Data Hasil Angket Pertanyaan Negatif

60 Tabel 4.2.6 Saya akan melihat jawaban teman jika dalam pelajaran sastra mendapatkan tugas ataw PR yang sulit. NO ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI F PERSENTASE 2. Sangat Setuju 1 2,94 Setuju 2 5,88 Biasa 10 29,41 Kurang Setuju 12 35,29 Tidak Setuju 9 26,47 JUMLAH 34 100 Berdasarkan tabel di atas dapat diambil simpulan bahwa siswa tidak akan melihat jawaban teman jika dalam pelajaran sastra mendapatkan tugas atau PR yang sulit. Hal ini terbukti dengan adanya jawaban responden yang menyatakan KURANG SETUJU sebanyak 35,29. Tabel 4.2.7 Guru sastra menyampaikan materi menggunakan Metode Demontrasi dengan suara yang kurang lantang atau keras. NO ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI F PERSENTASE 1. Sangat Setuju 3 8,82 Setuju 1 2,94 Biasa 10 29,41 Kurang Setuju 9 26,47 Tidak Setuju 11 32,35 JUMLAH 34 100 Berdasarkan tabel di atas dapat diambil simpulan bahwa guru sastra menyampaikan materi menggunakan Metode Demontrasi dengan suara yang lantang atau keras. Hal ini terbukti dangan adanya jawaban responden yang menyatakan TIDAK SETUJU sebanyak 32,35. 61 Tabel 4.1.8 Guru sastra kurang menguasai materi yang disampaikan atau di ajarkan. NO ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI F PERSENTASE 1. Sangat Setuju 0,00 Setuju 0,00 Biasa 3 8,82 Kurang Setuju 8 23,53 Tidak Setuju 23 67,65 JUMLAH 34 100 Berdasarkan tabel di atas dapat diambil simpulan bahwa guru sastra menguasai materi yang disampaikan atau di ajarkan . Hal ini terbukti dangan adanya jawaban responden yang menyatakan TIDAK SETUJU sebanyak 67,65. Tabel 4.2.9 Guru sastra tidak terampil dalam membuat siswa aktif dalam pembelajaran. NO ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI F PERSENTASE 1. Sangat Setuju 1 2,94 Setuju 1 2,94 Biasa 6 17,65 Kurang Setuju 10 29,41 Tidak Setuju 16 41,06 JUMLAH 34 100 Berdasarkan tabel di atas dapat diambil simpulan bahwa guru sastra terampil dalam membuat siswa aktif dalam pembelajaran . Hal ini terbukti dangan adanya jawaban responden yang menyatakan TIDAK SETUJU sebanyak 41,06 . 62 Tabel 4.2.10 Metode Demontrasi yang digunakan guru sastra adalah metode yang kurang menarik dan membosankan. NO ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI F PERSENTASE 1. Sangat Setuju 0,00 Setuju 2 5,88 Biasa 6 17,65 Kurang Setuju 10 29,41 Tidak Setuju 16 47,06 JUMLAH 34 100 Berdasarkan tabel di atas dapat diambil simpulan bahwa Metode Demontrasi yang digunakan guru sastra adalah metode yang menarik dan tidak membosankan. Hal ini terbukti dengan adanya jawaban responden yang menyatakan TIDAK SETUJU sebanyak 47,06. Tabel 4.2.11 Pembelajaran dengan menggunakan Metode Demontrasi menghabiskan banyak waktu. NO ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI F PERSENTASE 1. Sangat Setuju 0,00 Setuju 1 2,94 Biasa 9 26,47 Kurang Setuju 8 32,35 Tidak Setuju 13 38,24 JUMLAH 34 100 Berdasarkan tabel di atas dapat diambil simpulan bahwa Pembelajaran dengan menggunakan Metode Demontrasi tidak perlu menghabiskan banyak waktu . Hal ini terbukti dengan adanya jawaban responden yang menyatakan TIDAK SETUJU sebanyak 38,24. 63 Tabel 4.2.12 Pembelajaran materi sastra dengan menggunakan Metode Demontrasi sulit dimengerti. NO ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI F PERSENTASE 1. Sangat Setuju 0,00 Setuju 0,00 Biasa 10 29,41 Kurang Setuju 13 38,24 Tidak Setuju 14 32,35 JUMLAH 34 100 Berdasarkan tabel di atas dapat diambil simpulan bahwa Pembelajaran materi sastra dengan menggunakan Metode Demontrasi mudah dimengerti . Hal ini terbukti dengan adanya jawaban responden yang menyatakan KURANG SETUJU sebanyak 38,24. Setelah data angket dianalisis, langkah selanjutnya adalah menginterpretasikan data tersebut dengan mencari jumlah rata-rata nilai persentase yang terdapat dalam tabel. Dalam menginterpretasikan nilai rata-rata dari persentase yang diperoleh, penulis menentukan beban kategori jawaban sebagai berikut: a. Data Hasil Angket Pernyataan Positif Tabel 4.3.1 Nilai Rata-rata Angket pada Pernyataan Positif No Butir Soal Angket Persentase SS S B KS TS 1 Saya menyukai pelajaran sastra. 20,59 52,94 23,53 2,94 0,00 2 Saya berusaha menjawab pertanyaan dari guru sastra walaupun, jawabanya belum tentu benar. 20,59 55,88 20,59 2,94 0,00 3 Saya selalu memperhatikan ketika guru sastra sedang 44,12 41,18 8,82 2,94 9,24 64 menjelaskan meteri. 4 Saya berusaha menanyakan kepada guru atau teman untuk materi pelajaran sastra yang belum saya pahami. 41,18 26,47 23,53 2,94 5,88 5 Saya senang mengerjakan tugas sastra yang disampaikan guru menggunakan metode Demonstrasi walaupun hanya tugas latihan. 14,71 50,00 29,41 2.94 2,94 6 Saya tidak merasakan putus asa jika mengalami kesulitan dalam belajar sastra. 35,29 44,12 20,59 0,00 0,00 7 Guru sastra dapat menyampaikan materi dengan metode Demonstrasi dengan baik, sehingga saya dapat mengerti dengan cepat. 47,06 35,29 17,65 0,00 0,00 8 Guru sastra dengan metode Demonstrasi mampu menciptakan suasana kelas yang menyenangkan, sehingga membangkitkan minat belajar sastra saya. 44,12 29,41 14,71 8,82 2,94 9 Guru sastra memberikan gambaran yang jelas terhadap materi sastra yang dijelaskan dengan metode Demonstrasi. 41,18 38,24 14,71 2,94 2,94 10 Metode Demonstrasi meningkatkan rasa ingin tahu saya terhadap pelajaran sastra.. 26,47 47,06 20,59 5,88 0,00 11 Metode Demonstrasi yang digunakan guru sastra dikelas menambah pengetahuan sastra saya. 29,41 52,44 14,71 2,94 0,00 12 Dengn metode Demonstrasi dapat memusatkan perhatian saya ketika belajar sasta. 26,47 41,18 26,47 2,94 2,94 RATA-RATA 32,60 42,85 19,61 3,19 2,24 b. Data Hasil Angket Pernyataan Negatif Tabel 4.3.2 Nilai Rata-rata Angket pada Pernyataan Negatif No Butir Soal Angket Persentase 65 SS S B KS TS 1 Menurut saya pelajaran sastra adalah pelajaran yang sulit, meskipun menggunakan metode Demonstrasi. 5,88 11,76 44,12 35,29 2,94 2 Saya tidak menjawab pertanyaan yang diberikan guru sastra dikarenakan takut salah. 2,94 11,70 41,68 11,76 32,35 3 Saya sering mengobrol ketika guru sedang menjelaskan materi sastra dengan metode Demonstrasi. 2,94 2,94 44,12 29,41 20,59 4 Saya malu bertanya kepada guru dan teman, walaupun saya belum mengerti materi sastra yang diberikan guru. 0,00 17,65 11,76 26,47 44,12 5 Saya malas mengerjakan tugas sastra karena tidak bisa dan tidak mau menayakan kepada teman 0,00 2,94 11,76 23,53 61,76 6 Saya akan melihat jawaban teman jika dalam pelajaran sastra mendapatkan tugas atau PR yang sulit. 2,94 5,88 29,41 35,29 27,47 7 Guru sastra menyampaikan materi menggunakan metode Demonstrasi dengan suara yang kurang lantangkeras 8,82 2, 94 29,41 26,47 32,35 8 Guru sastra kurang menguasai meteri yang disampaikan atau diajarkan dengan menggunakan metode Demonstrasi. 0,00 0,00 8,82 23,53 67,65 9 Guru sastra tidak terampil dalam membuat siswa aktif dalam pembelajaran meskipun menggunakan metode Demonstrasi. 2,94 2,94 17,65 29,41 41,06 10 Menurut saya metode Demonstrasi yang 0,00 5,88 17,65 29,41 47,06 66 digunakan guru sastra adalah metode yang kurang menarik dan membosankan. 11 Menurut saya pembelajaran dengan menggunakan metode Demonstrasi menghabiskan banyak waktu 0,00 2,94 26,47 32,35 38,34 12 Pembelajaran materi sastra dengan menggunakan metode Demonstrasi sulit dimengerti. 0,00 0,00 29,41 38,24 32,35 RATA-RATA 2,21 5,63 26,02 28,43 37,34s Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Minat Belajar Siswa pada Pembelajaran Sastra dengan Metode Demonstrasi di Kelas X MAN XI Jakarta sangat besar. Hal ini terbukti dengan jawaban responden pada pernyataan positif dengan jumlah rata-rata 32,60 menyatakan SANGAT SETUJU, 42,85 menyatakan SETUJU, 19,61 menyatakan BIASA, 3,19 Menyatakan KURANG SETUJU, dan 2,24 menyatakan TIDAK SETUJU. Sedangkan pada pertanyaan negatif jawaban responden dengan jumlah rata rata 37,34 menyatakan TIDAK SETUJU, 5,63 menyatakan KURANG SETUJU, 26,02 menyatakan BIASA, 5,63 Menyatakan SETUJU, dan 2,21 menyatakan SANGAT SETUJU.

D. Pembahasan

Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarah kepada situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan tertentu kepadanya. Jadi minat mengarahkan individu terhadap suatu objek atas dasar senang atau tidak senang. Kaitannya dengan kegiatan belajar yaitu ketika kegiatan belajar tercipta apabila minat belajar yang ada di dalam diri peserta didik mengarah secara kuat kearah tingkah laku tertentu yaitu belajar. Hasil yang diperoleh melalui perhitungan angket yang telah diisi oleh siswa menunjukkan bahwa pengaruh metode demontrasi terhadap minat belajar sastra 67 tergolong baik. Hal ini dibuktikan dengan persentase yang tinggi pada pertanyaan positif yaitu sebanyak 32,60 menyatakan SANGAT SETUJU, 42,85 menyatakan SETUJU, 19,61 menyatakan BIASA, 3,19 Menyatakan KURANG SETUJU, dan 2,24 menyatakan TIDAK SETUJU. Sedangkan pada pertanyaan negatif jawaban responden dengan jumlah rata rata 37,34 menyatakan TIDAK SETUJU, 5,63 menyatakan KURANG SETUJU, 26,02 menyatakan BIASA, 5,63 Menyatakan SETUJU, dan 2,21 menyatakan SANGAT SETUJU. Dengan demikian, terlihat adanya ketertarikan siswa kelas X-5 MA NEGERI 11 JAKARTA dalam belajar sastra dengan menggunakan metode demontrasi. Sesuai dengan pendapat M. Buchori bahwa pemilihan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep yang diajarkan sangat mendorong siswa untuk memperhatikan pelajaran, mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, serta dapat menyelasaikan tugas dengan baik. 1 Keunggulam metode demontrasi ini adalah; a. Perhatian siswa akan dapat terpusat sepenuhnya pada anak yang didemontrasikan. b. Memberikan pengalaman praktis yang dapat membentuk ingatan yang kuat dan keterampilan dalam berbuat. c. Hal-hal yang menjadi teka-teki siswa dapat terjawab melalui demontrasi. d. Menghindarkan kesalahan siswa dalam mengambil suatu kesimpulan, karena mereka mengamati secara langsung jalanya proses demontrasi yang diadakan. Meskipun proses belajar-mengajar berjalan baik, namun ada beberapa hal yang tetap harus diperhatikan, salah satunya pemberian tugas. Pemberian tugas atau soal-soal latihan disesuaikan dengan tingkat kemampuan berpikir siswa. Secara umum siswa mengalami kesulitan dalam mendemontrasikan pembacaan puisi pada awalnya, namun setelah diberikan pengarahan dan latihan oleh guru siswa terlihat antusias. Walaupun masih terdapat beberapa siswa yang sering mengeluh ketika diberikan tugas tersebut. 1 M. Buchori, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2001, h. 12 68 Dengan demikian, peneliti beranggapan sebagian siswa masih belum siap menerima suasana atau metode baru yang diterapkan dalam pembelajaran sastra. Mungkin masalah ini timbul karena faktor kebiasaan siswa dengan metode- metode yang terdahulu yang sering dipergunakan. Menurut Burghard kebiasaan itu timbul karena proses penggunaan kecenderungan respon dengan menggunakan stimulus yang berulang-ulang. 2 Dengan demikian, minat siswa dalam belajar sastra dapat meningkat jika guru membiasakan mengunakan metode yang tepat atau sesuai dengan tujuan dan bervariasi. 2 Burghard, Psikologi Pendidikan, terjemahan dari Educational Psychology oleh M.Ali Sobri 69

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri XI Jakarta. Dapat disimpulkan bahwa: 1. Minat belajar siswa pada pembelajaran sastra dengan Metode Demonstrasi termasuk dalam ketegori baik. Hasil ini diperoleh dari perhitungan analisis deskriptif dengan persentase yang tinggi pada pertanyaan positif yang mengacu pada indikator minat belajar sisswa, yaitu sebanyak 32,60 menyatakan SANGAT SETUJU, 42,85 menyatakan SETUJU. Pada pernyataan positif semakin tinggi jumlah siswa yang menyatakan SETUJU, maka siswa akan semakin berminat terhadap pembelajaran sastra. Sedangkan pada pertanyaan negatif jawaban responden juga tergolong baik, dengan jumlah rata rata 37,34 menyatakan TIDAK SETUJU, 5,63 menyatakan KURANG SETUJU. Pada pernyataan negatif semakin tinggi siswa yang menyatakan TIDAK SETUJU maka siswa semakin berminat terhadap pembelajaran sastra. Dengan demikian, terlihat adanya ketertarikan siswa kelas X-5 MA NEGERI 11 JAKARTA dalam belajar sastra dengan menggunakan metode demontrasi. 2. Pembelajaran sastra dengan menggunakan Metode Demonstrasi merupakan hal yang tepat karena siswa dapat mempelajari dan terlibat langsung, sehingga eksistensi siswa lebih terlihat dan pembelajaran lebih berkesan. Hal ini terbukti dengan adanya partisipasi seluruh siswa satu persatu membacakan puisi di depan kelas. Namun pada prosesnya terdapat kendala yaitu kurang percaya dirinya siswa untuk membacakan puisi di depan kelas.

Dokumen yang terkait

Efektivitas metode demonstrasi pada pembelajaran PAI hubungan dengan motivasi belajar siswa di SMP PGRI i Ciputat Tengerang Selatan

1 12 115

Peningkatan Minat Belajar Akuntansi Dengan Metode Peer Teaching Pada Konsep Jurnal Umum Dan Laporan Keuangan Siswa Kelas Xi Di Sma Darussalam Ciputat

0 6 170

Motivasi berprestasi dikalangan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) V Cilincing Jakarta Utara

0 12 36

PEMBELAJARAN MEMAHAMI INFORMASI DENGAN MENDENGARKAN BERITA DI KELAS XI Pembelajaran Memahami Informasi Dengan Mendengarkan Berita Di Kelas Xi Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Boyolali.

0 1 15

PENDAHULUAN Pembelajaran Memahami Informasi Dengan Mendengarkan Berita Di Kelas Xi Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Boyolali.

0 1 5

PEMBELAJARAN MEMAHAMI INFORMASI DENGAN MENDENGARKAN BERITA DI KELAS XI Pembelajaran Memahami Informasi Dengan Mendengarkan Berita Di Kelas Xi Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Boyolali.

0 3 18

EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA KELAS XI IPA MADRASAH ALIYAH NEGERI Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 24

EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA KELAS XI IPA MADRASAH ALIYAH NEGERI KARANGANYAR Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 14

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MEDAN.

0 0 34

HUBUNGAN PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH: Studi Korelasional Pada Siswa Kelas XI Sekolah Madrasah Aliyah Negeri Sukamanah.

4 43 45