memungkinkan  anak  hidup  menurut  standar  yang  disetujui  kelompok sosial dan dengan demikian memperoleh persetujuan sosial
. 3 disiplin
mengajarkan  anak  belajar  untuk  bersikap  menurut  cara  yang  akan mendatangkan  pujian  yang  akan  ditafsirkan  anak  sebagai  tanda  kasih
sayang dan penerimaan. Hal ini esensial bagi penyesuaian yang berhasil dan  kebahagiaan.  4  disiplin  yang  sesuai  dengan  perkembangan
berfungsi  sebagai  motivasi  pendorong  ego  yang  mendorong  anak mencapai  apa  yang  diharapkan  darinya.  5  disiplin  membantu  anak
mengembangkan  hati  nurani  “suara  dari  dalam”  pembimbing  dalam pengambilan keputusan dan pengendalian prilaku.
11 12
Dari  banyaknya  manfaat  disiplin  yang  dibutuhkan  oleh  anak  dan  merupakan penemuan  pada  proses  penelitian  ini,  penerapan  disiplin  yang  baik  seyogyanya
memberikan keluasan untuk berpendapat sesuai dengan kemauan mereka. Karena pada  saat  kedisiplinan  diterapkan  seorang  anak  akan  senang  jika  peraturan  dan
hakikat  dari  kedisiplinan  tersebut  keluar  dari  dalam  hati  mereka,  dan  kesan tersebut sungguh memberikan dampak positif untuk membiasakan hidup disiplin.
Artinya,  menerapkan  disiplin  yang  baik  tidak  harus  dengan  pengekangan  dan kekerasan  yang  membuat  mereka  takut  melainkan  disaat  disiplin  diterapkan
mereka harus merasa nyaman untuk melakukan kedisiplinan di lingkungannya. Selanjutnya,  meskipun  semua  anak  membutuhkan  disiplin,  kebutuhan
mereka bervariasi. Terdapat banyak kondisi yang mempengaruhi kebutuhan anak akan disiplin, enam diantaranya dianggap sangat penting, diantaranya:
13
1 karena terdapat variasi dalam laju perkembangan berbagai anak, tidak semua  anak  dengan  usia  yang  sama  dapat  diharapkan  mempunyai
kebutuhan  akan  disiplin  yang  sama,  ataupun  disiplin  yang  sama.  2 kebutuhan  akan  disiplin  bervariasi  menurut  waktu  dalam  sehari.  3
kegiatan  yang  dilakukan  anak  mempengaruhi  kebutuhan  akan  disiplin. 4  kebutuhan  akan  disiplin  bervariasi  dengan  hari  dalam  seminggu.  5
disiplin lebih dibutuhkan dalam keluarga besar dari pada keluarga kecil. 6 kebutuhan akan disiplin bervariasi dengan usia.
11
Ibid., h.83
12
Majalah Ayah Bunda dan Meadjohnson, Dari A sampai Z Tentang Perkembangan Anak, pada bab perkembangan sosial anak Jakarta:gaya favorit Press h. 39
13
Ibid, h: 83-84
3. Tujuan Disiplin
Seperti  beberapa  pernyataan  tentang  pentingnya  disiplin  dalam  kehidupan manusia,  disiplin  juga  memiliki  tujuan  berbeda  yang  diungkapkan  beberapa
ilmuan.  Diantaranya,  Elizabeth  menyatakan  bahwa  tujuan  disiplin  ialah “membentuk prilaku sedemikian rupa sehingga ia akan sesuai dengan peran-peran
yang  ditetapkan  kelompok  budaya,  tempat  individu  itu  berada”.
14
Selanjutnya, menurut Seto Mulyadi pendidikan disiplin pada anak bertujuan untuk “membuat
anak  bertanggung  jawab  dan  membuat  anak  menyadari  bahwa  terdapat  segala konsekuensi dari segala tindakan yang dilakukannya”.
15
Tujuan berikutnya adalah “untuk membantu dan membimbing anak dalam menananmkan tingkah laku yang
baik  dan  mengajarkan  anak  menghindar i  tingkah  laku  yang  buruk”.  Tujuan
disiplin yang ketiga adalah untuk “membimbing, mendidik, dan melatih anak agar
ia mampu menentukan pilihannya sendiri secara bijaksana”.
16
Dari  tujuan  yang  diterangkan  diatas  maka  dapat  ditarik  kesimpulan  bahwa, sikap  kedisiplinan  sangat  penting  untuk  diterapkan  sejak  dini.  Seperti
pertumbuhan  fase-fase  awal  pada  umumnya,  usia  dini  perlu  diarahkan kemauannya.  Kemauan  ini  harus  dibina  dan  dituntun  sesuai  tingkat
perkembangannya.  Sehingga  dengan  pendidikan  kedisiplinan  mereka  memahami dengan  sadar  kesalahan  yang  mungkin  pernah  mereka  lakukan,  untuk  kemudian
tidak akan mengulanginya lagi.
4. Unsur-unsur Disiplin
Disiplin  diharapkan  mampu  untuk  membentuk  dan  mendidik  anak  sesuai dengan  standar  yang  ditetapkan  kelompok  sosial  mereka.  Disiplin  memiliki
unsur-unsur pokok yang harus dipahami diantaranya:
17
a.  Peraturan sebagai pedoman prilaku Pokok pertama disiplin adalah peraturan, sebagaimana yang telah diterangkan
sebelumnya,  bahwa  disiplin  adalah  salah  satu  pokok  yang  ditetapkan  untuk
14
Ibid., h. 82.
15
Seto Mulyadi, Membantu Anak Balita Mengelola Amarahnya,  Jakarta: Erlangga, 2004 h.36
16
Ibid.,h: 38
17
Op.cit, h:84
tingkah laku. Pola tersebut mungkin ditetapkan oleh orang tua, guru, atau teman- teman  bermainnya.  Tujuannya  ialah  membekali  anak  dengan  pedoman  prilaku
yang  disetujui  dan  tidak  di  setujui  dalam  situasi  tertentu.  Tentu  saja  dengan adanya  peraturan  yang  jelas  maka  anak  akan  memahami  dengan  baik  mengapa
peraturan  tersebut  harus  diikuti  dan  tidak  diikuti,  peraturan  tersebut  membantu anak bersikap tegas atas pembentukan karakternya.
Peraturan sendiri memiliki dua fungsi  yang sangat  penting dalam membantu anak menjadi manusia yang bermoral. 1 peraturan mempunyai nilai pendidikan,
sebab  peraturan  memperkenalkan  pada  prilaku  anak  yang  disetujui  oleh  anggota kelompok  tersebut.  2  peraturan  membantu  mengengkang  perilaku  yang  tidak
diinginkan.  Jika  seorang  anak  dihukum  ketika  melakukan  kesalahan,  maka  anak tersebut  belajar  tentang  perilaku  yang  ia  lakukan  tidak  diterima  oleh  masyarakat
atau  golongan  tertentu.  Dan  alhasil  anak  akan  jera  untuk  melakukan  kesalahan yang sama.
2.  Hukuman untuk pelanggaran peraturan Pokok  kedua  disiplin  adalah  hukuman,  hukuman  berasal  dari  bahasa  latin
punire dan berarti menjatuhkan hukuman pada seseorang karena suatu kesalahan, perlawanan,  atau  pelanggaran  sebagai  ganjaran  atau  pembalasan.  Seperti  yang
dijelaskan sebelumnya, bahwa hukuman ini akan mendidik anak mempelajari hal- hal  yang baik untuk  dirinya, jika sebuah hukuman secara jelas di  terapkan maka
dipastikan  seorang  anak  tidak  akan  melakukan  hal  yang  salah  tersebut,  sehingga hasil akhirnya, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tegas.
Fungsi  hukuman  memiliki  tiga  peran  penting  yaitu:  1  hukuman menghalangi  pengulangan  tindakan  yang  tidak  diinginkan  oleh
masyarakat.  2  hukuman  berfungsi  sebagai  pendidik,  sebelum  seorang anak  mengerti  peraturan,  mereka  dapat  belajar  tindakan  tertentu  benar
dengan  tidak  dihukumnya  mereka,  dan  tindakan  tertentu  yang  salah dengan  dihukumnya  mereka.  3  sebagai  motivasi  untuk  menghindari
prilaku  yang  tidak  diterima,  pengetahuan  tentang  akibat-akibat  tindakan yang  salah  perlu  sebagai  motivasi  untuk  meninghindari  kesalahan
tersebut.
18
18
Ibid., h.87