Manfaat praktis Manfaat Penelitian

2 Salah satu keterampilan berbahasa yang perlu dipelajari adalah keterampilan menulis. Keterampilan menulis berbeda dengan keterampilan berbahasa yang lain, karena menulis merupakan bentuk komunikasi yang satu arah. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang besar pengaruhnya dalam meningkatkan kemampuan intelektual peserta didik, karena dengan menulis peserta didik akan mampu mmengungkapkan gagasan dan pemikirannya dalam suatu kerangka berpikir yang logis dan sistematis serta membantu peserta didik untuk berpikir sacara kritis. Menulis, seperti halnya ketiga keterampilan berbahasa lainnya, merupakan suatu proses perkembangan. Menulis menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, pelatihan, keterampilan-keterampilankhusus, dan pengajaran langsung menjadi seorang penulis. 1 Dalam kehidupan modern ini, ketrampilan menulis sangat dibutuhkan karena tidak menutup kemungkinan menulis bisa memberikan keuntungan bagi para pelakunya. Dengan menghasilkan sebuah tulisan yang menarik maka siswa dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri kelak jika ia sudah menyelesaikan jenjang pendidikannya, terlebih lagi jika tulisannya tersebut dapat menguntungkan banyak pihak. Namun pelatihan menulis yang kurang diberikan oleh guru dan kebiasaan mencatat bahan pelajaran dari papan tulis yang tidak ditambahkan parafrase mengakibatkan siswa sulit untuk mengembangkan tulisannya. Salah satu yang sering kita temukan adalah susahnya memulai untuk menulis, mereka pun susah untuk menentukan topik tulisan karena selama ini hanya melihat contoh tanpa diberi kesempatan untuk melahirkan sebuah tulisan yang berkualitas. Perkembangan teknologi juga ikut berperan terhadap kendala siswa menulis dengan bahasa yang baik dan benar. Banyak siswa menggunakan bahasa yang tidak baku, menuliskan kata yang tidak hemat, mereka pun sering menggunakan bahasa dalam penulisan pesan singkat yang beredar dikalangan remaja. Kesalahan-kesalahan yang sering ditemukan adalah pilihan kata atau 1 Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa, 1982,hlm. 9. 3 diksi, kosa kata, dan kata depan. Kemalasan juga menjadi kendala yang besar saat seseorang mencoba untuk menulis. Siswa malas untuk berpikir dan mencari ide- ide baru yang dapat mereka tuangkan dalam tulisan. Salah satu bentuk keterampilan menulis yang penting dimiliki oleh peserta didik adalah keterampilan menulis kalimat efektif dalam karangan deskripsi. Kalimat merupakan suatu bentuk bahasa yang mencoba menyusun dan menuangkan gagasan-gagasan seseorang secara terbuka untuk dikomunikasikan kepada orang lain. Kalimat yang benar haruslah memenuhi persyaratan gramatikal. Artinya kalimat itu harus disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat subjek dan predikat; memperhatikan ejaan yang disempurnakan; serta cara memilih kata diksi yang tepat dalam kalimat. Kalimat yang memiliki kaidah-kaidah tersebut jelas akan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar. Kalimat yang demikian disebut kalimat efektif. Dalam penggunaan bahasa tulis, kalimat efektif menjadi unsur pengungkap gagasan yang penting dan strategis. Kalimat efektif menjadi unsur yang berguna untuk menghindari kesalahan pemahaman pembaca. Sebab kesalahan pemahaman itu tidak dapat dikendalikan, karena pembaca tidak berhadapan dengan penulis, pembaca hanya dihadapkan dengan teks tulis. Hal ini dapat mengakibatkan apa yang ingin disampaikan oleh seseorang berbeda dengan apa yang diterima oleh pembaca atau pendengar. Berdasarkan hal tersebut sangatlah penting penggunaan kalimat efektif dalam karangan atau tulisan. Permasalahan yang sering timbul dalam proses pembelajaran di sekolah, terutama dalam pembelajaran mengarang atau menulis oleh siswa Madrasah Tsanawiyah yaitu, rendahnya pemahaman siswa mengenai kalimat efektif dan ciri-ciri kalimat efektif, kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan deskripsi, rendahnya kemampuan siswa dalam menulis deskripsi, guru tidak variatif dalam mengajarkan paragraf deskripsi, dan sulitnya menggunakan kalimat yang efektif dalam menulis sebuah karangan. Padahal keterampilan mengarang merupakan bekal yang sangat berharga bagi siswa. Untuk bisa mengarang dengan baik, maka seseorang haruslah memahami kalimat yang efektif, karena kalimat 4 efektif dapat menunjang sebuah paragraf dalam karangan menjadi karangan yang baik, terutama dalam membuat karangan deskripsi. Deskripsi merupakan bentuk karangan yang hidup. Karangan deskripsi berhubungan dengan pengalaman pancaindra seperti penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan perasaan. Karangan deskripsi bukanlah karangan yang asing lagi untuk siswa MTs, siswa sering mendengar, menjelaskan, atau diminta menggambarkan perasaan, wujud, rupa, rasa, bau, atau suara sesuatu hal secara hidup dan meyakinkan dalam bentuk tulisan. Namun ketidakpahaman dalam membuat kalimat yang efektif menjadi kendala dalam membuat karangan yang baik. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan penelitian dengan judul Analisis Kalimat Efektif dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas VIII MTs. Miftahul Umam, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan Tahun Pelajaran 20132014.

B. Identifikasi Masalah

1. Rendahnya pemahaman siswa mengenai kalimat efektif. 2. Rendahnya pemahaman siswa mengenai ciri-ciri kalimat efektif. 3. Kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan deskripsi siswa. 4. Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis deskripsi. 5. Guru tidak variatif dalam mengajarkan paragraf deskriptif.

C. Pembatasan Masalah

Dari beberapa masalah yang timbul dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah yang akan dibahas pada penggunaan kalimat efektif dalam karangan deskripsi, yaitu hanya mencari kesalahan kalimat dalam karangan deskripsi dengan berpanduan pada syarat-syarat keefektifan kalimat, seperti kesepadanan, kepararelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan kelogisan yang terdapat dalam karangan Deskripsi Siswa Kelas VIII MTs. Miftahul Umam, Pondok Labu, Jakarta Selatan Tahun Pelajaran 20132014.

Dokumen yang terkait

Analisis kata berimbuhan dalam karangan deskripsi siswa kelas X SMK Nusantara, Legoso, Ciputat, Tangerang tahun pelajaran 2011/2012

1 11 108

Interferensi bahasa Betawi pada karangan narasi siswa kelas XI (SMK) Miftahul Falah Ciputat-Kebayoran Lama Jakarta Selatan

5 38 88

Penggunaan kata depan dalam karangan deskripsi siswa kelas VIII semester genap Madrasah Tsanawiyah Al-Ihsan Jakarta Tahun pelajaran 2013/2014

0 5 153

Perbandingan hasil belajar siswa dan siswa kelas VIII pada pelajaran agama di MTS Jamiat Kheir Jakarta Pusat

0 17 114

Peranan tadarus al-Qur'an dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas xii pada mata pelajaran al-Qur'an hadits di Madrasah aliyah Miftahul Umam Pondok Labu jakarta Selatan

12 67 97

Hubungan kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa dalam bidang studi al-qur'an hadits: studi kasus di Mts Miftahul Umam Pondok Labu Jakarta Selatan

0 14 85

Analisis kesalahan penentuan ide pokok dalam karangan eksposisi siswa kelas x semester 1 di MA Annajah Jakarta Tahun pelajaran 2013/2014

0 41 180

Analisis kalimat efektif dalam karangan deskripsi siswa kelas VIII MTS Miftahul Umam Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan Tahun pelajaran 2013 / 2014

1 22 133

Interferensi morfologi dialek betawi terhadap bahasa Indonesia dalam karangan eksposisi siswa kelas VIII di MTS Nurul Anwar Bekasi Utara Tahun pelajaran 2013/2014

0 9 108

Penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi “pemilihan anggota legislatif dari kalangan selebritas’’ siswa kelas X SMK Triguna Utama Ciputat

2 32 82