Pengukuran Minat Manfaat Penelitian

16 Istilah sastra dianggap berasal dari bahasa Sansekerta dan Kawi yang artinya tulisan, surat, buku. 21 Entah sejak kapan mulainya saya berpraduga sejak beberapa pemuda Indonesia belajar dan sekolah-sekolah di Belanda, istilah sastra dibatasi pengertiannya pada buah pena pengarang. Artinya karya cipta seni tertulis. 22 Sejak tingkat sekolah lanjutan, guru-guru kita mengajarkan bahwa kesusasteraan adalah hal ihwal susastra, yang berasal dari gabungan su yang artinya baikbagus indah ditambah sastra yang artinya tulisan . Diuraikan secara ilmu tata bentuk-kata morfologis kata kesusasteraan berasal dari kata dasar susastra yang diberi imbuhan ke-an. Kata dasar susastra sebenarnya kata dasar kedua secundairestam karena dapat diuraikan pula atas su dan sastra; kedua- duanya berasal dari bahasa Sansekerta; su berarti baik, sastra berarti tulisan. 23 Kata susastra sendiri dalam bahasa Indonesia tidak hidup pemakaiannya kecuali dalam kata bentukan kesusasteraan. Untuk pengertian susastra dewasa ini dipakai kata sastra saja, sedangkan kesusasteraan mengandung pengertian jamak yaitu semua yang meliputi sastra. Kesusasteraan Indonesia artinya semua hal yang meliputi sastra Indonesia. Usman Effendy, sebagaimana dikutip JS. Badudu mengemukakan definisi sastra atau kesusasteraan sebagai berikut: Kesusasteraan sastra ialah ciptaan manusia dalam bentuk bahasa lisan mapun tulisan yang dapat menimbulkan rasa bagus. Jadi, karangan yang bersifat buku pelajaran atau bersifat laporan tidaklah termasuk ke dalam kesusasteraan karena tidak menimbulkan rasa bagus atau rasa indah. 24 Sedangkan Nyonya B. Simurangkir Sumandjutak dalam buku Kesusasteraannya jilid I yang dikutip dari JS. Badudu, membagi kesusastraan atas 2 bagian: a. Kesusastraan khusus b. Kesusastraan umum 21 Prawiroatmojo, Bausastra Jawa-Indonesia, Jakarta: Gunung Agung, 1981, h. 171 22 Ariel Heryanto, Perdebatan Sastra Kontekstual, Jakarta: CV Rajawali, 1985, h. 373 23 Ibid, h. 373 24 J. S. Badudu, Sari Kesusastraan Indonesia, Bandung: CV Pustaka Prima, h. 5 17 Kesusastraan khusus ini ialah apa yang dinyatakan oleh Usman Effendy dengan definisi sastranya tadi, sedangkan kesusastraan umum ialah semua yang dinyatakan dengan bahasa: uraian ilmu, warta, piagam, undang-undang, dan sebagainya. Kata kesusastraan sastra dewasa ini mengandung pengertian yang sempit. Oleh sebab itu, bila kita membicarakan kesusastraan dewasa ini, takkan ada orang yang mengarahkan pikiran atau perhatiannya kepada buku-buku ilmu pengetahuan, kitab undang-undang, laporan dan yang seperti itu, tetapi akan terus teringat kepada hasil karya pujangga terkenal. 25 Kata sastra dapat ditemukan dalam berbagai konteks pernyataan yang berbeda satu sama lain. Kenyataan ini mengisyaratkan bahwa sastra itu bukan hanya sekedar istilah untuk menyebut fenomena yang sederhana dan gamblang. Sastra, merupakan istilah yang mempunyai arti luas, meliputi sejumlah kegiatan yang berbeda-beda. Kita dapat berbicara sastra secara umum. Misalnya, berdasarkan aktifitas manusia yang tanpa mempertimbangkan budaya, .suku, maupun bangsa, sastra dipandang sebagai suatu yang dihasilkan dan dinikmati. Orang-orang tertentu di masyarakat dapat menghasilkan sastra, sedangkan orang lain dalam jumlah yang besar menikmati sastra itu dengan cara mendengarkan atau membacanya. Sastra dapat disajikan dalam berbagai cara: langsung diucapkan, lewat radio, majalah, buku, dsb. 26 Dengan demikian, karya sastra dapat diartikan sebagai sebuah karya berbentuk fiksi yang di dalamnya terkandung nilai estetis.

2. Pembelajaran Sastra

a. Pembelajaran Sastra

Pembelajaran sastra dilaksanakan secara terintegrasi dengan pembelajaran bahasa baik dengan ketrampilan menulis, membaca, menyimak, berbicara. Dalam praktiknya, pengajaran sastra berupa pengembangan kemampuan menulis sastra, 25 Ibid., 6 26 B. Rahmanto, Metode Pengajaran Sastra, Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1998, j. 9- 10

Dokumen yang terkait

Efektivitas metode demonstrasi pada pembelajaran PAI hubungan dengan motivasi belajar siswa di SMP PGRI i Ciputat Tengerang Selatan

1 12 115

Peningkatan Minat Belajar Akuntansi Dengan Metode Peer Teaching Pada Konsep Jurnal Umum Dan Laporan Keuangan Siswa Kelas Xi Di Sma Darussalam Ciputat

0 6 170

Motivasi berprestasi dikalangan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) V Cilincing Jakarta Utara

0 12 36

PEMBELAJARAN MEMAHAMI INFORMASI DENGAN MENDENGARKAN BERITA DI KELAS XI Pembelajaran Memahami Informasi Dengan Mendengarkan Berita Di Kelas Xi Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Boyolali.

0 1 15

PENDAHULUAN Pembelajaran Memahami Informasi Dengan Mendengarkan Berita Di Kelas Xi Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Boyolali.

0 1 5

PEMBELAJARAN MEMAHAMI INFORMASI DENGAN MENDENGARKAN BERITA DI KELAS XI Pembelajaran Memahami Informasi Dengan Mendengarkan Berita Di Kelas Xi Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Boyolali.

0 3 18

EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA KELAS XI IPA MADRASAH ALIYAH NEGERI Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 24

EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA KELAS XI IPA MADRASAH ALIYAH NEGERI KARANGANYAR Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 14

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MEDAN.

0 0 34

HUBUNGAN PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH: Studi Korelasional Pada Siswa Kelas XI Sekolah Madrasah Aliyah Negeri Sukamanah.

4 43 45