Model Grindle Model Meter dan Horn Model Deskriptif

b. Model Grindle

Grindle menciptakan model implementasi sebagai kaitan antara tujuan kebijakan dan hasil-hasilnya, selanjutnya pada model ini hasil kebijakan yang dicapai akan dipengaruhi oleh kebijakan yang terdiri dari: 1 kepentingan-kepentingan yang dipengaruhi; 2 jenis atau tipe- tipe manfaat yang dihasilkan; 3 derajat perubahan yang diharapkan; 4 letak pengambilan keputusan; 5 pelaksanaan program, dan 6 sumber daya yang dilibatkan. Pengaruh selanjutnya adalah lingkungan yang terdiri dari: kekuasaan, kepentingan dan strategi aktor yang terlibat, karakteristik lembaga penguasa, dan kepatuhan serta daya tanggap.

c. Model Meter dan Horn

Meter dan Horn mengemukakan model implementasi kebijakan yang dipengaruhi oleh enam faktor, yaitu: 1 standar kebijakan dan sasaran yang akan menjelaskan rincian tujuan keputusan kebijakan secara menyeluruh; 2 sumber daya kebijakan berupa dana pendukung implementasi; 3 komunikasi inter organsisasi dan aktivitas pengukuran digunakan oleh pelaksana untuk memakai tujuan yang hendak dicapai; 4 karakteristik pelaksanaan, artinya karateristik organisasi merupakan faktor krusial yang akan menentukan berhasil tidaknya suatu program; 5 kondisi sosial ekonomi dan politik yang dapat mempengaruhi hasil kebijakan; dan 6 sikap pelakasanaan dalam memahami kebijakan yang akan ditetapkan. Universitas Sumatera Utara

d. Model Deskriptif

William N. Dunn dalam Tangkilisan, 2003 mengemukakan bahwa model kebijakan dapat diperbandingkan dan dipertimbangkan menurut sejumlah banyak asumsi, yang paling penting di antaranya adalah: 1 perbedaan menurut tujuan; 2 bentuk penyajian; dan 3 fungsi metodologis model. Dua bentuk pokok dari model kebijakan adalah: 1 Model deskriptif; dan 2 Model normatif. Tujuan model deskriptif adalah menjelaskan dan atau meramalkan sebab dan akibat pilihan- pilihan kebijakan. Model kebijakan ini digunakan untuk memonitor hasil tindakan dalam suatu kebijakan misalnya penyampaian laporan tahunan tentang keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan di lapangan.

e. Model George Edwards III

Dokumen yang terkait

Analisis Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Umum (PJKU) Madani Kota Tanjung Balai

5 113 118

Implementasi Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) Di Kecamatan Medan Area Kota Medan

9 89 123

Pengaruh Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) (Studi pada Kelurahan Kota Matsum I, Kecamatan Medan Area, Kota Medan).

1 47 70

Implementasi Progam Jaminan Pemeliharaan Kesehatan di Puskesmas Desa Manisak Kecamatan Rantau Baek Mandailing Natal

0 36 108

Efektifitas Pelaksanaan Program Kartu Indonesia Sehat Dalam Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) (Studi pada Puskesmas Sei Agul Kec. Medan Barat Kota Medan)

76 293 129

Efektifitas Pelaksanaan Program Kartu Indonesia Sehat Dalam Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) (Studi pada Puskesmas Sei Agul Kec. Medan Barat Kota Medan)

0 0 10

Efektifitas Pelaksanaan Program Kartu Indonesia Sehat Dalam Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) (Studi pada Puskesmas Sei Agul Kec. Medan Barat Kota Medan)

0 0 1

Efektifitas Pelaksanaan Program Kartu Indonesia Sehat Dalam Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) (Studi pada Puskesmas Sei Agul Kec. Medan Barat Kota Medan)

0 1 50

Efektifitas Pelaksanaan Program Kartu Indonesia Sehat Dalam Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) (Studi pada Puskesmas Sei Agul Kec. Medan Barat Kota Medan)

0 0 4

IMPLEMENTASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) DI KECAMATAN MEDAN AREA KOTA MEDAN TESIS

0 3 18