Tabel 21. Distribusi Jawaban Informan Mengenai
Ketepatan Program JPK-MS Tepat Sasaran No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1. Tepat 2. Kurang Tepat
5 25
3. Tidak Tepat 15
75
Jumlah 20
100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2009.
4.4. Hasil Wawancara Dengan Informan Kunci Key Informan
Wawancara dilakukan dengan informan kunci key Informan yang terdiri dari Kepala Puskesmas Kota Matsum, Pegawai Puskesmas Kota Matsum Bid. SDM dan
Humas Puskesmas Kota Matsum. Wawancara ini dilakukan pada bulan Mei 2009 dengan memberikan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dnegan judul penelitian
yaitu: “Implementasi Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Medan Sehat JPK- MS”. Berikut ini merupakan pertanyaan-pertanyaan yang penulis ajukan serta jawaban
dari informan kunci:
a. Kepala Puskesmas Kota Matsum
1. Pertanyaan: Apakah Ibu mengetahui adanya program JPK-MS?
Jawaban: “Ya, saya mengetahuinya. Program ini merupakan kerjasama antara pemerintah kota Medan dengan Dinas Kesehatan”.
2. Pertanyaan: Kapan tepatnya program ini mulai dilaksanakan di puskesmas ini?
Jawaban: “Saya kurang tau kapan tepatnya dilaksanakan, tapi program ini sendiri mulai diberlakukan sejak Desember 2008”.
3. Pertanyaan: Apa yang menjadi latar belakang adanya program JPK-MS?
Jawaban: “Karena setelah dikeluarkannya Jamkesmas pada tahun 2008 ternyata masih banyak masyarakat miskin yang belum menerima asuransi
kesehatan dari pemerintah, padahal masih banyak masyarakat miskin yang memerlukan asuransi kesehatan seperti Jamkesmas. Melihat masih banyaknya
Universitas Sumatera Utara
masyarakat miskin yang belum mendapatkan asuransi kesehatan maka kemudian pemerintah kota Medan mengeluarkan JPK-MS ini”.
4. Pertanyaan: Bagaimana tahapan pelaksanaan program JPK-MS tersebut?
Jawaban: “Sosialisasi program, pendataan peserta JPK-MS, pembuatan kartu JPK-MS berdasarkan data yang diperoleh, distribusi kartu, pemberian
pelayanan kesehatan oleh puskesmas dan rumah sakit”.
5. Pertanyaan: Apakah semua tahap pelaksanaan JPK-MS itu sudah dilaksanakan
sesuai dengan yang tertera pada buku petunjuknya?
Jawaban: “Sudah, sesuai dengan petunjuk pelaksanan dan petunjuk teknis. Tugas kami adalah melakukan sosialisasi program dan pendataan kemudian
mendistribusikan kartu JPK-MS. Sedangkan tugas kami yang utama yakni memberikan pelayanan kesehatan belum dapat kami lakukan karena hingga
saat ini pendistribusian kartu belum dapat kami lakukan karena kartu peserta JPK-MS belum lengkap, sedangkan pelayanan akan kesehatan dapat dilakukan
apabila pasien dapat menunjukkan bukti kepesertaannya yakni berupa kartu JPK-MS tersebut.”
6. Pertanyaan: Bagaimana ketersediaan sumber daya manusia SDM untuk
implementasi program JPK-MS ini?
Jawaban: “Puskesmas Kota Matsum ini memiliki 35 pegawai yang aktif setiap harinya, dan menurut saya ketersediaan SDM sudah lebih dari cukup untuk
melayani peserta JPK-MS di beberapa kelurahan yang ada di kecamatan Medan Area. Saya katakan sudah cukup karena misalkan total peserta JPK-MS
di wilayah kerja puskesmas Kota Matsum ada sekitar 300 orang, tapi tentunya 300 orang peserta tersebut tidak datang dalam waktu yang sama dan tidak
semua masyarakat memiliki penyakit setiap harinya.”
7. Pertanyaan: Adakah instansibadan-badan terkait dari pihak kecamatan dan
pihak kelurahan dalam program JPK-MS?
Jawaban: “Tidak ada, program JPK-MS ini kami yang menanganinya. Seluruh kegiatan dalam pelaksanaan JPK-MS menjadi tanggung jawab puskesmas.
Kecamatan dan kelurahan tidak terlibat dalam program JPK-MS ini.”
8. Pertanyaan: Dalam melaksanakan program JPK-MS, adakah peraturan atau
petunjuk khusus yang telah ditetapkan? Jika ada, apakah semua itu dapat dilaksanakan atau dipatuhi?
Universitas Sumatera Utara
Jawaban: “Ada, kami dibekali dengan juknis dan juklak. Tentu saja semua sudah dilaksanakan dengan baik.”
9. Pertanyaan: Apa yang menjadi tugas Ibu dalam implementasi program JPK-
MS?
Jawaban: “Saya bertanggung jawab atas jalannya program ini khususnya di puskesmas Kota Matsum sehingga jka ada salah satu dari staf saya melakukan
pelanggaran misalnya mengutip biaya pengobatan saya berhak menegur staf saya tersebut dan menjatuhkan sanksi. Namun sebagai dokter gigi di puskesmas
ini saya bertugas memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan saya tentunya dengan pelayanan terbaik yang saya punya”.
10. Pertanyaan: Bagaimana fasilitas yang dimiliki puskesmas Kota Matsum dalam
pelaksanaan program JPK-MS? Darimanakah biaya operasional JPK-MS diperoleh?
Jawaban: “Dana untuk melaksanakan JPK-MS ini berasal dari APBD kota Medan tahun anggaran 2008 jumlahnya sekitar Rp 6 Milyar. Dana operasional
untuk puskesmas langsung dikirim ke rekening puskesmas, besaran dananya disesuaikan dengan jumlah masyarakat miskin dan tidak mampu yang ada di
wilayah kerja kami. Puskesmas Kota Matsum memiliki fasilitas yang cukup lengkap dan semuanya dalam kondisi yang baik. Fasilitasnya berupa gedung
permanen yang sudah berumur lebih dari 20 tahun, SDMnya seperti yang saya katakan tadi masih ada 35 pegawai aktif di puskesmas ini, alat-alat kesehatan
juga lengkap dan dalam kondisi yang bagus, obat-obatan juga tersedia dan disini banyak memakai obat generik sehingga terjangkau oleh masyarakat”.
11. Pertanyaan: Bagaimana perkembangan implementasi program JPK-MS ini
sekarang?
Jawaban: “Sejujurnya program ini belum dijalankan seluruhnya, karena kartu peserta yang ada di tangan kami belum bisa kami didistribusikan. Sudah
banyak masyarakat yang datang untuk meminta kartu peserta mereka namun saya belum bisa memberikannya karena kartu peserta itu belum lengkap, dan
jika saya bagikan sekarang hanya akan membuat masyarakat menilai kami tidak adil dan pilih kasih”.
12. Pertanyaan: Menurut berita yang saya dengar puskesmas belum melakukan
sosialisasi tentang program JPK-MS ini?
Jawaban: “Kami sudah melakukan sosialisasi program, mungkin masyarakat saja yang tidak mengetahui sosialisasi yang kami lakukan. Contohnya saja,
Universitas Sumatera Utara
plang yang ada di depan gerbang puskesmas. Itukan sudah merupakan bagian dari sosialisasi”.
13. Pertanyaan: Kan tidak semua masyarakat setiap hari melintasi puskesmas ini,
sehingga kemungkinan plang ini terbaca juga minim. Upaya apalagi yang puskesmas lakukan?
Jawaban: “Menurut saya plang itu cukup jelas dan bias dibaca oleh semua masyarakat, apalagi posisi puskesmas kan di tepi jalan bukan di dalam gang.
Menurut saya masyarakat juga harus aktif dalam mencari tau tentang program apa saja yang dibuat pemerintah, bisa dilihat di tv, di koran juga bisa”.
14. Pertanyaan: Apakah buku-buku petunjuk pelaksanaan program ini sudah jelas?
Jawaban: “Sudah jelas, dan menurut saya juklak dan juknisnya tidak berbelit-
belit”.
b. Pegawai Puskesmas Kota Matsum Bidang SDM 1.