Metode dan Desain Penelitian

sampel untuk melakukan penelitian dan sampel yang baik merupakan sampel yang bersifat representatif terhadap populasinya. 8 Populasi pada penelitian ini adalah semua peserta didik kelas 1 SD yaitu sebanyak 32 orang. Karena jumlah populasi kurang dari 100 orang, maka keseluruhan populasi dijadikan sebagai subyek penelitian, maka dari itu penelitian ini adalah penelitian populasi. 9

E. I

nstrumen Pengumpul Data Instrumen penelitian diartikan sebagai alat yang dapat menunjang sejumlah data dan diperkirakan dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan atau untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: instrument observasi berupa angket checklish reflektif, anecdotal record, wawancara, serta catatan guru dan siswa yang dalam penyusunannya menggunakan beberapa prosedur yang telah ditetapkan, yaitu: penyusunan kisi-kisi, konsultasi kepada dosen pembimbing, validasi instrumen dan uji coba instrument. Lebih lanjut lagi, dalam pembuatan indikator, ada aspek yang ditelaah meliputi kesesuaian indikator, aspek bahasa, dan aspek materi. Instrument yang disusunpun meliputi soal-soal yang sesuai dengan aspek affective domain perkembangan kedisiplinan siswa kelas 1 SD Taksonomi Bloom yaitu: 10 1. Recesiving Pada tingkatan ini, peserta didik diajak untuk memilih. Mana yang akan mereka ambil “mematuhi tata tertib sebagai hasil kedisiplinan atau melanggar tata tertib” pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Peserta didik mengungkapkan pendapatnya mengenai proses pembelajaran tersebut. Selanjutnya peserta didik mengikuti secara baik peraturan yang telah ditetapkan oleh guru, diantaranya: datang kesekolah dan masuk kelas pada waktunya, melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya, duduk pada tempat 8 Ibid., h. 118 9 Loc , Cit... Suharsimi 10 Suharsimi Arikunto. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta: PT. Bumi Aksara 2009 cet: 10. h: 138 yang telah ditetapkan, menaati peraturan sekolah dan kelas, berpakaian rapih, serta mematuhi aturan permainan. 2. Responding Peserta didik pada tahap ini dapat melakukan sikap disiplin yang dinginkan sebelumnya tanpa harus ada paksaan dari sang guru. 3. Valuing Pada tingkatan ini peserta didik diajak untuk menerangkan kejadian di sekitarnya dengan menggunakan bahasa yang sederhana. Mereka diajak untuk mengungkapkan pendapatnya terhadap pelanggaran yang mungkin terjadi di setiap siklusnya, hal ini diharapkan akan membantu peserta didik belajar secara bermakna. Meraka mampu mengingatkan temannya tentang kewajiban untuk menaati tata tertib yang ada, sehingga hasil akhirnya peserta didik mampu menerapkan kedisiplinan secara baik. 4. Organization Setelah peserta didik mampu untuk memilih mana yang baik dan mana yang tidak baik, selanjutnya tingkatan ini mengajak peserta didik untuk menggabungkan pengetahuan serta pengalaman mereka kedalam penerapan yang dilakukan secara terus-menerus sehingga menghasilkan kebiasaan hidup berdisiplin. 5. Characterization by value or value complex Pada tingkatan yang terakhir, peserta didik diharapkan dapat menerapkan kebiasaan baik dalam diri mereka, sehingga nilai kedisiplinan dapat membentuk karakter yang baik yang tentu saja berguna bagi peserta didik itu sendiri. Instrument yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah angket dalam bentuk checklist reflektif dibuat dengan menyesuaikan keadaan perkembangan psikologi peserta didik. Pengisian hanya membubuhi tanda checlist pada indikator yang mereka ikuti dan membubuhi tanda silang jika mereka tidak mengikuti indikator tersebut. Pilihan difokuskan pada peningkatan kedisiplinan peserta didik. Lebih lanjut dijelaskan dibawah ini: 1. Lembar checklist reflektif Checklist reflektif sebagai pengganti angket. Adalah alat pengumpulan data yang dibuat menyerupai alat penilaian diri yang dilengkapi dengan gambar dan lembar kerja siswa. Checklist reflektif dirancang sesuai dengan tingkat pemahaman dini yaitu peserta didik kelas 1 SD yang pada kali ini adalah subyek penelitian. Checklist reflektif berfungsi tidak hanya sebagai alat penelitian biasa, namun lebih dari itu berfungsi sebagai alat penilaian diri bagi setiap individu peserta didik. Tujuan utamanya adalah peseta didik mampu menilai dirinya sendiri melalui tanda cheklist yang mereka kumpulkan ketika berprilaku disiplin, dan mampu mengubah prilaku yang buruk ketika tidak disiplin dengan melihat tanda silang pada raportnya. Lebih lanjut lagi fungsi lainnya dari checklist reflektif adalah sebagai pedoman penilaian yang berfungsi sebagai alat laporan tertulis antara guru dan orang tua wali murid. Selanjutnya, checklist reflektif dibuat menyerupai buku raport yang nantinya dapat dimiliki dan diisi oleh masing-masing peserta didik. Buku rapor yang diberi nama “My Discipline Report” ini adalah trobosan baru yang dirancang menyesuaikan tingkat pemahaman peserta didik yang didalamnya dilengkapi dengan gambar, lembar kerja siswa dan tabel checklist. Proses pemberian buku raport ini nantinya dimasukan dalam rancangan proses pembelajaran, peserta didik pada mulanya diajak membahas materi tata tertib yang mengerucut pada pembiasaan sikap disiplin. Pembiasaan ini akan berlangsung selama 21 hari yang pada intinya peserta didik hanya membubuhi tanda checklist pada setiap indikator yang diharapkan. Indikator yang digunakan pada daftar checklist reflektif adalah 3 indikator yang sudah disesuaikan dengan karakteristik sekolah diantaranya:

Dokumen yang terkait

Pengaruh pelayanan kesehatan pada program puskesmas keliling terhadap tingkat kesadaran hidup sehat pada masyarakat miskin di desa Setu Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan

0 9 106

Penegakan disiplin siswa di SMP Al-Amanah Setu Tangerang Selatan

1 17 106

Minat siswa terhadap pembelajaran bahasa indonesia kelas viii di SMP Al Amanah Desa Bakti Jaya Kecamatan Setu Tangerang Selatan Banten tahun pelajaran 2014/2015

0 15 130

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DENGAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI DI KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG

0 128 293

Pengaruh Reward And Punishment terhadap Kedisiplinan Siswa Kelas Tinggi SD Negeri 3 Pandean Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2014/2015

0 2 10

Pengaruh Reward and Punishment terhadap Kedisiplinan Siswa Kelas Tinggi SD Negeri 3 Pandean Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2014/2015

0 3 10

PENGARUH REWARD AND PUNISHMENT TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 3 PANDEAN KECAMATAN Pengaruh Reward And Punishment Terhadap Kedisiplinan Siswa Kelas Tinggi SD Negeri 3 Pandean Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2014/2015

1 2 15

PENGARUH REWARD AND PUNISHMENT TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 3 PANDEAN KECAMATAN Pengaruh Reward And Punishment Terhadap Kedisiplinan Siswa Kelas Tinggi SD Negeri 3 Pandean Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2014/2015

0 3 12

Peningkatan sikap kedisiplinan dalam pembelajaran PKn menggunakan model pembelajaran paradigma pedagogi reflektif bagi siswa kelas III reflektif di SD Kanisius Kintelan.

7 53 249

LPSE Kota Tangerang Selatan setu

0 0 2