Langkah-langkah Metode Demonstrasi SASTRA dan PEMBELAJARAN SASTRA

36 Lebih lanjut Susanto menyatakan bahwa dalam penggunaan metode demonstrasi guru perlu menguasai kecakapan dan keterampilan berdemonstrasi, dengan cara sebagai berikut: 71 a. Pra Demonstrasi 1. Memahami tujuan demonstrasi, Dalam pembelajaran konstruktivisme,tujuan khusus demonstrasi ada dua macam: 1 demonstrasi pada awal pelajaran bertujuan untuk menampilkan fenoimena yang menimbulkan konflik kognitif, 2 demonstrasi pada pengajaran ini bertujuan untuk menyajikan fakta atau data, untuk memecahkan masalah. 2. Mengenali fakta atau informasi esensial dari konsep yang akan didemonstrasikan. Fakta atau iformasi esensial inilah yang perlu dijadikan fokus amnat oleh siswa ketika didemonstrasikan. 3. Merancang bahan atau kegiatan untuk demonstrasi.yang dimaksud di sini adalah menerjemahkan informasi pada konsef materi pelajaran menjadi informasi yang dapat divisualisasikan dalam demonstrasi. 4. Merancang prosedur pelaksanaan demonstrasi. Di samping prosedur adalah urut-urutan penyajian demonstrasi jika informasi yang akan di tampilkan merupakan beberapa seri informasi. Urutan setting informasi perlu dirancang. b. Pelaksanaan Demonstrasi 1. Menyajikan demonstrasi dengan lancar dan benar, agar informasi yang di munculkan benar sesuai dengan yang di rencanakan. 2. Menampilkan fenomena secara atraktif, khususnya fenomena- fenomena yang diharapkan dapat menimbulkan konflik kognitif pada siswa. Demonstrasi dapat melakukan trik-trik untuk mengkonflikkan pikiran siswa dengan fenomena yang teramati. 3. Penampilan demonstrasi dapat diulang, untuk memperbanyak sempel pengamatan. 4. Mengatur posisi peralatan,sampai demonstrasi dapat di amati dengan jelas oleh semua anggota kelas. 71 Susanto, op. cit., h. 63-64. 37 c. Pasca Demonstrasi 1. Kesenyapan. Setelah demonstrasi berakhir, guru diam beberapa saat untuk menunggu respon siswa, mungkin sampai ada siswa yang mangajukan masalah dari fenomena yang di amati. Jika respon tidak muncul, masalah dapat diajukan sendiri oleh guru. 3 HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN Penggunaan Metode Demonstrasi sudah banyak ditemukan dalam penelitian bidang lain, terutama dalam proses pembelajaran. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Novia Dewi Andriani dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Metode Demonstrasi dalam Meningkatkan Kemampuan Apresiasi Drama Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Jayanti Tanggerang”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode demonstrasi efektif dalam meningkatkan kemampuan apresiasi drama siswa kelas XI SMA Negeri 1 Jayanti Tanggerang dan untuk mengetahui kendala-kendala yang dialami siswa dalam pembelajaran apresiasi drama dengan menggunakan metode demonstrasi. Penelitian ini lebih menekankan pada metode demonstrasi dapat dilaksanakan dengan baik dan berhasil, dan proses pembelajaran yang dilaksanakan telah sesuai dangan tuntutan tujuan pembelajaran. Hal ini terbukti dari perubahan hasil belajar siswa dengan nilai prates 53,13 dan meningkat menjadi 60,02 pada nilai postes. Dengan demikian metode demonstrasi efektif untuk mudah dipahami oleh siswa dalam pembelajaran apresiasi drama. 72 penelitian relevan yang kedua dilakukan oleh Rahmat Budiman dengan judul “Uji Coba Pembelajaran Apresiasi Drama dengan Menggunakan Teknik Campuran Diskusi, Inquiri, dan Demonstrasi di Kelas XI SMA Mandiri Balaraja”. Hasil penelitian pembelajaran apresiasi dengan menggunakan teknik campuran dapat dilaksanakan dengan baik dan berhasil. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata prates mencapai 50,55 meningkat menjadi rata-rata 70,42 pada nilai 72 Novia Dewi Andriani, Abstrak Skripsi. Penerapan Metode Demonstrasi dalam Meningkatkan Kemampuan Apresiasi Drama Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Jayanti Tanggerang, , terdapat di perpustakaan FKIP Universitas Pakuan Bogor. 38 postes, pada dasarnya penelitian ini merupakan penelitian mengenai pembelajaran drama, namun lebih menekankan kepada metode campuran pada pembelajaran apresiasi drama. Penelitian relevan yang ketiga dilakukan oleh Resti dengan judul “Kemampuan Bermain Peran dalam Drama „Mahkamah’ karya Asrul Sani”. Hasil pembelajaran apresiasi drama dengan menggunakan teknik bermain peran dapat dilaksanakan dengan baik dan berhasil. Hal ini terbukti dari perubahan hasil belajar siswa pada nilai prates 55,50 meningkat menjadi 7,38 pada nilai postes, pada dasarnya penelitian ini marupakan penelitian mengenai pembelajaran drama, namun penelitian ini menekankan kepada teknik bermain peran. Penelitian relevan yang keempat dilakukan oleh Elizza Fandera dengan judul “Penerapan Model Demonstrasi dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Teks Berita pada Siswa Kelas XI SMA Cisarua”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran demonstrasi dalam meningkatkan kemampuan membaca teks berita pada siswa kelas XI SMA Cisarua, berdasarkan hasil analisis data, hipotesis yang pertama terbukti kebenarannya bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan kamampuan membaca teks berita. Dapat terlihat dari adanya nilai membaca di kelas eksperimen. Nilai rata-rata siswa yang awalnya 5,48 menjadi 8,46. Hal ini menunjukan bahwa model demonstrasi dapat meningkatkan kemamouan mambaca teks berita. 73 Penelitian relevan yang ke lima dilakukan oleh Tutut Sri Nurul Musarofa dengan judul skripsi “ Peningkatan Kemampuan Membaca Ekspresif Puisi Siswa Kelas III SDN Wirilegi Melalui Penerapan Metode Demonstrasi” Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan membaca ekspresifpuisi siswa kelas III SDN Wirolegi 05 Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember tahun pelajaran 2009-2010. Hal ini jelas tergambar dari nilai yang dicapai siswa pada siklus I dan siklus II. Pada 73 Elizza Fandera, Abstrak Skripsi, Penerapan Model Demonstrasi dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Teks Berita pada Siswa Kelas XI SMA Cisarua, terdapat di perpustakaan FKIP Universitas Pakuan Bogor. 39 siklus I hanya terdapat 21siswa 72,41 yang mencapai KKM sedangkan pada siklus II terdapat 27siswa 89,65 yang mencapai KKM. 74 Selain kelima penelitian diatas ada juga penelitian yang dilakukan oleh Rini Pratiwi Sugihartini dengan judul “Peningkatan Keterampilan Membaca Puisi Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Siswa Kelas X SMA N 4 CIAMPEA.” Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pakuan Bogor 2011. Menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil tes pertama prates terdapat perbedaan kemampuan membaca puisi. Perbedaan tersebut dapat dilihat berdasarkan nilai rata-rata. Nilai rata-rata yang diperoleh dalam tes kemampuan membaca puisi prates adalah 52,4. Dan nilai rata-rata yang diperoleh dalam tes kemampuan menulis resensi buku pengetahuan dengan menggunakan teknik peta pikiran postes adalah 89,13. Hasil tersebut menunjukan bahwa siswa mengalami peningkatan kemampuan membaca dengan menggunakan model demonstrasi. 74 Tutut Sri Nurul Musarofah Skripsi BAB V: Peningkatan Kemampuan Membaca Ekspesi Puisi Siswa Kelas III SDN Wirolegi 05 Melalui Penerapan Metode Demonstrasi. Terdapat di http:litabamas-sb.infopembelajaran-puisi-dengan-menggunaan-metode-demonstrasi- survey-pada-siswa-kelas-viii-smp-wilayah-bina-1-kabupaten-lebak-tentang-minat-terhadap- apresiasi-puisi-oleh-mohamad-soleh 93

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MAN XI Jakarta, tepatnya di Jl. Haji Gandun No.60 Lebak Bulus Kec. Cilandak Jakarta Selatan. dan waktu pelaksanaan penelitian pada semester genapl tahun ajaran 20122013 bulan Maret –Mei 2013.

2. Metode penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis adalah penelitian yang menggambarkan dan menginterpretasikan suatu objek sesuai dengan apa adanya. 1 Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan dapat menggambarkan secara sistematik fakta dan karakteristik objek yang diteliti secara tepat yang ditunjang oleh data- data yang diperoleh melalui penelitian langsung berupa penyebaran angket minat belajar sastra dengan metode demontrasi. Variabel yang diteliti bisa tunggal satu variabel bisa juga lebih dari satu variabel

3. Populasi dan Sample

a. Populasi Menurut Suharsimi Arikunto, populasi adalah keseluruhan objek-objek penelitian. 2 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa X di MAN XI Jakarta, yang terdiri dari lima kelas yang masing-masing berjumlah 35 orang. b. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. 3 Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-5 yang berjumlah 35 orang. Metode pengambilan sample dilakukan dengan purpossive sampling pemilihan sampel 1 Sukardi. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara. h.87 2 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Jakarta: Rineka Cipta, 2002, h. 115 3 Tritanto. Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependididkan. jakarta: Kencana, 2010, h. 197 bertujuan, yaitu metode pemilihan sampel secara tidak acak memilih subjek bukan berdasarkan strata, random, atau daerah tertentu. c. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan tujuan penelitian. Tujuanya adalah untuk memperoleh informasi mengenai peran metode Demontrasi dalam menumbuhkan minat belajar sastra siswa. Bentuk angket yang digunakan adalah angket langsung yang bersifat tertutup. Adapun kisi-kisi instrumen yang digunakan dalam pembuatan angket adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Kisi-kisi Instruman Penelitian Dimensi Indikator No Butir Soal Jumlah Positif Negatif Minat Belajar Sastra Siswa  Perhatian terhadap pelajaran 1,2,3,9 4,10 6  Rasa ingin tahu - 5,6 2  Menyelesaikan tugas 7 8 2  Semangat siswa 11 12 2  Guru pengajar 13,14,15, 16,17,18 6  Metode Pembelajaran 19,20, 21 22,23,24 6 TOTAL 24 Untuk mengetahui minat belajar siswa pada pembelajaran sastra dengan metode demonstrasi ini. Penulis membuat 24 peranyataan, 12 pernyataan positif dan 12 pernyataan negatif yang mencakup indikator di atas, pernyataanya sebagai berikut. Tabel 3.2 Angket Penelitian No Pernyataan Nilai Ket SS S B KS TS 1 Saya menyukai pelajaran sastra dengan metode Demonstrasi 2 Saya berusaha menjawab pertanyaan dari guru sastra walaupun, jawabanya belum tentu benar. 3 Saya selalu memperhatikan ketika guru sastra sedang menjelaskan meteri. 4 Menurut saya pelajaran sastra adalah pelajaran yang sulit, meskipun menggunakan metode Demonstrasi. 5 Saya tidak menjawab pertanyaan yang diberikan guru sastra dikarenakan takut salah. 6 Saya sering mengobrol ketika guru sedang menjelaskan materi sastra dengan metode Demonstrasi. 7 Saya berusaha menanyakan kepada guru atau teman untuk materi pelajaran sastra yang belum saya pahami. 8 Saya malu bertanya kepada guru dan teman, walaupun saya belum mengerti materi sastra yang diberikan guru. 9 Saya senang mengerjakan tugas sastra yang disampaikan guru menggunakan metode Demonstrasi walaupun hanya tugas latihan. 10 Saya malas mengerjakan tugas sastra karena tidak bisa dan tidak mau menayakan kepada teman 11 Saya tidak merasakan putus asa jika mengalami kesulitan dalam belajar sastra. 12 Saya akan melihat jawaban teman jika dalam pelajaran sastra mendapatkan tugas atau PR yang sulit. 13 Guru sastra dapat menyampaikan materi dengan metode Demonstrasi dengan baik, sehingga saya dapat mengerti dengan cepat 14 Guru sastra dengan metode Demonstrasi mampu menciptakan suasana kelas yang menyenangkan, sehingga membangkitkan minat belajar sastra saya 15 Guru sastra memberikan gambaran yang jelas terhadap materi sastra yang dijelaskan dengan metode Demonstrasi 16 Guru menyampaikan materi menggunakan metode Demonstrasi dengan suara yang kurang lantangkeras 17 Guru sastra kurang menguasai meteri yang disampaikan atau diajarkan dengan menggunakan metode Demonstrasi. 18 Guru sastra tidak terampil dalam membuat siswa aktif dalam pembelajaran meskipun menggunakan metode Demonstrasi. 19 Metode Demonstrasi meningkatkan rasa ingin tahu saya terhadap pelajaran sastra.. 20 Metode Demontrasi yang digunakan guru sastra dikelas menambah pengetahuan sastra saya. 21 Dengn metode Demonstrasai dapat memusatkan perhatian saya ketika belajar sasta. 22 Menurut saya metode Demonstrasi yang digunakan guru sastra adalah metode yang kurang menarik dan membosankan. 23 Menurut saya pembelajaran dengan menggunakan metode Demonstrasi menghabiskan banyak waktu 24 Pembelajaran materi sastra dengan menggunakan metode Demonstrasi sulit dimengerti. Keterangan: SS = Sangat Setuju KS = Kurang Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju B = Biasa

Dokumen yang terkait

Efektivitas metode demonstrasi pada pembelajaran PAI hubungan dengan motivasi belajar siswa di SMP PGRI i Ciputat Tengerang Selatan

1 12 115

Peningkatan Minat Belajar Akuntansi Dengan Metode Peer Teaching Pada Konsep Jurnal Umum Dan Laporan Keuangan Siswa Kelas Xi Di Sma Darussalam Ciputat

0 6 170

Motivasi berprestasi dikalangan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) V Cilincing Jakarta Utara

0 12 36

PEMBELAJARAN MEMAHAMI INFORMASI DENGAN MENDENGARKAN BERITA DI KELAS XI Pembelajaran Memahami Informasi Dengan Mendengarkan Berita Di Kelas Xi Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Boyolali.

0 1 15

PENDAHULUAN Pembelajaran Memahami Informasi Dengan Mendengarkan Berita Di Kelas Xi Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Boyolali.

0 1 5

PEMBELAJARAN MEMAHAMI INFORMASI DENGAN MENDENGARKAN BERITA DI KELAS XI Pembelajaran Memahami Informasi Dengan Mendengarkan Berita Di Kelas Xi Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Boyolali.

0 3 18

EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA KELAS XI IPA MADRASAH ALIYAH NEGERI Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 24

EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA KELAS XI IPA MADRASAH ALIYAH NEGERI KARANGANYAR Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 14

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MEDAN.

0 0 34

HUBUNGAN PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH: Studi Korelasional Pada Siswa Kelas XI Sekolah Madrasah Aliyah Negeri Sukamanah.

4 43 45