plang yang ada di depan gerbang puskesmas. Itukan sudah merupakan bagian dari sosialisasi”.
13. Pertanyaan: Kan tidak semua masyarakat setiap hari melintasi puskesmas ini,
sehingga kemungkinan plang ini terbaca juga minim. Upaya apalagi yang puskesmas lakukan?
Jawaban: “Menurut saya plang itu cukup jelas dan bias dibaca oleh semua masyarakat, apalagi posisi puskesmas kan di tepi jalan bukan di dalam gang.
Menurut saya masyarakat juga harus aktif dalam mencari tau tentang program apa saja yang dibuat pemerintah, bisa dilihat di tv, di koran juga bisa”.
14. Pertanyaan: Apakah buku-buku petunjuk pelaksanaan program ini sudah jelas?
Jawaban: “Sudah jelas, dan menurut saya juklak dan juknisnya tidak berbelit-
belit”.
b. Pegawai Puskesmas Kota Matsum Bidang SDM 1.
Pertanyaan: Apakah Bapak mengetahui adanya program JPK-MS? Apa tujuan
dan sasaran dari program ini pak?
Jawaban: “Tau, program ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis untuk masyarakat miskin terutama yang belum mendapatkan asuransi
kesehatan apapun sebelumnya sehingga nantinya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di kota Medan dan membuat semua masyarakat kota
Medan termasuk yang miskin memiliki akses terhadap kesehatan. Sasaran program ini sendiri terutama yang bekerja sebagai tukang becak, pedagang
kaki lima, dan masyarakat yang memiliki penghasilan tergolong rendah dan penghasilannya hanya bisa untuk makan sehari-hari saja”.
2. Pertanyaan: Kapan tepatnya program ini mulai dilaksanakan di puskesmas ini?
Jawaban: “Sebenarnya program ini mulai diberlakukan sejak November 2008 namun karena adanya kendala peraturan maka baru dimulai pada bulan
Desember 2008, dan seharusnya berakhir Februari 2009 tapi karena adanya beberapa pertentangan mengenai siapa yang layak menerima program dan
kriteria masyarakat penerima program jadinya program ini tidak tepat waktu. Di puskesmas ini saja, program ini masih berjalan dan akan langsung di
sambung dengan JPK-MS tahun 2009 yang kemungkinan akan dimulai November 2009”.
Universitas Sumatera Utara
3. Pertanyaan: Apa yang menjadi latar belakang adanya program JPK-MS?
Jawaban: “JPK-MS ini ada sebenarnya karena kebutuhan masyarakat miskin terhadap akses kesehatan. Sebelumnya pada bulan September 2008 sudah
keluar program Jamkesmas, nah ternyata masih ada masyarakat miskin yang tidak mendapatkan program tersebut dan mereka meminta pemerintah untuk
menyediakan program yang sama. Berpedoman kepada SK Menkes No 125MenkesSKII2008 tentang pelaksanaan Jamkesmas yang menyatakan
bahwa bila masih terdapat masyarakat miskin yang tidak terdapat dalam kuota Jamkesmas, pelayanan kesehatannya menjadi tanggung jawab Pemerintah
Daerah setempat dan mekanisme pengelolaannya mengikuti model Jamkesmas sehingga membuat Pemko Medan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan
merumuskan program JPK-MS ini”.
4. Pertanyaan: Bagaimana tahapan pelaksanaan program JPK-MS tersebut?
Jawaban: “Awalnya disosialisasikan dulu, setelah disosialisasikan kemudian dilakukan pendataan, data yang didapat kemudian dikirimkan ke Dinas
Kesehatan untuk dibuatkan kartu kepesertaan JPK-MS, lalu setelah kartu selesai maka dilakukanlah pendistribusian kartu dan kemudian pemberian
pelayanan kesehatan. Jika kami tidak mampu mengobati penyakit yang tergolong parah maka kami buat surat rujukan ke rumah sakit”.
5. Pertanyaan: Apakah semua tahap pelaksanaan JPK-MS itu sudah dilaksanakan
sesuai dengan yang tertera pada buku petunjuknya?
Jawaban: “Sudah, sesuai dengan apa yang tertera di buku petunjuk pelaksana JPK-MS.”
6. Pertanyaan: Bagaimana ketersediaan sumber daya manusia SDM untuk
implementasi program JPK-MS ini?
Jawaban: “Puskesmas Kota Matsum memiliki sekitar 30 orang pegawai yang masih aktif, dan menurut saya itu sudah cukup untuk implementasi program ini.
Apalagi mereka sangat berpengalaman di bidangnya, sudah dikenal masyarakat sekitar dan memiliki dedikasi yang besar terhadap pekerjaannya. Tinggal kita
lihat bagaimana tanggung jawab mereka terhadap tugas dan kewajiban mereka masing-masing”.
7. Pertanyaan: Bagaimana fasilitas yang dimiliki puskesmas Kota Matsum dalam
pelaksanaan program JPK-MS? Darimanakah biaya operasional JPK-MS diperoleh?
Universitas Sumatera Utara
Jawaban: “Fasilitas yang dimiliki puskesmas juga masih dalam kondisi yang sangat baik, karena dana untuk fasilitas alat-alat kesehatan juga tersedia, tapi
dana itu di luar dana operasional JPK-MS. Dana JPK-MS berasal dari APBD kota Medan tahun 2008 sebesar RP 6,1 Milyar dan melihat antusiasme
masyarakat terhadap kemunculan program ini maka untuk tahun 2009 dananya dianggarkan sebesar Rp 20 Milyar”.
8. Pertanyaan: Bagaimana perkembangan implementasi program JPK-MS ini
sekarang?
Jawaban: “Saat ini baru mencapai distribusi kartu, ada beberapa kartu peserta pada kami dan segera didistribusikan”.
9. Pertanyaan: Kenapa tidak didistribusikan langsung setelah kartu selesai
dicetak?
Jawaban: “Kami melakukan beberapa pemeriksaan ulang terhadap kartu-kartu tersebut, takutnya ada yang salah dalam pencetakan nama atau data-data
lainnya. Karena jika ada kesalahan nama takutnya nanti jika ada rujukan ke rumah sakit bisa-bisa ditolak dengan alasan orang yang menggunakan kartu
berbeda”.
10. Pertanyaan: Apakah buku-buku petunjuk pelaksanaan program ini sudah jelas?
Jawaban: “Jelas sekali”.
11. Pertanyaan: Apakah berdasarkan syarat-syarat penerima program yang ada
pada buku-buku petunjuk tidak akan menimbulkan masalah baru seperti salah sasaran?
Jawaban: “Kemungkinan seperti itu ada, karena untuk mendapatkan program ini syarat-syaratnya hanya kartu keluarga, KTP dan foto saja. Tidak lagi
meminta surat keterangan miskin seperti Jamkesmas dulu, dan dampaknya nanti akan muncul lagi kasus salah sasaran. Tapi kami akan mengupayakan hal
seperti itu tidak terjadi lah”.
12. Pertanyaan: Bagaimana respon masyarakat atas kemunculan program JPK-
MS?
Jawaban: “Tentunya respon masyarakat sangat baik ya, dan program ini pun sangat berguna untuk masyarakat sendiri terutama karena masyarakat sekarang
sudah mulai sadar akan pentingnya kesehatan dan masyarakat juga sudah
Universitas Sumatera Utara
semakin pintar hal ini dapat dilihat dari kepedulian mereka akan program yang dibuat pemerintah dan ternyata mereka sudah tahu banyak tentang program ini
sebelum kami sosialisasikan dan tampaknya tidak perlu ada sosialisasi karena masyarakat sendiri sudah tau tentang program ini”.
c. Humas Puskesmas Kota Matsum