BAB V KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Penelitian ini memfokuskan pembahasan pada analisis determinan Net Ekspor Indonesia untuk mengetahui hubungan jangka pendek dan jangka panjang melalui
pendekatan koreksi kesalahan atau Error Correction Model ECM. Ada beberapa hal penting yang bisa disimpulkan dan disampaikan dari hasil penelitian ini antara lain:
1. PDB
Indonesia berpengaruh secara negatif terhadap Net Ekspor Indonesia baik dalam hubungan
jangka pendek maupun jangka panjang dikarenakan setiap kenaikan PDB Indonesia
akan meningkatkan kecenderungan untuk mengimpor dan otomatis akan menurunkan
nilai total Net Ekspor Indonesia, hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan
pada marginal propensity to import. Hasil ini berarti menolak hipotesis yang
menyatakan PDB Indonesia berpengaruh secara positif terhadap Net Ekspor Indonesia
dalam jangka pendek dan jangka panjang; 2.
Berdasarkan hasil estimasi regresi ECM variabel PDB Malaysia, PDB Singapura dan PDB
Amerika berpengaruh positif signifikan terhadap Net Ekspor Indonesia. Sementara itu,
variabel PDB Thailand berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Net Ekspor
Indonesia dalam jangka pendek karena kerjasama dengan Thailand baru beberapa
tahun terakhir ini digalakkan terutama semenjak adanya hubungan kerjasama IMT‐GT
yang dimulai sejak tahun 1993 sehingga peningkatan PDB negara tersebut terhadap
Net Ekspor Indonesia masih belum terlalu berdampak seperti yang diharapkan.
106
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil estimasi regresi untuk hubungan jangka panjang hanya variabel PDB
Thailand yang berpengaruh positif terhadap peningkatan Net Ekspor Indonesia,
sementara variabel PDB Malaysia, PDB Singapura dan PDB Amerika tidak berpengaruh
signifikan terhadap peningkatan Net Ekspor Indonesia. Signifikan dan ketidak
signifikanan yang terjadi pada koefisien estimasi pengujian hubungan jangka panjang
yang diolah dengan menggunakan pendekatan OLS diduga mengandung unsur
multikolinieritas diantara variabel bebas. Hal ini terlihat dari rendahnya signifikansi
hasil uji parsial uji t yang didapat pada variabel bebas yang diuji. Jika tingkat
signifikansi uji parsial rendah sementara hasil uji serempak uji F menunjukkan tingkat
signifikansi yang kuat, hal ini bisa diartikan sebagai regresi lancung spurios regression.
Akan tetapi setelah dilakukan uji kointegrasi Johansen uji keseimbangan jangka
panjang diketahui ada 6 enam persamaan yang terkointegrasi sehingga pendapat
mengenai adanya regresi lancung ditolak. Apalagi dengan didukung oleh hasil R
2
yang berada
rata‐rata dibawah 0.8 Nachrowi, 2006 dan Manurung, 2005 artinya dugaan mengenai
adanya regresi lancung dengan sendirinya terbantahkan. 3.
Kurs riil berpengaruh positif signifikan pada hubungan jangka pendek dan jangka
panjang terhadap Net Ekspor Indonesia. Hasil ini berarti menolak hipotesis yang
menyatakan kurs riil berpengaruh negatif terhadap Net Ekspor Indonesia dalam jangka
pendek maupun jangka panjang.
Universitas Sumatera Utara
5.2. Saran