Hasil Uji Hipotesis 2 Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum PT. Bank Sumut

ditolak artinya koefisien regresi signifikan atau Return on Invesment X 6 benar- benar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap rasio kredit modal kerja Y. 7. Untuk variabel Return On Equity X 7 = 2,768 sedangkan Nilai t tabel dengan tingkat signifikansi á = 0,05 dan df = 31, maka nilai t tabel sebesar 1,696 berarti t hitung ≥ t tabel atau 2,768 ≥ 1,696 sedangkan nilai signifikan t hitung = 0,01 dengan á = 0,05 berarti nilai signifikan t hitung 0,05 atau 0,009 0,05, maka H ditolak artinya koefisien regresi signifikan atau Return On Equity X 7 benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap rasio kredit modal kerja Y.

IV.1.5. Hasil Uji Hipotesis 2

Dalam pengujian yang dilakukan terhadap hipotesis dengan menggunakan persamaan regresi liner berganda seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya diperoleh hasil uji model sebanyak 39 pengamatan pada Tabel IV.7 berikut ini. Tabel IV.7. Hasil Uji Determinasi Kebijakan Moneter dengan Kredit Modal Kerja Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .425 a .180 .135 .07659 a. Predictors: Constant, INFLASI, BI RATE Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Dari Tabel IV.7 dapat dilihat bahwa R koefisien korelasi berganda antara variabel dari BI Rate X 8 dan Tingkat Inflasi Kota Medan X 9 secara simultan terhadap rasio kredit modal kerja modal kerja yang disetujui dan dimohon Y, sebesar 0,425 korelasi ini tergolong kurang kuat. Sedangkan untuk menyatakan Universitas Sumatera Utara secara bersama-sama simultan, mengenai besar kecilnya kontribusi sumbangan variabel dari BI Rate X 8 dan Tingkat Inflasi Kota Medan X 9 secara simultan terhadap rasio kredit modal kerja yang disetujui dan dimohon Y atau R 2 koefisien determinan dari persamaan regresi adalah sebesar 18, artinya bahwa persamaan model analisa hanya mampu memberikan penjelasan pengaruh ukuran dari BI Rate X 8 dan Tingkat Inflasi Kota Medan X 9 secara simultan terhadap rasio kredit modal kerja yang disetujui dan dimohon Y adalah sebesar 18 sedangkan sisanya 82 ditentukan oleh faktor variabel lain. Setelah nilai R 2 koefisien determinasi diperoleh, maka langkah selanjutnya melakukan uji F statistik, di mana hasilnya dapat dilihat pada Tabel IV.8 berikut ini. Tabel IV.8. Hasil Uji F Kebijakan Moneter dengan Kredit Modal Kerja Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression .046 2 .023 3.963 .028 a Residual .211 36 .006 1 Total .258 38 a. Predictors: Constant, INFLASI, BI RATE b. Dependent Variable: RASIO KREDIT Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Dari Tabel IV.8 diperoleh nilai F hitung sebesar 3,963 dengan df =36 sebagai penyebut, 2 sebagai pembilang, mencari nilai F tabel menggunakan tabel F, maka nilai F tabel sebesar 3,26 sehingga nilai F hitung F tabel atau 3,963 3,26 sedangkan nilai signifikan F hitung = 0,028 dengan tingkat signifikan á = 0,05 yang artinya bahwa nilai signifikan F hitung 0,05 atau 0,028 0,05, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah menolak H yang berarti Kebijakan Moneter yang terdiri dari BI Rate X 8 dan Universitas Sumatera Utara Tingkat Inflasi Kota Medan X 9 berpengaruh secara simultan terhadap rasio kredit modal kerja yang disetujui dan dimohon Y, sehingga model regresi dapat pakai untuk memprediksi terhadap rasio kredit modal kerja yang disetujui dan dimohon Y dan langkah selanjutnya melakukan uji t statistik, di mana hasilnya dapat dilihat pada Tabel IV.9 berikut ini: Tabel IV.9. Hasil Uji t Rasio Kebijakan Moneter dengan Kredit Modal Kerja Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. Constant 1.113 .195 5.703 .000 BI RATE -1.592 2.320 -.104 -.686 .497 1 INFLASI -4.655 1.734 -.406 2.685 .011 a. Dependent Variable: RASIO KREDIT Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Dari Tabel IV.9 menggambarkan bahwa persamaan regresi berganda dirumuskan sebagai berikut: Y = a + b 8 X 8 + b 9 X 9 + e Y = 1,113-1,592 X 8 - 4,655 X 9 + e Di mana: Y = Rasio kredit modal kerja X 8 = BI Rate X 9 = Tingkat Inflasi Kota Medan e = epsilon atau variabel yang tidak diteliti Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel terhadap persetujuan pemberian kredit modal kerja pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan dengan hipotesa sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Ho : bi = 0 Kebijakan Moneter yang terdiri dari BI Rate, Tingkat Inflasi Kota Medan secara parsial tidak berpengaruh terhadap persetujuan pemberian kredit modal kerja pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan. Ha : bi ≠ 0 Kebijakan Moneter yang terdiri dari BI Rate, Tingkat Inflasi Kota Medan secara parsil berpengaruh terhadap persetujuan pemberian kredit modal kerja pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan. Uji t statistik adalah untuk menguji secara parsial antara variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan, dengan tingkat keyakinan 95 á = 0,05. Dengan bantuan software SPSS akan diperoleh t hitung yang kemudian dibandingkan dengan t tabel. Kriteria pengujian sebagai berikut: Jika nilai t hitung nilai t tabel maka H ditolak artinya koefisien regresi signifikan. Jika nilai t hitung ≤, nilai t tabel maka H tidak ditolak artinya koefisien regresi tidak signifikan. Atau: Jika nilai signifikan t hitung 0,05 maka H tidak ditolak artinya koefisien regresi tidak signifikan. Jika nilai signifikan t hitung ≤ 0,05 maka H ditolak artinya koefisien regresi signifikan. Berdasarkan Tabel IV.9 nilai t hitung dari masing-masing variabel bebas dapat diinterpretasikan pengaruhnya terhadap rasio kredit modal kerja yang disetujui Y sebagai berikut: 1. Untuk variabel BI rate X 8 = 1,681 sedangkan Nilai t tabel dengan tingkat signifikansi á = 0,05 dan df = 31, maka nilai t tabel sebesar 1,696 berarti t hitung ≤t tabel atau -0,686 ≤1,69 sedangkan nilai signifikan t hitung = 0,497 dengan á = 0,05 Universitas Sumatera Utara berarti nilai signifikan t hitung 0,05 atau 0,497 0,05, maka H tidak ditolak artinya koefisien regresi signifikan atau BI Rate X 8 benar-benar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap rasio kredit modal kerja Y. 2. Untuk variabel Tingkat Inflasi Kota Medan X 9 = 2,685 sedangkan Nilai t tabel dengan tingkat signifikansi á = 0,05 dan df = 36, maka nilai t tabel sebesar 1,696 berarti t hitung t tabel atau 2,685 1,696 sedangkan nilai signifikan t hitung = 0,011 dengan á = 0,05 berarti nilai signifikan t hitung 0,05 atau 0,011 0,05; maka H ditolak dan Ha tidak ditolak yang berarti variabel Tingkat Inflasi Kota Medan X 9 benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap rasio kredit modal kerja Y. IV.2. Pembahasan IV.2.1. Pembahasan Hasil Uji Simultan Rasio Keuangan dengan Rasio Kredit