Dalam proses untuk kegiatan industri tersebut jalurnya bertambah panjang yaitu adanya proses pabrikasi dari bahan baku dan bahan pembantu menjadi barang
jadi. Secara lebih spesifik bentuk kredit modal kerja ini antara lain: 1.
Untuk perdagangan, antara lain: Kredit leveransir.
Kredit ekspor. Kredit untuk pertokoan dan seterusnya.
2. Untuk bidang industri:
Kredit modal kerja pabrik makanan. Kredit modal kerja pabrik tekstil dan seterusnya.
3. Untuk bidang perkebunan:
Kredit untuk membeli pupuk. Kredit untuk membeli obat-obatan anti hama dan seterusnya.
4. Kredit untuk kontraktor bangunan.
5. Kredit modal kerja untuk pembengkelanservice station dan seterusnya.
b. Kredit Investasi, yaitu kredit-kredit yang dikeluarkan oleh perbankan untuk
pembelian barang-barang modal yaitu tidak habis dalam satu cycle, maksudnya proses dari satu pengeluaran uang kas dan kembali menjadi uang kas tersebut
akan memakan jangka waktu yang cukup panjang setelah melalui beberapa kali perputaran. Misalnya seorang debitur mendapatkan kredit untuk mendirikan
pabrik, atau mesin atau alat-alat angkutan ataupun barang modal lainnya. Uang kas yang dikeluarkan untuk membeli barang-barang modal tersebut akan baru
Universitas Sumatera Utara
dapat terhimpun kembali setelah melalui proses depresiasi sesuai jangka jangka waktu ekonomisnya economical useful life yang mana dana depresiasi yang
berupa out pocket tersebut dikumpulkan, mungkin akan memakan waktu 5 tahun sampai dengan 20 tahun atau lebih.
Proses ini dapat digambar sebagai berikut:
Sumber: Manajemen Perkreditan, Muljono 2000
Gambar II.3. Arus Modal Kerja pada Perusahaan Investasi
Jadi ada dua ciri pokok dari kredit investasi yaitu: barang yang akan dibeli merupakan barang-barang modal dan jangka waktunya cukup lama. Ada berbagai
kekhususan dari kredit investasi ini misalnya untuk sektor perkebunan. Jumlah uang kas yang dikeluarkan untuk pembangunan suatu perkebunan yaitu mulai pembibitan,
pembuatan bedeng-bedeng, pananaman bibit, pemeliharaan sampai dengan tanaman tersebut siap dipanen hasilnya secara ekonomis dapat dikapitalisir sebagai kredit
investasi. Sedangkan biaya-biaya yang dikeluarkan setelah itu diklasifikasikan pada kredit modal kerja. Jadi walaupun bentuk pengeluarannya sama persis tetapi
Uang Kas
Barang barang Modal
Depresiasi
Akkumulasi Depresiasi
Universitas Sumatera Utara
diperlukan secara berbeda antara saat sebelum menghasilkan dan saat setelah menghasilkan secara ekonomis.
Bentuk-bentuk yang lebih spesifik dari kredit investasi ini antara lain kredit- kredit uang dikeluarkan untuk:
1. Membeli tanah baik tanah untuk industri, tanah untuk pertambangan, maupun
tanah untuk perkebunan dan lain-lain. 2.
Membeli mesin-mesin, alat-alat angkutan, peralatan-peralatan produksi dan lain-lain.
3. Mendirikan bangunan gedung pabrik, bangunan hotel, rumah sakit, gudang
perkantoran, proyek pertokoan dan lain-lain. 4.
Menanam tanaman-tanaman keras pada perkebunan sampai menghasilkan secara ekonomis.
5. Membangun sebuah kapal, pesawat terbang, peralatan-peralatan kerja yang
akan dipakai sendiri. Perlu berhati-hati di dalam mengklasifikasikan antara dua jenis pengeluaran
yang bentuknya sama yaitu untuk pembelian barang modal tetapi yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai kredit investasi. Misal untuk perusahaan real estate, mereka
membeli tanah puluhan hektar dan mendirikan bangunan-bangunan di atasnya, karena sifatnya tidak dipakai untuk sendiri maka keperluan pembelian barang barang modal
di atas dapat diklasifikasikan untuk dibiayai dengan kredit modal kerja. Begitu juga untuk dealer mobil dan mesin-mesin maupun alat-alat berat. Walaupun bentuknya
sama barang modal namun karena tidak dipakai untuk keperluan sendiri maka
Universitas Sumatera Utara
pembiayaan ini dapat juga diberikan kredit modal kerja, seperti halnya juga untuk para kontraktor yang akan membangun gedung-gedung, jembatan, jalan seterusnya
dapat juga dibiayai dengan kredit modal kerja. Baik pada kredit kerja maupun kredit investasi sasarannya adalah usaha-usaha yang bersifat mengejar laba profit motive.
Jadi fungsi kredit yang diberikan tersebut sesuai dengan sifat murni dari pengertian kredit di sini sebagai faktor produksi.
c. Personal Loan