Tabel IV.3. Hasil Uji Autokorelasi Model
Durbin-Watson
1 1.468
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Dari Tabel IV.3 dapat dilihat bahwa nilai Durbin Watson DW adalah 1,468
dan sesuai yang disampaikan oleh Santoso 2003 yang menjadi patokan terjadi tidaknya autokorelasi adalah jika angka D–W diantara -2 sampai +2 yang berarti
tidak ada autokorelasi, dengan demikian angkanilai Durbin Watson 1,468 berada diantara angka patokan, ini menunjukkan bahwa tidak adanya autokorelasi antar
variabel bebas yang diteliti.
IV.1.4. Hasil Uji Hipotesis 1
Dalam pengujian yang dilakukan terhadap hipotesis dengan menggunakan
persamaan regresi liner berganda seperti pada Tabel IV.4 berikut ini. Tabel IV.4. Hasil Uji Determinasi Rasio Keuangan dengan Kredit Modal Kerja
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .706
a
.498 .385
.06459 a. Predictors: Constant, RETURN ON EQUITY, DEBT TO ASSET RATIO, CURRENT RATIO,
RETURN ON INVESMENT, QUICK RATIO, LONGTERM DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN TO SALES RATIO
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Dari Tabel IV.4 dapat dilihat bahwa R koefisien korelasi berganda antara
variabel Current Ratio X
1
, Quick Ratio X
2
, Debt to Asset Ratio X
3
, Longterm Debt to Equity Ratio X
4
, Net Profit to Sales Ratio X
5
, Return on Invesment X
6
,
Universitas Sumatera Utara
Return on Equity X
7
secara simultan terhadap rasio kredit modal kerja yang disetujui dan dimohon Y sebesar 0,706 korelasi ini tergolong kuatbaik. Sedangkan
untuk menyatakan secara bersama-sama simultan, mengenai besar kecilnya kontribusi sumbangan variabel Current Ratio X
1
, Quick Ratio X
2
, Debt to Asset Ratio X
3
, Longterm Debt to Equity Ratio X
4
, Net Profit to Sales Ratio X
5
, Return on Invesment X
6
, Return on Equity X
7
secara simultan terhadap rasio kredit modal kerja yang dimohon dan disetujui Y atau R
2
koefisien determinan dari persamaan
regresi adalah sebesar 49,8, artinya bahwa persamaan model analisa hanya mampu memberikan penjelasan pengaruh ukuran Current Ratio X
1
, Quick Ratio X
2
, Debt to Asset Ratio X
3
, Longterm Debt to Equity Ratio X
4
, Net Profit to Sales Ratio X
5
, Return on Invesment X
6
, Return on Equity X
7
secara simultan terhadap rasio
kredit modal kerja yang disetujui dan dimohon Y adalah sebesar 49,8 sedangkan
sisanya 51,2 ditentukan oleh faktor variabel lain. Setelah nilai R
2
koefisien determinasi diperoleh, maka langkah selanjutnya
melakukan uji F statistik, di mana hasilnya dapat dilihat pada Tabel IV.5 berikut ini: Tabel IV.5. Hasil Uji F Rasio Keuangan dengan Kredit Modal Kerja
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Regression .128
7 .018
4.395 .002
a
Residual .129
31 .004
1
Total .258
38
a. Predictors: Constant, RETURN ON EQUITY, DEBT TO ASSET RATIO, CURRENT RATIO, RETURN ON INVESMENT, QUICK RATIO, LONGTERM DEBT TO EQUITY RATIO, NET
PROFIT MARGIN TO SALES RATIO b. Dependent Variable: RASIO KREDIT
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel IV.5 diperoleh nilai F
hitung
sebesar 4,395 dengan ketentuan á=0,05, df =31 sebagai penyebut, 7 sebagai pembilang, mencari nilai F
tabel
menggunakan tabel F, maka nilai F
tabel
sebesar 2,31 interpolasi, ternyata nilai F
hitung
F
tabel
atau 4,395 2,33 sedangkan nilai signifikan F
hitung
= 0,002 dengan tingkat signifikan á = 0,05 yang artinya bahwa nilai signifikan F
hitung
≤ 0,05 atau 0,002 ≤ 0,05, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah menolak H
yang berarti Rasio Keuangan yang terdiri dari Current Ratio X
1
, Quick Ratio X
2
, Debt to Asset Ratio X
3
, Longterm Debt to Equity Ratio X
4
, Net Profit to Sales Ratio X
5
, Return on Investment X
6
, Return on Equity X
7
secara bersama-sama atau simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap rasio kredit modal kerja Y, sehingga
model regresi dapat dipakai untuk memprediksi rasio kredit modal kerja Y, maka langkah selanjutnya melakukan uji t statistik, di mana hasilnya dapat dilihat pada
Tabel IV.6 berikut ini:
Tabel IV.6. Hasil Uji t Rasio Keuangan dengan Kredit Modal Kerja
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error Beta
t Sig.
Constant .674
.063 10.694
.000 CURRENT RATIO
.015 .012
.188 1.261
.217 QUICK RATIO
.058 .022
.459 2.639
.013 DEBT TO ASSET RATIO
.491 .197
.432 2.490
.018 LONGTERM DEBT TO
EQUITY RATIO -.303
.149 -.343
-2.033 .051
NET PROFIT MARGIN TO SALES RATIO
.393 .223
.319 1.760
.008 RETURN ON INVESMENT
-.292 .152
-.297 -1.918
.064 1
RETURN ON EQUITY .500
.181 .611
2.768 .009
Universitas Sumatera Utara
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error Beta
t Sig.
Constant .674
.063 10.694
.000 CURRENT RATIO
.015 .012
.188 1.261
.217 QUICK RATIO
.058 .022
.459 2.639
.013 DEBT TO ASSET RATIO
.491 .197
.432 2.490
.018 LONGTERM DEBT TO
EQUITY RATIO -.303
.149 -.343
-2.033 .051
NET PROFIT MARGIN TO SALES RATIO
.393 .223
.319 1.760
.008 RETURN ON INVESMENT
-.292 .152
-.297 -1.918
.064 1
RETURN ON EQUITY .500
.181 .611
2.768 .009
a. Dependent Variable: RASIO KREDIT Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Dari Tabel IV.6 bahwa persamaan regresi berganda dirumuskan sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+b
5
X
5
+ b
6
X
6
+ b
7
X
7
+ e
Y = 0,674+0,015 X
1
+ 0,058X
2
+ 0,491X
3
- 0,303X
4
+0,393X
5
-0,296X
6
+ 0,5X
7
+ e
Di mana : Y = Rasio Kredit Modal
X
1
= Current Ratio X
2
= Quick Ratio X
3
= Debt to Asset Ratio X
4
= Longterm Debt to Equity Ratio X
5
= Net Profit to Sales Ratio X
6
= Return on Invesment X
7
= Return on Equity e = epsilon atau variabel yang tidak diteliti
Dari hasil persamaan regresi berganda tersebut, Konstanta sebesar positif 0,674 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan atau 0 nilai dari variabel bebas,
Universitas Sumatera Utara
maka nilai rasio kredit modal kerja yang disetujui Y adalah sebesar 0,674. Hasil persamaan regresi berganda tersebut, masing-masing variabel bebas dapat
diinterpretasikan pengaruhnya terhadap rasio kredit modal kerja yang disetujui Y sebagai berikut:
1. Current Ratio X
1
memiliki koefisien bertanda positif sebesar 0,015, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak berubah, maka
perubahan Current Ratio sebesar 1 akan menaikkan rasio kredit modal kerja sebesar 0,015 x 100 = 1,5.
2. Quick Ratio X
2
memiliki koefisien bertanda positif sebesar 0,058, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak berubah, maka
perubahan variabel Current Ratio sebesar 1 akan menaikkan rasio kredit modal kerja sebesar 0,058 x 100 =5,8.
3. Debt to Asset Ratio X
3
memiliki koefisien bertanda positif sebesar 0,491, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak
berubah, maka perubahan variabel Debt to Asset Ratio sebesar 1 akan menaikkan rasio kredit modal kerja sebesar 0,491 x 100 = 49,1.
4. Longterm Debt to Equity Ratio X
4
memiliki koefisien bertanda negatif sebesar 0,303, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap
tidak berubah, maka perubahan variabel Longterm Debt to Equity Ratio sebesar 1 akan menurunkan rasio kredit modal kerja sebesar 0,303 x 100 =
30,3.
Universitas Sumatera Utara
5. Net Profit to Sales Ratio X
5
memiliki koefisien bertanda positif sebesar 0,393, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak
berubah, maka perubahan variabel Net Profit to Sales Ratio sebesar 1 akan menaikkan rasio kredit modal kerja sebesar 0,393 x 100 = 39,3.
6. Return on Invesment X
6
memiliki koefisien bertanda negatif sebesar 0,296, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak
berubah, maka perubahan variabel Return on Invesment sebesar 1 akan menurunkan rasio kredit modal kerja sebesar 0,296 x 100 = 29,6.
7. Return on Equity X
7
memiliki koefisien bertanda positif sebesar 0,5, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak
berubah, maka perubahan variabel Return On Equity sebesar 1 akan menaikkan rasio kredit modal kerja sebesar 0,5 x 100 = 50.
Uji t bertujuan untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel Current Ratio, Quick Ratio, Inventory Turn Over, Debt to Asset Ratio, Longterm Debt to
Equity Ratio, Net Profit to Sales Ratio, Return on Investment, Return on Equity secara parsial terhadap persetujuan pemberian kredit modal kerja pada PT. Bank
Sumut Cabang Utama Medan dengan hipotesa sebagai berikut: Ho : bi = 0 Rasio Keuangan yang terdiri dari dari Current Ratio, Quick Ratio,
Inventory Turn Over, Debt to Asset Ratio, Longterm Debt to Equity Ratio, Net Profit to Sales Ratio, Return on Investment, Return on Equity tidak berpengaruh
secara parsial terhadap persetujuan pemberian kredit modal kerja pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan.
Universitas Sumatera Utara
Ha : bi ≠ 0 Rasio Keuangan yang terdiri dari dari Current Ratio, Quick Ratio, Inventory Turn Over, Debt to Asset Ratio, Longterm Debt to Equity Ratio, Net
Profit to Sales Ratio, Return on Investment, Return on Equity berpengaruh secara parsial terhadap persetujuan pemberian kredit modal kerja pada PT. Bank
Sumut Cabang Utama Medan. Berdasarkan Tabel IV.6 nilai t
hitung
dari masing-masing variabel bebas dapat diinterpretasikan pengaruhnya terhadap rasio kredit modal kerja yang disetujui Y
sebagai berikut: 1.
Untuk variabel Current Ratio X
1
= 1,261 sedangkan Nilai t
tabel
dengan Tingkat
signifikansi á = 0,05 dan df = 31, maka nilai t
tabel
sebesar 1,696 berarti t
hitung
≤
t
tabel
atau 1,261 ≤ 1,696 sedangkan nilai signifikan t
hitung
= 0,217 dengan á = 0,05 berarti nilai signifikan t
hitung
0,05 atau 0,217 0,05, maka H tidak
ditolak artinya koefisien regresi tidak signifikan atau Current Ratio X
1
benar- benar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap rasio kredit modal kerja Y.
2. Untuk variabel Quick Ratio X
2
= 2,639 sedangkan Nilai t
tabel
dengan tingkat
signifikansi á = 0,05 dan df = 31, maka nilai t
tabel
sebesar 1,696 berarti t
hitung
≤
t
tabel
atau 2,639 ≥ 1,696 sedangkan nilai signifikan t
hitung
= 0,01 dengan á = 0,05 berarti nilai signifikan t
hitung
0,05 atau 0,013 0,05, maka H ditolak
artinya koefisien regresi signifikan atau Quick Ratio X
2
benar–benar berpengaruh secara signifikan terhadap rasio kredit modal kerja Y.
3. Untuk variabel Debt to Asset Ratio X
3
= 2,490 sedangkan Nilai t
tabel
dengan
tingkat signifikansi á = 0,05 dan df = 31, maka nilai t
tabel
sebesar 1,696 berarti t
Universitas Sumatera Utara
hitung
≥ t
tabel
atau 2,490 ≥1,696 sedangkan nilai signifikan t
hitung
= 0,018 dengan á = 0,05 berarti nilai signifikan t
hitung
0,05 atau 0,018 0,05, maka H ditolak
artinya koefisien regresi signifikan atau Debt to Asset Ratio X
3
benar–benar berpengaruh secara signifikan terhadap rasio kredit modal kerja Y.
4. Untuk variabel Longterm Debt to Equity Ratio X
4
= -2,033 sedangkan Nilai t
tabel
dengan tingkat signifikansi á = 0,05 dan df = 31, maka nilai t
tabel
sebesar
1,696 berarti t
hitung
≤ t
tabel
atau -2,033 ≤1,696 sedangkan nilai signifikan t
hitung
= 0,501 dengan á = 0,05 berarti nilai signifikan t
hitung
0,05 atau 0,501 0,05,
maka H tidak ditolak artinya koefisien regresi tidak signifikan atau Longterm
Debt to Equity Ratio X
4
benar-benar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap rasio kredit modal kerja Y.
5. Untuk variabel Net Profit to Sales Ratio X
5
= 1,760 sedangkan Nilai t
tabel
dengan tingkat signifikansi á = 0,05 dan df = 31, maka nilai t
tabel
sebesar 1,696
berarti t
hitung
≥ t
tabel
atau 1,760 ≥ 1,696 sedangkan nilai signifikan t
hitung
= 0,008 dengan á = 0,05 berarti nilai signifikan t
hitung
0,05 atau 0,08 0,05, maka H
ditolak artinya koefisien regresi signifikan atau Net Profit to Sales Ratio X
5
benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap rasio kredit modal kerja Y. 6.
Untuk variabel Return on Investment X
6
= -1,918 sedangkan Nilai t
tabel
dengan
tingkat signifikansi á = 0,05 dan df = 31, maka nilai t
tabel
sebesar 1,696 berarti t
hitung
≤ t
tabel
atau -1,918 ≤ 1,696 sedangkan nilai signifikan t
hitung
= 0,007 dengan á = 0,05 berarti nilai signifikan t
hitung
0,05 atau 0,064 0,05, maka H tidak
Universitas Sumatera Utara
ditolak artinya koefisien regresi signifikan atau Return on Invesment X
6
benar- benar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap rasio kredit modal kerja Y.
7. Untuk variabel Return On Equity X
7
= 2,768 sedangkan Nilai t
tabel
dengan
tingkat signifikansi á = 0,05 dan df = 31, maka nilai t
tabel
sebesar 1,696 berarti t
hitung
≥ t
tabel
atau 2,768 ≥ 1,696 sedangkan nilai signifikan t
hitung
= 0,01 dengan á = 0,05 berarti nilai signifikan t
hitung
0,05 atau 0,009 0,05, maka H ditolak
artinya koefisien regresi signifikan atau Return On Equity X
7
benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap rasio kredit modal kerja Y.
IV.1.5. Hasil Uji Hipotesis 2