dengan kata “tsawab” dalam kaitannya dengan pendidikan islam adalah pemberian ganjaran yang baik terhadap perilaku baik dari anak didik.
37
Dari berbagai pengertian tentang reward di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1 Reward merupakan hal yang menyenangkan 2 Reward bertujuan
untuk memberikan kebahagian bagi siapapun yang mendapatkannya. 3 Reward didapatkan ketika telah mengerjakan sesuatu yang membanggakan
2. Fungsi Reward
Reward digunakan sebagai alat untuk memotivasi anak bersikap sesuai dengan harapan, bagi anak usia dini, cara paling termudah adalah dengan
mengunakan reward berupa hadiah mainan atau pujian ketika ia melakukan sesuatu yang sesuai dengan harapan, target penerapan reward pada anak usia dini
adalah pembiasaan, misalnya, belajar tepat waktu, tidur tepat waktu dan makan tepat waktu. Sesuai dengan penjelasannya, menurut Harlock fungsi reward terbagi
menjadi tiga diantaranya: “1 Reward atau penghargaan mempunyai nilai
mendidik. 3 Reward atau penghargaan berfungsi sebagai motivasi untuk mengulangi prilaku yang disetujui secara sosial. 3 Reward atau penghargaan
berfungsi sebagai memperkuat perilaku yang disetujui secara sosial ”.
38
Selanjutnya maksud dari pemberian reward kepada peserta didik adalah ”
supaya peserta didik menjadi lebih giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau mempertinggi prestasi yang telah dicapainya, dengan kata lain peserta didik
menjadi lebih keras kemauannya untuk bekerja atau berbuat yang lebih baik lagi”.
39
Fungsi berikutnya dikutip dalam bukunya o leh Prof. Mulyasa “reward
atau penghargaan dapat menumbuhsuburkan rasa cinta, bangga, dan tanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan. Rasa cinta, bangga, dan tanggung
37
M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006, h.182.
38
Elizabet. B. Harlock. Perkembangan Anak, jilid II, Jakarta: Erlangga, 1978.h. 90
39
M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006, h.182..
jawab memungkinkan seseorang dapat melaksanakannya dengan baik, disiplin, dan pe
nuh kesungguhan; sehingga mencapai hasil yang maksimal”.
40
3. Bentuk-bentuk Reward
Reward adalah metode yang bersifat positif terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar. Reward yang diberikan kepada peserta
didik ada berbagai macam bentuk. Secara garis besar reward dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
a. Pujian Pujian adalah suatu bentuk reward yang paling mudah dilakukan. Pujian
dapat berupa kata-kata, seperti: baik,bagus, bagus sekali dan sebagainya, tetapi juga dapat berupa kata-
kata yang berupa sugesti, misalnya; “Nah lain kali akan lebih baik lagi jika....
.” “ Kamu pasti bisa kalau kamu rajin belajar”. Selain, berupa kata-kata, pujian dapat pula berupa isyarat atau
pertanda misalnya dengan menunjukkan ibu jari jempol, dengan menepuk bahu anak, dengan tepuk tangan, dan sebagainya.
b. Penghormatan Reward yang berupa penghormatan ini dapat berbentuk dua macam pula.
Pertama,
berbentuk semacam penobatan, yaitu peserta didik yang mendapat penghormatan diumumkan dan ditampilkan dihadapan teman-
temannya. Dapat juga dihadapan teman-teman sekelas, teman-teman sekolah, atau mungkin juga dihadapan oranga tua siswa. Misalnya, pada
malam perpisahan yang diadakan diakhir tahun. Kemudian ditampilkan siswa yang telah berhasil menjadi bintang kelas, penobatan dan
penampilan bintang pelajar untuk suatu kota atau daerah, dan lain sebagainya. Kedua, penghormatan yang berbentuk pemberian kekuasaan
untuk melakukan sesuatu. Misalnya, kepada siswa yang menyelesaikan soal yang sulit disuruh mengerjakannya di papan tulis untuk dicontoh
teman-temannya, disuruh mengikuti lomba, dan lain sebagainya. c. Hadiah
Yang dimaksud dengan hadiah disini adalah reward yang berbentuk pemberian berupa barang. Reward yang berupa pemberian barang ini
disebut juga reward materil. Yaitu, terdiri dari alat-alat keperluan sekolah, seperti pensil, penggaris, buku dan lain sebagainya.
d. Tanda Penghargaan Jika hadiah adalah reward yang berupa barang, maka tanda penghargaan
adalah kebalikannya. Tanda penghargaan tidak dinilai dari segi harga dan kegunaan barang-barang tersebut, sepertihalnya pada hadiah. Melainkan,
tanda penghargaan dinilai dari segi “kesan” atau “nilai kenang- kenangannya”. Oleh karena itu reward atau tanda penghargaan ini disebut
40
Mulyasa, “Managemen Pendidikan Karakter” Jakarta:Pt.Bumi aksara,2011h:106
juga reward simbolis. Reward simbolis ini dapat berupa surat-surat tanda jasa, sertifikat-sertifikat.
41
Sama seperti penjelasan diatas, reward dikenal sebagai penguatan Reinforcement oleh Skinner. Menurut Skinner ada berbagai cara untuk
menunjukan penguatan yang positif kepada siswa, diantaranya dengan 2 respon, respon verbal kata-kata atau respon non verbal gerakan isyarat. Berikut ini
penjelasan atas pernyataan tersebut: Respons verbal terdiri dari: “1. Penguatan verbal menurut kata-kata
pujian, penghargaan, persetujuan dan sebagainya. 2. Penguatan verbal berbentuk kalimat. Respons non verbal gerakan-gerakan fisik, gestural
penguatan dengan menggunakan isyarat dari anggota tubuh misalnya: 1 gerakan kepala 2 wajah ceriacerah 3 wajah mendung, 4 tersenyum,
5 tertawa, 6 kontak pandang mata, 7 mengangkat jempol, 8 tepuk tangan. Pengutan selanjutnya adalah penguatan yang menggunakan
sentuhan contact, seperti: 1 memegang atau menepuk bahu, 2 mengusap kepala 3 jabat tangan. Penguatan dengan pendekatan kepada
siswa, diantaranya: guru berdiri disamping siswa, guru duduk dekat siswa. Penguatan dengan memberikan hadiah, seperti: 1 benda, seperti alat-alat
tulis, boneka, mobil-mobilan dan sebagainya. 2 simbol, seperti simbol bintang ketika mendapatkan juara 1, 3 kegiatan, seperti sisiwa yang
paling cepat menyelesaikan tugas ditunjuk sebagai pemimpin kelas.
Menurut buku yang sama, penguatan diberikan dengan didasari beberapa tujuan, diantaranya:
“1 memberikan umpan balik feedback bagi siswa atas perilakunya 2 meningkatkan dan memusatkan perhatian siswa terhadap materi
pembelajaran yang sedang dibahas 3 mendorong, membangkitkan, dan meningkatkan motivasi belajar 4 memberikan ganjaran dan membersarkan hati
siswa agar lebih aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran ”.
42
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Wina Sanjaya, “keterampilan dasar penguatan reinforcement adalah segala bentuk respon yang merupakan bagian
dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi siswa atas perbuatan atau
responnya yang diberikan sebagai suatu dorongan atau koreksi”.
43
41
Amier Daien Indrakusuma, loc.cit, h. 159-161.
42
Sumiati “Metode Pembelajaran” Bandung: CV Wacana Prima. 2009 h:125-127
43
Wina Sanjaya “Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pembelajaran” Jakarta: Kencana Prenada Media: 2006 h: 37
Dari berbagai macam reward tersebut diatas dalam penerapannya seorang guru dapat memilih bentuk macam-macam reward yang cocok dengan peserta
didik dan disesuaikan denan situasi dan kondisi. Dalam memberikan reward seorang guru hendaknya dapat mengetahui siapa yang berhak mendapatkan
reward. Peserta didik yang pada suatu ketika menunjukkan hasil yang berbeda dari biasanya, mungkin sangat baik diberi reward. Seorang guru harus selalu ingat
akan maksud dari pemberian reward itu.
Selanjutnya, seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa peran reward
sebagai salah satu alat menerapkan disiplin merupakan teknik yang baik untuk mendidik disiplin anak. Dengan adanya hadiah atau ganjaran, mereka menjadi
termotivasi untuk mengikuti nilai-nilai yang baik bagi diri mereka. Berikut ini adalah berbagai cara yang dapat dilakukan dalam memberikan
ganjaran, antara lain: a Pujian yang indah, diberikan agar anak lebih bersemangat dalam belajar. b Imbalan materi atau hadiah, karena tidak sedikit
anak- anak yang termotivasi dengan pemberian hadiah. c Do’a misalnya” semoga
Allah Swt, menambah kebaikan padamu”. d tanda penghargaan, hal ini sekaligus menjadikan kenang-kenangan bagi murid atas prilaku yang diperoleh.
e Wasiat kepada orang tua, maksudnya melaporkan segala sesuatu yang berkenaan dengan kebaikan murid di sekolah, kepada orang tuanya di rumah
4. Reward berupa
“Star”
Reward berupa “Star”yang dimaksud pada penelitian ini adalah, star yang
dibuat dengan menggunakan kertas warna yang sudah tidak terpakai. Pemodifikasian yang dilakukan adalah langkah awal untuk menghemat
pengeluaran dana pembelajaran yang diperlukan, star tersebut dicetak dengan menggunakan cetakan yang lucu dan memakai kertas yang berwarna-warni
sehingga siswa merasa termotivasi untuk bisa mendapatkan star. selain itu, proses pemberian yang dibubuhi kalimat pujian berupa “good job, you smart boy girl,
acungan jempol, serta senyuman dapat menambah kebanggaan terhadap diri siswa. Tidak hanya reward yang diterapkan dalam penanaman disiplin ini,
punishment juga mempunyai peranan penting terhadap penanaman kedisiplinan