Kondisi Ekonomi TINJAUAN PUSTAKA

penghimpunan dana dari berbagai sumber yang menjadi beban rugi laba antara lain adalah: beban personalia, administrasi dan umum, dan beban lainnya. Premi Risiko, Penanaman dana dalam aktiva produktif terutama dalam bentuk kredit memiliki potensi risiko yang dapat menimbulkan kerugian bagi bank. Oleh karena itu dalam menentukan besarnya tingkar bunga kredit yang dikenakan bank kepada nasabah debiturnya, faktor risiko di samping biaya-biaya yang telah dijelaskan perlu dimasukkan sebagai komponen penentu terhadap bunga kredit yang nantinya dibebankan kepada debitur. Premi risiko dapat diketahui dari pengalaman bank dalam pengolahan kredit yaitu dengan melakukan penilaian atas kualitas kredit. Semakin besar jumlah kredit yang masuk dalam kelompok kredit bermasalah semakin tinggi risiko yang dihadapi bank.

II.7. Kondisi Ekonomi

Keadaan politik suatu negara dapat mempengaruhi kondisi perekonomian negara tersebut, jika suatu negara dalam kondisi politik yang stabil dapat dilihat dari kebijakan ekonominya. Adapun maksud penilaian terhadap kondisi ekonomi adalah untuk mengetahui sampai sejauhmana kondisi-kondisi yang mempengaruhi perekonomian seperti kebijakan tentang jumlah uang yang beredar, kebijakan tentang jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN dan kebijakan lainnya yang akan memberikan dampak positif maupun negatif terhadap perusahaan yang memperoleh kredit tersebut. Universitas Sumatera Utara Untuk memungkinkan penilaian terhadap kondisi ekonomi ini perlu dipelajari masalah-masalah politik budaya, kebijakan-kebijakan pemerintah setempat, peraturan-peraturan moneter, perpajakan, anggaran belanja negara don konjungtur perekonomian lainnya. Kebijakan Moneter adalah kebijakan pemerintah melalui Bank Sentral dalam mengatur keuangan dan perkreditan jumlah uang yang beredar, batas-batas pemberian kredit, tinggi rendahnya tingkat bunga, dan sebagainya Siamat, 2001. Kebijakan moneter sebagai salah satu bagian dari kebijakan ekonomi makro pada dasarnya merupakan kebijakan pengendalian jumlah uang beredar agar sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dalam suatu sistem perekonomian. Melalui pengendalian jumlah uang beredar tersebut diharapkan dapat dicapai suatu tingkat pertumbuhan ekonomi tanpa menyebabkan terjadinya inflasi akibat bertambahnya jumlah uang beredar yang mendorong permintaan akan barang-barang atau disebut demand pull inflation. Menurut Mankiw 2007 mengatakan bahwa pertumbuhan jumlah uang akan menentukan tingkat inflasi, jadi teori kuantitas uang menyatakan bahwa bank sentral, yang mengawasi jumlah uang yang beredar, memiliki kendali tertinggi atas tingkat inflasi. Jika bank sentral mempertahankan jumlah uang yang beredar tetap stabil, tingkat harga akan stabil. Jika bank sentral meningkatkan jumlah uang yang beredar dengan cepat, tingkat harga akan meningkat dengan cepat. Sasaran kebijakaan moneter yang ingin dicapai oleh otoritas moneter di Indonesia pada prinsipnya adalah pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga dan tingkat bunga, dan keseimbangan neraca pembayaran serta untuk mencapai pemenuhan kesempatan kerja untuk mencapai sasaran kebijakan moneter tersebut Universitas Sumatera Utara Bank Indonesia sebagai otoritas moneter melakukan tugas pengendalian moneter yang meliputi perencanaan, pemantauan, dan pengambilan kebijakan. Dalam aspek perencanaan, Bank Indonesia melakukan penelitian mengenai hubungan-hubungan yang terkait sehingga dapat diketahui berapa sesungguhnya jumlah uang yang dibutuhkan dalam perekonomian untuk suatu periode tertentu.

II.8. Risiko Inflasi pada Kredit