hurlock, Child Development, Singapore: McGraw-Hill Book Company, 1978, h. 420 6 Ahmad D Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: PT Alma,arif, 1980, Cet IV, h. 79

Dokumen yang terkait

Efektivitas metode demonstrasi pada pembelajaran PAI hubungan dengan motivasi belajar siswa di SMP PGRI i Ciputat Tengerang Selatan

1 12 115

Peningkatan Minat Belajar Akuntansi Dengan Metode Peer Teaching Pada Konsep Jurnal Umum Dan Laporan Keuangan Siswa Kelas Xi Di Sma Darussalam Ciputat

0 6 170

Motivasi berprestasi dikalangan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) V Cilincing Jakarta Utara

0 12 36

PEMBELAJARAN MEMAHAMI INFORMASI DENGAN MENDENGARKAN BERITA DI KELAS XI Pembelajaran Memahami Informasi Dengan Mendengarkan Berita Di Kelas Xi Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Boyolali.

0 1 15

PENDAHULUAN Pembelajaran Memahami Informasi Dengan Mendengarkan Berita Di Kelas Xi Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Boyolali.

0 1 5

PEMBELAJARAN MEMAHAMI INFORMASI DENGAN MENDENGARKAN BERITA DI KELAS XI Pembelajaran Memahami Informasi Dengan Mendengarkan Berita Di Kelas Xi Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Boyolali.

0 3 18

EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA KELAS XI IPA MADRASAH ALIYAH NEGERI Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 24

EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA KELAS XI IPA MADRASAH ALIYAH NEGERI KARANGANYAR Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 14

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MEDAN.

0 0 34

HUBUNGAN PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH: Studi Korelasional Pada Siswa Kelas XI Sekolah Madrasah Aliyah Negeri Sukamanah.

4 43 45