Bentuk-bentuk Reward Hakikat Reward dalam pendidikan

siswa. Ketika siswa memiliki kebanggan terhadap sesuatu yang dia dapatkan yaitu star, ternyata star mampu juga untuk mempertahankan sikap disiplin yang mereka lakukan. Hal tersebut juga sama dijelaskan oleh artikel ibu dan anak yang mengatakan bahwa anak yang secara konsisten mendapatkan ganjaran setiap menunjukan tingkah laku tertentu akan termotivasi untuk mempertahankan tingkah laku tersebut. 44 Teknik star ini diperoleh melalui pengamatan ketika peneliti melaksanakan PPKT selama 4 bulan. Peneliti melihat bahwa teknik star seperti ini cukup membuat anak termotivasi untuk melakukan semua hal yang diperintahkan oleh gurunya, hal tersebut tentu saja merupakan tindakan yang positif. Jika hal ini banyak diterapkan maka bukan tidak mungkin siswa mampu berkonsentrasi terhadap proses pembelajaran.

5. Syarat-syarat Reward

Dalam menerapkan reward seorang guru hendaklah bijaksana jangan sampai reward menimbulkan iri hati pada peserta didik yang lain, sehingga ketika salah satu peserta didik yang merasa dirinya lebih pandai, tidak akan merasa iri ketika tidak mendapatkan reward yang sama. Kalau diperhatikan apa yang telah diuraikan tentang maksud reward, serta macam-macam reward yang baik, ternyata bukanlah soal yang mudah. Berikut adalah syarat-sayarat yang perlu diperhatikan guru ketika menggunakan reward dalam proses pembelajrannya, diantaranya: “1 mengenal betul-betul murid-muridnya 2 janganlah hendaknya menimbulkan rasa cemburu atau iri hati 3 hemat. 4 Janganlah memberi reward dengan menjanjikan lebih dahulu 5 Pendidik harus berhati-hati memberikan reward ” 45 Adapun prinsip-prinsip dalam pemberian reward ada prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh orang tua maupun guru. Prinsip-prinsip itu menurut Lukman bin Ma’sa adalah sebagai berikut: “1 Penilaian didasarkan pada „prilaku’ bukan „pelaku’. 2 Pemberian reward harus ada batasnya. 3 Reward 44 Majalah Ayah Bunda dan Meadjohnson, Dari A sampai Z Tentang Perkembangan Anak, pada bab perkembangan sosial anak Jakarta:gaya favorit Press h. 40 45 M. Ngalim Purwanto, loc.cit, h.184 berupa perhatian. 4 Dimusyawarahkan kesepakatannya. 5 Didasarkan pada proses bukan hasil. ” 46 Berdasarkan prisnsip-prinsip diatas pemberian reward haruslah dipersiapkan dengan matang, karna reward yang akan diberikan pada dasarnya sangat berpengaruh sekali pada perkembangan psikologis peserta didik itu sendiri. Guru atau orang tua harus dengan bijaksana mungkin memberikan reward pada seorang peserta didik. Karna kesalahan sedikit saja dalam pemberian reward ini maka akan berdampak buruk bagi pserta didik itu sendiri. Karena reward merupakan salah satu alat pendidikan, meka reward memiliki kelemahan dan kelebihan, sebagaimana dikutip dalam bukunya Armai Arif ada dua kelebihan dan dua kelemahan reward. Kelebihan reward adalah: 1 Memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap jiwa peserta didik untuk melakukan perbuatan yang positif dan bersifat progresif. 2 Dapat menjadi pendorong bagi peserta didik lainnya untuk mengikuti anak yang telah memperoleh pujian dari gurunya. Pemberian reward memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan pendidika. Kekurangan reward, diantaranya: 1 Dapat menimbulkan dampak negatif apabila guru melakukannya secara berlebihan, sehingga peserta didik merasa lebih tinggi dibandingkan teman-temanya. 2 Umumnya reward membutuhkan alat tertentu sehingga membutuhkan biaya. 47

6. Pelaksanaan Reward dalam Pengendaliaan Kedisiplinan Siswa

a. Implementasi disiplin di Sekolah

Masalah disiplin di dunia pendidikan tidak dapat terlepas dari pertumbuhan disiplin anak sejak dini di rumah, kualitas emosional yang habitual sudah menjadi kebiasaan akan ikut menentukan bagaimana ia menyesuaikan dirinya; kemudian di sekolah dan berlanjut di masyarakat sebagai dasar yang diperoleh sebelumnya. Kehidupan yang terkait inilah yang pada dasarnya membentuk pola pribadi seorang anak. Oleh karena itu, jika sikap disiplin menjadi amat penting, langkah selanjutnya adalah memahami dahulu psikologi perkembangan anak sebelum ia 46 Lukman bin Ma’sa. konsep penghargaan dan sanksi dalam pendidikan islam, http:www.scribd.com , 29 agustus 2009 47 Loc, cit ., Armai hal: 128-129 memasuki sekolah, prinsip dan asas pertumbuhannya. 48 Guru yang akan menerapkan sikap disiplin pada anak harus mampu mengambil hati atau membuat peserta didik menyenangi kesan-kesan pertama yang diberikan oleh guru, sehingga kemudian menjadi pola perasaan yang habitual yang akan menjadi dasar untuk menempa disiplin di sekolah. Untuk menempa disiplin di sekolah sebaiknya memahami mekanisme yang terpenting di dalam penerapan disiplin, sebagaimana di jelaskan pada pembahasan berikut ini bahwa, “Tahap pertama yang khas dari kesadaran diri itu tampak bila si anak menarik perhatian pada dirinya, self conscious, serta penampilan kebanggan, sakit hati ataupun rasa malu bila ia melanggar ketentuan tertentu dari lingkungan yang langsung berkenaan dengan proses pembentukan disiplin itu ”. 49 Tahap inilah yang dapat digunakan oleh guru untuk menjadi pengkontrol pola prilaku peserta didik, sebagaimana yang diharapkan oleh pendidikan ataupun perkembangan psikologi anak yang positif. Seperti yang kita tahu disiplin lebih dikenal dengan banyaknya peraturan yang harus dituruti, dan disiplin sering sekali menjadi momok yang dilanggar, bagi sebagian anak- anak disiplin membuatnya tidak leluasa mengungkapkan ekspresi yang menjadikannya terkengkang. Pada akhirnya disiplin adalah kalimat yang disepelekan oleh anak. Ini adalah salah satu dari banyaknya tantangan di dunia pendidikan, bagaimana kedisiplinan menjadi sesuatu yang dibutuhkan bukan sesuatu yang dilupakan. Conny semiawan, menjelaskan tentang disiplin pribadi yang menuntut pemahaman siswa yang dalam ketika kedisiplinan diterapkan. Kesimpulan tentang disiplin pribadi dalam mendidik menuntut: 50 1. Hubungan emosional yang secara kualitatif kondusif melandasi pengembangan disiplin itu. 2. Keteraturan yang ajek berkesinambungan dalam menjalankan berbagai aturan, melalui suatu sistem yang komponennya saling berinteraksi menuju tujuan pendidikan. 3. Keteladanan yang bermula dari perbuatan kecil dalam ketaatan disiplin. Hal ini perlu adanya kerjasama dari orang tempat bergantung untuk melakukan percontohan atau simulasi tentang semua hal yang berkaitan 48 Conny Semiawan, Penerapan Pembelajaran pada Anak, Jakarta: Indeks, PT Macana Jaya Cemerlang,2008 hal : 90 49 Ibid.,hal : 90 50 Ibid., h: 95

Dokumen yang terkait

Pengaruh pelayanan kesehatan pada program puskesmas keliling terhadap tingkat kesadaran hidup sehat pada masyarakat miskin di desa Setu Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan

0 9 106

Penegakan disiplin siswa di SMP Al-Amanah Setu Tangerang Selatan

1 17 106

Minat siswa terhadap pembelajaran bahasa indonesia kelas viii di SMP Al Amanah Desa Bakti Jaya Kecamatan Setu Tangerang Selatan Banten tahun pelajaran 2014/2015

0 15 130

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DENGAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI DI KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG

0 128 293

Pengaruh Reward And Punishment terhadap Kedisiplinan Siswa Kelas Tinggi SD Negeri 3 Pandean Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2014/2015

0 2 10

Pengaruh Reward and Punishment terhadap Kedisiplinan Siswa Kelas Tinggi SD Negeri 3 Pandean Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2014/2015

0 3 10

PENGARUH REWARD AND PUNISHMENT TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 3 PANDEAN KECAMATAN Pengaruh Reward And Punishment Terhadap Kedisiplinan Siswa Kelas Tinggi SD Negeri 3 Pandean Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2014/2015

1 2 15

PENGARUH REWARD AND PUNISHMENT TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 3 PANDEAN KECAMATAN Pengaruh Reward And Punishment Terhadap Kedisiplinan Siswa Kelas Tinggi SD Negeri 3 Pandean Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2014/2015

0 3 12

Peningkatan sikap kedisiplinan dalam pembelajaran PKn menggunakan model pembelajaran paradigma pedagogi reflektif bagi siswa kelas III reflektif di SD Kanisius Kintelan.

7 53 249

LPSE Kota Tangerang Selatan setu

0 0 2