Tujuan Mengarang Jenis-jenis Karangan
21
Ciri-ciri atau karakteristik karangan deskripsi adalah: a.
Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu. b.
Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar
sendiri suatu objek yang dideskripsikan. c.
Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu berupa tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan.
d. Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis objektif,
impresionistis subjektif, atau sikap penulis. Jadi, deskripsi adalah suatu karangan yang menggambarkan, melukiskan,
atau memerikan benda, manusia, tempat atau suasana sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah menyaksikan atau mengalaminya sendiri. Sesuatu yang
dideskripsikan itu berasal dari pengamatan dan kesan yang diperolehnya mengenai sifat, ciri, atau wujudnya, dan dituangkan ke dalam kata-kata. Untuk
mencapai tujuan itu, penulis hendaknya memperhatikan penggunaan diksi dan nuansa yang dimilikinya, serta detail pendeskripsiannya.
Semua daya upaya dipergunakan semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan sebuah deskripsi. Upaya yang pertama-tama dapat digunakan adalah cara
penyusunan detail-detail dari objek itu, kemudian pendekatan yang digunakan. Pendekatan deskripsi dibagi menjadi dua, yaitu pendekatan realistis dan
pendekatan impresionis. a. Pendekatan yang realistis
Dalam pendekatan yang realistis penulis berusaha agar deskripsi yang dibuatnya terhadap objek yang diamatinya itu harus dapat dilukiskan seobjektif-
objektifnya, sesuai
dengan keadaan
yang nyata
yang dapat
dilihatnya.
38
Pendekatan yang realistis dapat disamakan dengan kerjanya sebuah alat kamera yang mampu membuat detail-detail, rincian-rincian secara orisinil,
tidak dibuat-buat dan dirasakan oleh pembaca sebagai sesuatu yang wajar.
38
Ibid, hlm. 104.
22
Contoh: Lantai tiga kamar nomor tiga-nol-lima. Benar, ini dia kamar yang kucari;
tanda pengenalnya tertera di pintu, agak ke atas. Tepat di depan mataku, masih di pintu itu, ada sebuah kotak kecil warna merah jambu. Sebuah note book kecil
dijepitkan pada kotak itu, dengan sebuah perintah dalam bahasa Inggris, Write Your Massage Pada note book itu kubaca pesan untukku, “Masuk saja, Rat,
kunci dalam kotak ini. Tunggu aku” D sebelah kiri pintu tergantung sebuah penanggalan dan sebuah cermin
yang bertulisk an “Anda Manis, Nona.” Di bawahnya merapat sebuah meja
belajar yang diberi alas kertas berbunga merah jambu, dan dilapisi lagi dengan plstik bening. Di atas meja ada sebuah tape recorder kecil, sebuah mesin ketik,
jam beker, alat-alat tulis, beberapa helai kertas berserakan, dan buku-buku dalam keadaan terbuka. Pasti semalam dia habis mengerjakan paper, pikirku.
b. Pendekatan yang Impresionis Pendekatan secara impresionis yaitu semacam pendekatan yang berusaha
menggambarkan sesuatu secara subjektif.
39
Pendekatan secara impresionis dapat diumpamakan atau bandingkan dengan gambar yang dibuat oleh para artis-pelukis
yang bebas menginterpretasi bagian-bagian yang dilihatnya. Tulisan dsekriptif impresionis ini biasa digunakan dalam bentuk tulisan narasi yang menggambarkan
sebuah keadaan dengan objek-objek di sekitarnya. Tujuannya, agar pembaca bisa ikut merasakan apa yang dirasakan penulisnya.
Contoh: Jam dinding kamar menunjukkan pukul delapan lewat sembilan belas
menit. Di luar hujan masih saja turun dengan derasnya. Angin yang menerobos masuk melalui kisi-kisi terasa dingin menusuk kulit. Piama yang melekat di
tubuhku tidak banyak membantu menahan dingin, sehingga agar lebih hangat kupakai lagi jaket tebal. Agak menolong, memang. Namun, kantuk hebat datang,
padahal besok ada ujian.
Akhirnya, daripada melamun tidak menentu, kuputuskan akan melanjutkan membaca. Aku kembali ke meja belajar, kunyalakan kembali lampu
belajar dan mulai membaca sambil duduk bersandar di kursi. Tiba-tiba kantuk hebat datang menyerang. Belum lagi selesai kalimat
yang sedang kubaca, buku yang kupegang terlepas dari tangan.
39
Ibid, hlm. 108.
23