Ayat 106 Ayat 107 Pendapat Para Mufassir Tentang QS. Ash-Shaffat: 100-110 1.
                                                                                2. Tauhid Membentuk Pribadi Manusia Yang Tangguh.
Dengan  landasan  tauhid  yang  kokoh,  Nabi  Ibrahim  dalam  melaksanakan tugas  dakwah  tidak  pernah  patah  semangat.  meskipun  ia  harus  dihadapkan
dengan  orang-orang  yang  gencar  menghalanginya  seperti  ayahnya  dan  raja Namrudz  sekalipun.  Cemoohan,  ancaman,  bahkan  tindakan  untuk  membakar
dirinya  dalam  api  yang  menyala  tidak  mampu  mengendorkan  ketangguhan Ibrahim.  Belum  lagi  ketika  Nabi  Ibrahim  menyembelih  anaknya  Ismail
semakin terlihat kesabaran dan ketangguhan jiwa keduanya. Pada  saat  ini  sulit  menemukan  pribadi-pribadi  tangguh  yang  istiqomah
dalam memegang dan menyampaikan kebenaran. Bangsa ini banyak dipenuhi oleh  pribadi-pribadi  yang  lemah,  tidak  punya  pendirian,  penjilat,  serakah,
penipu dan sebagainya. Apalagi yang bisa kita harapkan dari orang seperti itu, baik ia sebagai pemimpin, pejabat maupun sebagai rakyat biasa.
3. Tauhid Merupakan Sumber Keamanan Bagi Manusia.
Tauhid  merupakan  bagi  manusia,  karena  tauhid  memenuhi  hati  dengan rasa  aman  dan  tenang,  tidak  ada  ditakuti  selain  Allah.  Tauhid  telah  menutup
pintu-pintu  rasa  takut  terhadap  kekurangan,  rizki  dan  kematian.  Menutup pintu-pintu rasa takut terhadap manusia, jin, kematian dan yang lainnya yang
menjadi ketakutan manusia. Orang  yang  beriman  memiliki  tauhid  yang  kuat  tidak  akan  takut  kepada
apapun  kepada  selain  Allah.  Karena  inilah  ia  akan  merasa  aman  walaupun diancam  oleh  manusia  dengan  suatu  yang  membahayakan  dirinya,  merasa
tenang  jika  diusik  oleh  orang  lain.  Inilah  sifat  orang  beriman  yang digambarkan oleh Allah dalam Al-
Qur’an:
18
 
 
 
 
 
ا ﻷ
ماعن ٦
: ٢٨
18
http:www.dakwatuna.com2009pendidikan-ala-nabi-ibrahim.
Orang-orang  yang  beriman  dan  tidak  mencampuradukkan  iman  mereka dengan  kezaliman  syirik,  mereka  Itulah  yang  mendapat  keamanan  dan
mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. QS. Al- An’am 6:
82 Keamanan yang terbentuk merupakan keamanan yang tumbuh dari dalam
jiwa, bukan keamanan yang terbentuk karena penjagaan satpam atau polisi. Ini baru  merupakan  keamanan  yang  ditimbulkan  oleh  tauhid  di  dunia,  adapun
keamanan  di  akhirat  akan  lebih  besar  dan  lebih  kekal.  Keamanan  ini  tidak didapatkan  kecuali  dengan  ikhlas  beribadah  hanya  untuk  Allah  dan
mencampur adukan ketauhidan kepadanya dengan perbuatan syirik.
                                            
                