Komunikasi Tabel Distribusi Mengenai Implementasi JPK-MS

Tabel 6. Distribusi Informan Berdasarkan Masa DomisiliLama Bermukim No Masa Domisili Frekuensi Persentase 1. 5-10 tahun 7 35 2. 11-15 tahun 8 40 3. 16-20 tahun 4 20 4. 21-25 tahun 5. 25 tahun 1 5 Jumlah 20 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2009.

4.3. Tabel Distribusi Mengenai Implementasi JPK-MS

Pada bagian ini disajikan jawaban-jawaban yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 20 informan. Distribusi jawaban ini meliputi faktor-faktor yang berpengaruh dalam implementasi kebijakan menurut George Edward III diantaranya komunikasi, sumber daya, disposisikecenderungan, dan struktur birokrasi:

4.3.1. Komunikasi

Data ini penulis ambil untuk mengetahui sejauh mana informan mengetahui dan memahami tentang program JPK-MS serta untuk melihat seperti apa komunikasi yang dibangun implementor dengan masyarakat. Adapun hasil distribusi jawaban informan yang ditampilkan pada bagian ini yaitu pengetahuan tentang adanya program JPK-MS, darimana informan mengetahui adanya program JPK-MS, pengetahuan mengenai latar belakang munculnya program JPK-MS, pengetahuan mengenai maksud dan tujuan program JPK-MS, serta pengetahuan tentang tahap-tahap pelaksanaan program JPK-MS tersebut. Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan diketahui bahwa semua informan mengetahui adanya program JPK-MS di kota Medan. Hal ini dapat dilihat Universitas Sumatera Utara dari tabel 7, sebanyak 20 orang informan 100 menyatakan bahwa mereka mengetahui adanya program JPK-MS. Tabel 7. Distribusi Jawaban Responden Tentang Adanya Program JPK-MS No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1. Tahu 20 100 2. Kurang tahu 3. Tidak Tahu Jumlah 20 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2009. Sedangkan mengenai darimana informan mengetahui adanya program JPK- MS, diperoleh hasil sebanyak 15 orang informan 75 mengetahui adanya program JPK-MS ini dari tetangga yang telah mendaftar menjadi peserta JPK-MS, 5 orang informan 25 mengetahui adanya program JPK-MS ini dari petugas kelurahan dan 0 orang 0 yang mengetahui program ini dari iklan sosialisasi. Hal ini menunjukkan keadaan bahwa para implementor tidak melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat dengan baik. Kebanyakan informan mengetahui program ini dari tetangga, dan dari beberapa informan penulis juga mendapatkan keterangan bahwa yang banyak melakukan pendataan dalam program ini adalah petugas kelurahan dan bukan petugas puskesmas. Diketahui pula bahwa ternyata ada warga yang mendapatkan berita tentang program ini dari keluarga dan sanak saudara yang bekerja di instansi tertentu dan ada pula yang mengetahuinya dari para calon legislatif yang sedang berkampanye, bukan dari sosialisasi yang dilakukan implementor. Berikut jawaban dari informan: “Gak ada orang puskesmas yang ngasi tau tentang program ini. Kami tau program ini dari tetangga yang kerja di dinas kesehatan, ada juga kawan saya yang tau dari kampanye-kampanye caleg malah caleg itu yang daftarkan, sekarang kawan saya itu udah dapat kartu pesertanya..” Universitas Sumatera Utara Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel 8 di bawah ini: Tabel 8. Distribusi Jawaban Informan Tentang Darimana Informan Mengetahui Adanya Program JPK-MS No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1. Petugas Kelurahan 5 25 2. Iklan Sosialisasi 3. Tetangga 15 75 Jumlah 20 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2009. Kemudian pada pertanyaan mengenai pengetahuan informan tentang latar belakang munculnya program JPK-MS, sebanyak 17 orang informan 85 menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui latar belakang munculnya program JPK-MS tersebut. Karena selama ini mereka tidak pernah mendapatkan keterangan yang lebih jelas mengenai program JPK-MS ini, yang mereka tahu hanyalah ada program kesehatan gratis yang disediakan oleh pemko Medan khusus untuk masyarakat miskin. Dan 3 informan 15 menyatakan bahwa mereka mengetahui latar belakang munculnya JPK-MS. Berikut jawaban informan: “Kami nggak tahu penyebabnya, soalnya nggak ada yang ngasi tau ke kami. Pokoknya yang kami tau sekarang ini ada lagi program yang kayak Jamkesmas…” Keterangan mereka dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini: Tabel 9. Distribusi Jawaban Informan Tentang Pengetahuan Latar Belakang Munculnya Program JPK-MS No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1. Tahu 3 15 2. Kurang Tahu 3. Tidak Tahu 17 85 Jumlah 20 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2009. Universitas Sumatera Utara Pertanyaan selanjutnya mengenai maksud dan tujuan dari program JPK-MS, sebanyak 16 orang informan 80 menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui maksud dan tujuan dari program JPK-MS dan yang menjawab kurang tahu ada sebanyak 4 orang 20. Sesuai keterangan masyarakat pada halaman sebelumnya bahwa mereka tidak pernah mendapatkan penjelasan mengenai program JPK-MS ini, baik mengapa program ini dibuat dan apa maksud serta tujuan dari program JPK-MS itu sendiri. Berikut ini tabel jawaban informan tentang pengetahuan mengenai maksud dan tujuan dari program JPK-MS: Tabel 10. Distribusi Jawaban Informan Tentang Pengetahuan Mengenai Maksud dan Tujuan Program JPK-MS No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1. Tahu 2. Kurang Tahu 4 20 3. Tidak Tahu 16 80 Jumlah 20 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2009. Pertanyaan berikutnya mengenai pengetahuan informan tentang tahap-tahap pelaksanaan program JPK-MS, sebanyak 15 orang informan 75 menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui tahap-tahap pelaksanaan JPK-MS. Hal ini sesuai dengan pernyataan mereka bahwa hingga kini mereka belum merasakan manfaat dari program tersebut karena ternyata setelah mendaftar ke puskesmas dan di data hingga saat ini tidak ada lagi kelanjutan dari program JPK-MS itu. Kemudian sebanyak 5 orang informan 25 menyatakan mengetahui tahap- tahap pelaksanaan JPK-MS sehingga mereka paham mengapa mereka belum bisa diberi pelayanan kesehatan dan ternyata alasannya adalah karena mereka belum memiliki kartu JPK-MS. Hal ini senada dengan yang diutarakan oleh Kepala Universitas Sumatera Utara Puskesmas Kota Matsum bahwa sampai saat ini kartu peserta JPK-MS belum mereka terima seluruhnya sehingga belum bisa dibagikan, jadi masyarakat yang sebelumnya mereka data belum bisa dikatakan sebagai peserta JPK-MS. Tabel 11. Distribusi Jawaban Tentang Pengetahuan Informan Mengenai Tahap-Tahap Pelaksanaan JPK-MS No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1. Tahu 5 25 2. Kurang Tahu 3. Tidak Tahu 15 75 Jumlah 20 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2009.

4.3.2. Sumber Daya

Dokumen yang terkait

Analisis Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Umum (PJKU) Madani Kota Tanjung Balai

5 113 118

Implementasi Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) Di Kecamatan Medan Area Kota Medan

9 89 123

Pengaruh Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) (Studi pada Kelurahan Kota Matsum I, Kecamatan Medan Area, Kota Medan).

1 47 70

Implementasi Progam Jaminan Pemeliharaan Kesehatan di Puskesmas Desa Manisak Kecamatan Rantau Baek Mandailing Natal

0 36 108

Efektifitas Pelaksanaan Program Kartu Indonesia Sehat Dalam Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) (Studi pada Puskesmas Sei Agul Kec. Medan Barat Kota Medan)

76 293 129

Efektifitas Pelaksanaan Program Kartu Indonesia Sehat Dalam Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) (Studi pada Puskesmas Sei Agul Kec. Medan Barat Kota Medan)

0 0 10

Efektifitas Pelaksanaan Program Kartu Indonesia Sehat Dalam Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) (Studi pada Puskesmas Sei Agul Kec. Medan Barat Kota Medan)

0 0 1

Efektifitas Pelaksanaan Program Kartu Indonesia Sehat Dalam Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) (Studi pada Puskesmas Sei Agul Kec. Medan Barat Kota Medan)

0 1 50

Efektifitas Pelaksanaan Program Kartu Indonesia Sehat Dalam Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) (Studi pada Puskesmas Sei Agul Kec. Medan Barat Kota Medan)

0 0 4

IMPLEMENTASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) DI KECAMATAN MEDAN AREA KOTA MEDAN TESIS

0 3 18